logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

BAB Terasa Nyeri, Mungkinkah Akibat Fistula Ani?

open-summary

Anus memiliki kelenjar penghasil cairan. Kelenjar ini dapat tersumbat dan menyebabkan penumpukan bakteri. Apabila dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan abses. Pada akhirnya, abses ini akan mencari jalan untuk bisa mengeluarkan nanah lewat “terowongan” berupa fistula ani.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

23 Jul 2020

Fistula ani terjadi karena adanya penyumbatan kelenjar di anus

Fistula ani membuat buang air besar menjadi terasa nyeri

Table of Content

  • Gejala fistula ani
  • Penyebab fistula ani
  • Cara penanganan fistula ani
  • Pemulihan setelah perawatan
  • Catatan dari SehatQ

Ketika seseorang mengalami nyeri saat buang air besar, bisa jadi karena ada fistula ani, saluran antara usus besar dan kulit di sekitar anus. Pemicu munculnya fistula ani bisa beragam, salah satunya karena penumpukan nanah. Artinya, sejak awal telah terjadi infeksi di area sekitar anus.

Advertisement

Idealnya, ada beberapa kelenjar di dalam anus yang memproduksi cairan. Kelenjar ini terkadang bisa tersumbat dan menyebabkan penumpukan bakteri. Apabila dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan abses. Pada akhirnya, abses ini akan mencari jalan untuk bisa mengeluarkan nanah lewat “terowongan” berupa fistula ani.

Gejala fistula ani

Beberapa gejala yang paling umum dialami orang yang memiliki fistula ani adalah:

  • Nyeri
  • Merah dan bengkak di sekitar anus
  • BAB berdarah
  • Nyeri saat BAB atau BAK
  • Demam jika terjadi abses
  • Konstipasi
  • Sulit mengendalikan keinginan BAB
  • Keluar nanah dari lubang dekat anus
  • Iritasi kulit

Beberapa fistula ani mudah dideteksi karena terlihat dengan jelas, namun ada yang tidak. Itulah sebabnya saat pemeriksaan, dokter akan melihat tanda-tanda apakah ada gejala pendarahan atau keluarnya nanah.

Penyebab fistula ani

Sebagian besar fistula ani muncul karena ada abses di anus, terlebih ketika abses tidak benar-benar sembuh. Namun terkadang, fistula ani juga muncul karena beberapa pemicu lain seperti:

  • Crohn’s disease
  • Diverticulitis
  • Infeksi TB atau HIV
  • Komplikasi operasi di sekitar anus
  • Hidradenitis suppurativa
  • Paparan radiasi
  • Trauma
  • Infeksi menular seksual
  • Kanker

Cara penanganan fistula ani

Ketika seseorang dicurigai memiliki fistula ani, dokter akan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Selain pemeriksaan dengan jari, dokter juga bisa merujuk untuk melakukan prosedur X-ray atau CT scan. Alternatif lain adalah colonoscopy, yaitu dokter memasukkan selang kecil dengan kamera lewat anus untuk melihat kondisi usus besar.

Baca Juga

  • Carpal Tunnel Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
  • Gas Tawa, Zat Penenang yang Bikin Rileks Namun Tetap Aman
  • 10 Tips Puasa Sehat Supaya Tetap Bugar Selama Ramadan

Belum ada pengobatan khusus untuk fistula ani, jadi sebagian besar cara penanganannya adalah lewat operasi. Meski demikian, jenis operasinya sederhana dan bisa dilakukan di klinik atau ruang periksa dokter.

Opsinya adalah:

  • Fistulotomy

Untuk fistula ani yang tidak terlalu dekat anus, dokter akan memotong kulit dan otot sekitarnya agar bisa sembuh dari dalam. Jika menjalani prosedur ini, pasien bisa pulang dari rumah sakit di hari yang sama.

  • Memasang penutup pada fistula ani

Dokter akan menutup fistula ani dengan lem khusus atau plug. Ini adalah jenis perawatan baru untuk menutup fistula ani. Kemudian, dokter akan mengisi fistula ani dengan material yang bisa terserap tubuh.

  • Seton placement

Untuk fistula ani yang lebih rumit, dokter akan memasang seton, semacam gelang karet yang bisa mengeringkan nanah sebelum operasi dilakukan. Alat ini akan terpasang beberapa minggu hingga fistula ani lebih kencang.

  • Operasi

Bergantung pada lokasi fistula ani, dokter mungkin perlu memotong sedikit otot sphincter yang mengatur buka-tutup anus. Pada beberapa kasus, pasien perlu operasi secara bertahap.

  • Terapi medis

Pada penderita Crohn’s disease yang memiliki fistula ani, dokter akan mencoba terapi medis terlebih dahulu sebelum prosedur operasi dilakukan

Setiap pilihan cara penanganan fistula ani sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Diskusikan setiap opsinya dengan kondisi masing-masing. Kebanyakan orang tak perlu menjalani rawat inap setelah operasi, namun lagi-lagi bergantung pada kondisi fisik.

Pemulihan setelah perawatan

Saat menjalani proses pemulihan setelah perawatan fistula ani, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasien. Ini penting agar proses pemulihan berjalan optimal dan cepat. Apa saja?

  • Menghabiskan antibiotik yang diresepkan dokter
  • Berendam di air hangat 3-4 kali per hari
  • Memakai pad di sekitar anus sampai luka benar-benar sembuh
  • Hanya kembali beraktivitas jika dokter mengizinkan
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat
  • Banyak minum cairan
  • Bila perlu, gunakan laksatif agar BAB tidak keras

Catatan dari SehatQ

Instruksi dari dokter bisa berbeda-beda antara satu pasien dan lainnya karena menyesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing. Jika ada rasa tidak nyaman seperti nyeri atau kesulitan menahan BAB pascaoperasi, konsultasikan segera dengan dokter.

Advertisement

penyakitnyeri anushidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved