Demam dan meriang saat haid disebabkan oleh kadar hormon yang naik turun. Bisa diatasi dengan minum obat, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
2023-03-19 03:38:55
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Demam dan meriang saat haid adalah hal yang normal terjadi
Menjelang haid maupun saat sudah memasuki masa menstruasi, tidak jarang wanita yang merasa seluruh badannya terasa sakit, seperti meriang bahkan disertai demam. Hal ini memang membuat tidak nyaman, tapi sebenarnya kondisi ini masih terbilang wajar.
Advertisement
Beberapa orang menyebut bahwa menjelang menstruasi, seorang wanita punya daya tahan tubuh lebih lemah. Itu sebabnya, mereka kerap merasa tidak enak badan saat haid.
Namun, apakah benar demikian? Berikut penjelasan lengkap mengenai kondisi demam dan meriang yang kerap menyerang saat siklus bulanan datang.
Demam dan meriang adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun jika Anda rutin mengalaminya menjelang atau ketika menstruasi, besar kemungkinan hal tersebut berhubungan dengan siklus bulanan yang sedang berlangsung.
Penyebab Anda mengalami demam saat haid salah satunya adalah kadar hormon yang naik turun, baik saat menjelang atau selama haid berlangsung. Kondisi ini juga bisa memicu berbagai gejala lain, seperti nyeri otot, sakit kepala, kram, kembung, nyeri sendi, hingga mual. Kumpulan gejala tersebut sering kita sebut sebagai meriang.
Di dalam satu siklus mensturasi, ada berbagai jenis hormon dan zat kimia tubuh kadarnya naik turun. Menjelang menstruasi, hormon tersebut akan mengalami kenaikan, kemudian turun saat haid berakhir.
Dua jenis hormon yang tinggi menjelang menstruasi, antara lain estrogen dan progesteron. Tujuannya untuk mempersiapkan tubuh menghadapi kehamilan, salah satunya mempertebal dinding rahim.
Jika tidak terjadi pembuahan maka dan dinding rahim akan meluruh menjadi darah menstruasi, kadar kedua hormon ini akan kembali menurun.
Melansir dari jurnal Automomic Neuroscience, hormon estrogen dan progesteron nyatanya sama-sama dapat memengaruhi suhu tubuh.
Selain itu, prostaglandin yang dikeluarkan oleh rahim saat menstruasi juga dapat menyebabkan rasa sakit, demam, dan peradangan.
Naik turunnya hormon-hormon inilah yang kemudian menyebabkan beberapa perempuan kerap mengalami sakit atau tidak enak badan saat haid.
Demam, meriang, kram, sakit kepala, serta nyeri otot yang Anda rasakan termasuk ke gejala PMS yang umum terjadi.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gejala PMS maupun yang muncul saat haid berlangsung, yaitu:
Untuk meredakan demam atau nyeri yang dirasakan saat haid, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri, seperti paracetamol atau obat golongan antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen.
Obat-obatan ini juga akan meredakan sakit kepala, kram menstruasi, hingga nyeri di payudara yang umum terjadi selama menstruasi.
Mengonsumsi obat golongan NSAID sebelum haid juga dinilai bisa mengurangi perdarahan yang keluar serta tingkat keparahan nyeri yang akan dirasakan.
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan selama menstruasi. Kalau sampai kurang tidur, Anda berisiko lebih besar mengalami berbagai gejala PMS, seperti suasana hati yang naik turun, sakit kepala, hingga keinginan untuk makan secara berlebihan.
Dehidrasi juga bisa menyebabkan Anda mengalami demam ringan. Itu sebabnya, banyak minum air putih akan membantu Anda tetap terhidrasi sehingga terhindar dari meriang dan sakit kepala.
Makanan sehat bergizi seimbang dapat membantu mengurangi berbagai gejala yang muncul saat PMS atau menstruasi berlangsung.
Jenis makanan yang baik dikonsumsi saat haid antara lain yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan.
Selain ikan, berikut ini beberapa jenis makanan yang dianggap baik untuk wanita yang sedang haid:
Anda juga disarankan untuk mengurangi asupan garam karena bisa membuat perut terasa lebih kembung. Saat mengurangi konsumsi garam, risiko terjadinya pembengkakan payudara dan nyeri haid pun akan berkurang.
Mengurangi asupan kafein selama haid juga dapat membantu memperbaiki suasana hati yang naik turun akibat ketidakseimbangan hormon dan membantu Anda untuk lebih mudah beristirahat.
Ketika mengalami gejala PMS atau demam saat haid, berolahraga mungkin akan jadi hal pertama yang Anda hindari. Namun sebenarnya, berolahraga teratur bisa membantu menjaga dan mempersiapkan kondisi tubuh agar tetap sehat ketika siklus bulanan datang.
Saat nyeri haid dan demam sudah mereda, mulailah untuk berolahraga dan lakukan secara teratur sebagai bagian dari pola hidup harian. Dengan begitu, berbagai gejala tidak nyaman yang biasanya muncul saat haid akan berkurang.
Anda juga dianjurkan untuk berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap harinya. Hal ini membantu mencegah nyeri haid atau gejala lainnya yang membuat Anda tidak nyaman.
Mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium bisa mengurangi keparahan gejala yang timbul sebelum maupun saat haid, termasuk meriang dan demam. Sementara itu vitamin B6 berguna untuk mengurangi kembung dan suasana hati yang menurun saat haid.
Baca Juga
Mengalami demam dan meriang ketika sedang menstruasi adalah hal yang wajar terjadi. Anda bisa meredakannya dengan berbagai cara yang sudah disebutkan di atas. Namun, apabila keluhan tak kunjung membaik, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Anda juga bisa berkonsultasi dari rumah seputar gejala yang dirasakan selama haid dengan dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh secara gratis di Appstore dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Haid tapi tidak merasakan gejala hamil dapat terjadi pada sebagian wanita. Kondisi tersebut ternyata bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari stres hingga gangguan tiroid.
Gangguan menstruasi bisa dibagi menjadi lima jenis, yaitu menorrhagia, amenorrhea, dysmenorrhea, oligomenorrhea, dan metrorrhagia.
Proses pembentukan sel telur atau oogenesis terjadi di dalam kelenjar reproduksi. Setelah proses pembentukan sel telur tuntas dan memasuki masa ovulasi, pembuahan bisa terjadi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved