Badan panas dingin gejala sakit apa? Bisa banyak kemungkinannya, mulai dari common cold hingga Covid-19. Lantas, bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut?
2023-03-29 11:04:06
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Anda disarankan beristirahat dengan cukup ketika badan panas dingin
Table of Content
Saat sistem imun sedang tidak fit, Anda mungkin akan merasa badan tidak enak bahkan kadang terasa demam, kadang menggigil atau meriang. Sebetulnya, badan panas dingin gejala sakit apa?
Advertisement
Panas-dingin, atau dikenal juga dengan istilah meriang, adalah kondisi tubuh yang seperti menggigil yang kadang kala disertai kontraksi otot di sekujur tubuh atau gemetaran. Meriang bisa disebabkan oleh banyak hal, baik itu faktor fisik (penyakit tertentu), psikologis (sugesti), maupun keduanya.
Sebelum panik, perlu diketahui bahwa demam panas dingin sebetulnya merupakan reaksi normal tubuh ketika memerangi infeksi tertentu. Meski demikian, Anda tetap dapat melakukan beberapa hal untuk membuat tubuh terasa nyaman dan tetap dapat beraktivitas seperti biasa.
Ada banyak penyakit yang memiliki gejala badan panas dingin, beberapa di antaranya adalah:
Common cold alias meriang adalah bentuk infeksi virus terhadap sistem imun. Hal ini membuat tubuh mengeluarkan respon alias gejala-gejala spesifik, seperti demam, tenggorokan sakit, bersin, batuk, pilek, dan sakit kepala.
Ketika sistem imun Anda sedang baik, gejala tersebut mungkin tidak terlalu parah. Sebaliknya, jika sistem imun memburuk, tanda-tanda yang muncul bisa semakin parah, seperti nyeri otot, menggigil, mata merah, lesu, tidak nafsu makan, dan cepat lelah.
Selain common cold, panas dingin juga bisa mengindikasikan adanya infeksi virus atau bakteri di dalam tubuh. Penyakit infeksi pemicu masalah ini adalah influenza dan infeksi saluran kemih (ISK) yang harus mendapat penanganan dokter.
Panas dingin juga mungkin mengindikasikan tubuh yang sedang memiliki kadar gula rendah. Menurut Asosiasi Diabetes Amerika (ADA), kondisi ini dapat menimbulkan gejala ringan seperti panas dingin hingga tubuh yang gemetar.
Pada beberapa kasus, rendahnya kadar gula dalam darah juga bisa mengganggu penglihatan hingga kejang. Kadar gula rendah juga berbahaya bagi penderita diabetes dan harus dihindari dengan diet seimbang serta mengonsumsi obat sesuai rekomendasi dokter.
Selain faktor fisik, terdapat juga faktor psikologis yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami panas dingin. Faktor psikologis yang dimaksud misalnya gugup, terlalu sedih, atau bahkan senang secara berlebihan. Namun, kondisi ini biasanya mereda ketika kondisi emosional sudah kembali stabil.
Di masa pandemi ini, jawaban untuk pertanyaan “Badan panas dingin, gejala sakit apa?” bisa mengarah pada Covid-19. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala infeksi virus corona ini memang mirip dengan common cold atau influenza, seperti adanya demam, batuk kering, dan lesu.
Meski demikian, banyak kasus melaporkan gejala khas Covid-19 adalah hilangnya kemampuan indra penciuman dan pengecap yang artinya Anda tidak bisa mencium bau atau mengecap rasa di lidah. Gejala lain yang biasanya terjadi pada pasien Covid-19 adalah nyeri sendi, diare, dan radang tenggorokan.
Untuk memastikan diagnosis Covid-19, Anda harus menjalani tes usap (swab) di pusat kesehatan. Selama hasilnya belum keluar, Anda dianjurkan untuk tetap berada di rumah dan menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga
Penanganan gejala panas dingin akan sangat tergantung dari penyebabnya. Namun pada prinsipnya, jika demam masih tergolong moderat (kurang dari 38,6 derajat Celcius) dan tidak disertai gejala gawat darurat, seperti sesak napas, kejang, maupun kehilangan kesadaran, Anda masih bisa menjalani perawatan di rumah, seperti:
Obat-obatan di atas bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter, tapi pastikan Anda mengikuti aturan pakainya untuk mencegah efek samping. Selain itu, obat-obatan pereda nyeri hanya berfungsi membuat tubuh nyaman hingga sistem imun berhasil memerangi virus, bukan membunuh virus itu sendiri.
Baca Juga: Obat Meriang di Apotik dan dari Bahan Alami yang Ampuh
Jangan sembarangan meminum antibiotik, kecuali dengan resep dokter. Antibiotik hanya mampu membunuh bakteri, bukan virus, serta bisa menimbulkan resistensi jika dikonsumsi sembarangan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengatasi badan panas dingin, Anda juga bisa berkonsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Flurona adalah gabungan infeksi virus flu dan Covid-19. Memiliki keduanya dalam satu waktu bisa membuat gejala yang Anda rasakan bertambah berat.
Penambahan kasus COVID-19 di seluruh dunia dan Indonesia terus meningkat hingga saat ini. Virus corona belum ada obatnya. Bagaimana mencegah penyebarannya?
Metode pembelajaran jarak jauh saat ini diterapkan bagi zonasi yang belum memungkinkan pelaksaan aktivitas pendidikan tatap muka selama pandemi. Bagaimana cara mendampingi Si Kecil dalam menjalaninya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved