logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Badan Terasa Panas tapi Tidak Demam, Kenapa, Ya?

open-summary

Badan panas tapi tidak demam dapat disebabkan oleh banyak hal. Tidak melulu penyakit, faktor gaya hidup juga dapat menyebabkan suhu badan meningkat!


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

24 Agt 2023

Kondisi badan panas tapi tidak demam dapat disebabkan oleh banyak hal. Waspadalah!

Badan panas tapi tidak demam? Bisa jadi pakaian yang kamu gunakan terlalu ketat.

Table of Content

  • Penyebab badan terasa panas tapi tidak demam

Kadang kamu mungkin merasakan badan atau kulitnya terasa panas, tapi saat ukur suhu tubuh, tidak demam alias normal. Tidak melulu penyakit, tanpa disadari gaya hidup dan faktor lingkungan juga dapat meningkatkan suhu tubuh.

Advertisement

Tergantung dari penyebabnya, badan panas tapi tidak demam dapat disertai dengan gejala lain, seperti kulit iritasi hingga keringat berlebih. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi ini.

Penyebab badan terasa panas tapi tidak demam

Untuk memastikan apakah kamu demam atau tidak, gunakan termometer untuk memeriksa suhu tubuh.

Jika suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih tinggi, artinya badan panas memang karena demam. Tapi, kalau suhu tubuh di bawah 37 derajat Celcius, maka badan panas bukan karena demam.

Jika memang badan terasa panas tapi tidak demam, berarti ada penyebab lain yang mendasarinya. Berikut adalah 12 kemungkinan penyebabnya.

1. Olahraga berlebihan

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan suhu badan terasa panas, terutama jika kamu tidak terbiasa berolahraga, cuaca sedang panas, atau terlalu memaksakan diri untuk berolahraga.

Segeralah berhenti olahraga jika kamu merasa sangat lelah atau sampai pingsan. Selain itu, hindarilah berolahraga saat cuaca sedang panas-panasnya.

2. Makanan dan minuman

Beberapa makanan dan minuman dapat membuat badan terasa panas tapi tidak demam, misalnya alkohol, kafein (teh atau kopi), makanan pedas, atau makanan dan minuman lain yang bersuhu sangat panas.

Tubuh dianggap bisa terasa panas atau lebih berkeringat saat sedang mengonsumsi makanan dan minuman di atas.

3. Pakaian ketat

Menggunakan pakaian yang terlalu ketat dapat membuat suhu tubuh meningkat. Selain itu, pakaian ketat juga menghambat sirkulasi udara di sekitar kulit.

Tidak hanya pakaian ketat, baju dengan bahan serat sintetis juga bisa membuat suhu panas terperangkap dan mencegah air keringat berevaporasi. Hasilnya, badan akan terasa panas dan berkeringat.

4. Gangguan cemas

Badan panas tapi tidak demam bisa disebabkan gangguan cemas
Badan terasa panas tapi tidak demam bisa juga disebabkan oleh gangguan cemas

Tidak hanya kebiasaan dan faktor lingkungan saja, ternyata gangguan cemas juga bisa menyebabkan badan terasa panas.

Cemas adalah respons alami tubuh dalam menghadapi stres. Saat gangguan cemas terjadi, penderitanya akan merasa takut. Hal ini dapat dirasakan dalam situasi wawancara kerja, datang ke sekolah untuk pertama kalinya, atau melakukan presentasi di depan orang banyak.

Gejala lain dari gangguan cemas meliputi detak jantung semakin cepat, otot menegang, hingga pernapasan cepat.

5. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) terjadi saat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin berlebihan. Kondisi ini dapat mempercepat metabolisme tubuh sehingga menyebabkan turunnya berat badan dan kencangnya detak jantung.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan badan panas tapi tidak demam. Tidak hanya itu, hipertiroidisme juga bisa mengakibatkan tangan bergetar, diare, sulit tidur, atau kelelahan.

6. Anhidrosis

Jika kulit tidak mampu mengeluarkan keringat, kondisi itu dikenal dengan sebutan anhidrosis. Anhidrosis dapat menyebabkan beberapa bagian kulit kehilangan fungsinya untuk mengeluarkan keringat sehingga suhu tubuh akan meningkat alias panas.

Hati-hati, selain dapat membuat badan terasa panas, anhidrosis juga bisa menyebabkan komplikasi lain. Segeralah datang ke dokter jika kamu mengalami anhidrosis.

7. Diabetes

Menurut Federasi Diabetes Internasional, para penderita diabetes akan lebih sensitif terhadap cuaca panas dibandingkan orang pada umumnya. Hal ini terjadi akibat dua alasan:

  • Pasien diabetes akan mengalami dehidrasi lebih cepat saat berada di cuaca panas
  • Komplikasi diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf sehingga membuat kelenjar keringat tak berfungsi dengan baik.

Diabetes harus ditangani oleh dokter agar gejalanya dapat dikontrol sehingga tak mengganggu aktivitas sehari-hari.

8. Kehamilan dan siklus menstruasi

Menstruasi bisa sebabkan badan panas tapi tidak demam
Menstruasi bisa sebabkan badan panas tapi tidak demam

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, sangat lumrah bagi wanita untuk merasakan peningkatan suhu tubuh saat sedang hamil atau menstruasi. Hal ini terjadi akibat adanya perubahan hormon yang meningkatkan pasokan darah ke kulit.

Begitu pula dengan wanita hamil, yang akan mengalami peningkatkan suhu tubuh saat proses ovulasi sedang terjadi.

9. Menopause dan perimenopause

Wanita bisa merasakan panas di tubuh bagian atas sebelum, sesudah atau saat menjalani masa menopause. Menurut National Institute of Aging Amerika Serikat, hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon estrogen di dalam tubuh kaum hawa.

Biasanya, sensasi panas di tubuh bagian atas ini akan ditemani dengan gejala lain, seperti:

  • Kulit memerah di wajah dan leher
  • Keringat berlebih
  • Keringat di malam hari (dapat mengganggu tidur)
  • Merasa kedinginan dan menggigil setelahnya.

Jika berbagai gejala menopause di atas sangat mengganggu, konsultasikan masalah ini ke dokter mengatasinya.

10. Obat-obatan tertentu

Terdapat obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan badan panas tapi tidak demam. Menurut International Hyperhidrosis Society, berikut ini adalah obat-obatan yang dimaksud:

  • Analgesik, seperti tramadol dan naproxen
  • Obat kardiovaskular, seperti amlodipin dan losartan
  • Obat hormonal, seperti testosteron
  • Obat gastrointestinal, seperti omeprazole dan atropine
  • Obat kulit, seperti lidocaine dan isotretinoin
  • Obat psikiatrik, seperti fluoxetine
  • Beberapa obat-obatan antibiotik dan antivirus.

Jika obat-obatan di atas menyebabkan badan terasa panas tapi tidak demam, konsultasikan pada dokter untuk mencari pengobatan lain yang tidak menimbulkan efek samping.

11. Multiple sclerosis (MS)

Multiple sclerosis atau MS akan membuat penderitanya sensitif terhadap cuaca panas. Saat suhu tubuh meningkat sedikit saja, gejala MS akan semakin parah.

Selain cuaca panas, gejala MS juga dapat diperparah saat mandi dengan air panas, olahraga berlebihan, atau demam tinggi. Gejala MS akan mereda sesaat suhu tubuh menurun.

Selain itu, penderita penyakit ini juga perlu waspada karena bisa mengalami badan panas secara tiba-tiba.

12. Faktor usia

Orang lanjut usia (lansia) yang berusia 65 tahun ke atas akan merasakan sensasi panas yang berbeda dibandingkan anak muda. Sebab, tubuh lansia tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca yang cepat seperti anak muda. Itu artinya, cuaca panas akan lebih terasa pada kulit lansia.

Baca Juga

  • Limfosit Rendah Bisa Disebabkan Banyak Penyakit
  • Kulit Pucat Tiba-Tiba, Bisa Terjadi Akibat Stres Hingga Penyakit
  • 9 Penyebab Menggigil Tanpa Demam

Jika kamu sering merasakan badan panas tapi tidak demam, ada baiknya datang ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apalagi kalau muncul gejala lain.

Di rumah sakit, dokter bisa melakukan berbagai macam tes, seperti tes urine atau tes darah, untuk mendiagnosis penyebabnya.

Advertisement

penyakitdemamkepanasan

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved