BAB bayi berdarah umumnya bukan menjadi kondisi yang berbahaya. Akan tetapi, ada kalanya menjadi suatu tanda masalah kesehatan yang perlu perawatan. Seperti infeksi bakteri atau parasit pada saluran pencernaan.
10 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ada banyak hal yang menyebab BAB bayi berdarah, yang paling umum adalah sembelit
Table of Content
Sebagai orang tua, Anda mungkin khawatir jika menemukan BAB bayi berlendir dan ada bercak darah. Ada berbagai penyebab BAB berdarah pada bayi. Bahkan, bisa menandakan adanya kondisi serius.
Advertisement
Kenali lebih jauh tentang penyebab pup bayi berlendir serta ada bercak darah dan cara mengatasinya berikut ini.
Perubahan konsentrasi dan warna pup bayi bisa terjadi selama minggu awal kelahiran bahkan lebih.
Mengutip dari Mayo Clinic, kotoran atau feses bayi baru lahir yang diberi ASI biasanya berwarna kuning dan lembek. Warna dan konsentrasi feses ini bisa berubah seiring dengan perjalanan makan si kecil.
Namun, jika menemukan pup bayi berlendir dan ada bercak darah pada feses bayi, Anda patut waspada.
Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab BAB bayi berdarah antara lain:
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi susah buang air besar. Tidak hanya dialami orang dewasa, bayi juga bisa mengalami hal ini.
Sembelit pada bayi menyebabkan feses jadi keras sehingga sulit dikeluarkan. Ini bisa membuat bayi tidak BAB dalam periode waktu yang lama.
Tak jarang, sembelit juga menyebabkan bayi sering mengejan dan berisiko menyebabkan robekan di anus (fisura ani). Inilah yang menyebabkan BAB bayi berdarah. Anda mungkin menemukan garis atau bintik darah pada feses bayi.
Air susu ibu (ASI) tidak jarang juga mengandung darah dari puting yang lecet. Ketika ini terjadi, darah di ASI juga ikut tertelan oleh bayi. Hal ini juga bisa menyebabkan garis samar darah pada feses bayi.
Perlu Anda ketahui bahwa darah di ASI tidak berbahaya. Namun, adanya luka di puting bisa mengganggu proses cara menyusui hingga menyebabkan infeksi.
Sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya matang dan terus berkembang. Itu sebabnya, apa pun yang dikonsumsi ibu atau si kecil bisa memengaruhi warna, konsentrasi, bahkan menjadi penyebab pup bayi berdarah.
Alergi terhadap makanan tertentu bisa saja terjadi pada bayi, terutama alergi susu sapi. Alergi susu sapi menjadi salah satu penyebab bayi mengalami BAB berdarah.
Hal ini bisa menyebabkan garis atau bintik darah pada feses bayi, terutama di beberapa minggu pertama.
Meski begitu, beberapa makanan juga mungkin saja menyebabkan feses bayi berwarna merah, sehingga terlihat seperti berdarah. Ini bukan berarti anak Anda mengalami alergi terhadap makanan tersebut.
Beberapa makanan, seperti tomat, buah bit, atau pewarna makanan juga bisa menyebabkan kotoran bayi berwarna merah. Selain itu, beberapa jenis obat juga bisa menyebabkan feses bayi berwarna gelap hingga kemerahan
BACA JUGA: Memahami Penyebab BAB Berdarah dan Cara Mengatasinya
Diare juga bisa menjadi penyebab BAB bayi berdarah. Diare menandakan adanya infeksi bakteri, seperti Salmonella atau E. coli. Anda perlu waspada karena diare bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya pada perkembangan bayi.
Selain pup bayi berlendir dan berdarah, diare pada bayi juga bisa menimbulkan gejala infeksi, seperti demam, rewel, dan kesulitan makan.
Penyebab bayi BAB berdarah juga bisa terjadi karena adanya perdarahan di saluran pencernaan atas, seperti lambung, kerongkongan, tenggorokan, bahkan hidung.
Jika hal ini terjadi, biasanya tinja bayi berwarna gelap, hitam, atau merah pekat.
Perdarahan pada saluran pencernaan bayi merupakan kondisi serius yang harus mendapatkan penanganan medis. Hal ini bisa disebabkan oleh cedera, infeksi, atau penyakit lainnya.
Tidak hanya diare, infeksi lainnya juga bisa menjadi penyebab BAB bayi berdarah.
Salah satu infeksi paling berbahaya adalah necrotizing enterocolitis. Necrotizing enterocolitis menyebabkan kematian jaringan pada usus bayi. Infeksi ini biasanya terjadi pada bayi prematur atau bayi dengan kondisi kesehatan tertentu.
Gejala necrotizing enterocolitis yang muncul, antara lain perut tampak bengkak dan kurang nafsu makan. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berakibat fatal pada bayi.
Pup bayi berlendir dan berdarah juga bisa terjadi karena infeksi bakter atau parasit tertentu. Sebagai contoh, gastroenteritis (flu perut atau muntaber), salmonella, shigella, staphylococcus, C. Difficile, atau campylobacter.
Biasanya kondisi ini juga disertai feses berwarna hijau, demam, dan rewel.
Baca Juga
Mengingat bayi merupakan kelompok usia rentan saat terkena penyakit dan infeksi, munculnya BAB bayi berlendir dan ada bercak darah harus ditangani dengan benar.
Berikut ini beberapa cara mengatasi pup bayi berdarah yang bisa Anda diskusikan dengan dokter:
Baca Juga
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala BAB bayi berlendir dan berdarah yang membuat orangtua perlu segera menghubungi dokter atau ke rumah sakit.
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab BAB bayi berdarah, mulai dari sembelit hingga infeksi serius seperti necrotizing enterocolitis. Mengenali adanya darah dan lendir pada BAB bayi dapat membantu si kecil mendapatkan penanganan yang tepat. Jika terjadi kondisi tersebut dengan gejala lainnya seperti demam, rewel, dan sulit makan, segera hubungi dokter.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi botak saat lahir bahkan hingga usia beberapa bulan adalah normal. Menggunakan minyak nabati bisa menjadi salah satu cara menumbuhkan rambut bayi yang botak.
Vitamin untuk bayi kerap dianggap sebagai penambah nafsu makan anak. Hal ini tidak terbukti karena suplemen ini sebenarnya diperlukan bagi anak dengan kondisi tertentu, seperti prematur hingga mendapatkan ASI dari ibu vegan
Gangguan sistem pencernaan pada anak kadang memiliki gejala serupa. Karena itu, penting untuk mengetahui jenisnya yang umum hingga cara mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved