Azotemia adalah kerusakan fungsi ginjal yang menyebabkan kadar nitrogen urea darah dan kreatinin meningkat di dalam tubuh. Bisakah penyakit ini diobati?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
4 Nov 2020
Azotemia adalah rusaknya fungsi ginjal yang menyebabkan naiknya kadar nitrogen urea darah dan kreatinin.
Table of Content
Azotemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan melonjaknya kadar nitrogen urea darah dan kreatinin di dalam tubuh akibat kerusakan ginjal. Saat fungsi ginjal terganggu, organ ini tak lagi mampu menyaring limbah nitrogen sehingga terperangkap di dalam tubuh.
Advertisement
Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal akut pada penderitanya. Oleh karena itu, mari kita kenali lebih jauh seputar penyebab, gejala, dan cara menanganinya untuk mengantisipasi azotemia.
Penyebab utama dari azotemia adalah kerusakan ginjal akibat penyakit atau cedera. Namun, ada beberapa penyebab azotemia lainnya yang harus diwaspadai, di antaranya:
Pengobatan kanker kadang juga bisa menyebabkan azotemia. Misalnya, obat-obatan kemoterapi yang dikenal mampu merusak ginjal. Dalam hal ini, dokter akan merekomendasikan obat-obatan kemoterapi lain yang tidak menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Selain itu, azotemia adalah penyakit yang terbagi dalam tiga jenis. Ketiganya memiliki tingkat keparahan dan penyebab yang berbeda-beda.
Azotemia prerenal terjadi saat ginjal tidak mengalirkan cukup cairan. Rendahnya aliran cairan dari ginjal menyebabkan kadar kreatinin dan urea di dalam darah meningkat. Jenis azotemia prerenal adalah yang paling umum dan biasanya dapat disembuhkan.
Azotema intrinsik biasanya terjadi akibat infeksi, seperti sepsis atau berbacai macam penyakit infeksi lainnya. Penyebab paling umum azotemia intrinsik adalah nekrosis tubular akut, yakni penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada sel tubulus ginjal.
Azotemia postrenal umumnya disebabkan oleh sumbatan saluran kemih. Azotemia jenis ini juga bisa terjadi bersamaan dengan azotemia prerenal.
Azotemia yang tidak mendapatkan penanganan atau tak terdeteksi sejak dini dapat menyebabkan cedera ginjal akut dan gagal ginjal.
Sama seperti penyakit ginjal lainnya, kebanyakan kasus azotemia biasanya tidak memiliki gejala yang terasa. Namun, saat tingkat keparahannya sudah meningkat, barulah gejala-gejala azotemia ini akan bermunculan.
Hati-hati, mual dan muntah menjadi pertanda bahwa azotemia sudah memasuki fase yang lebih parah. Segeralah datang ke dokter jika berbagai gejala azotemia di atas muncul.
Tujuan utama dari pengobatan azotemia adalah menstabilkan kadar nitrogen urea darah dan kreatinin sebelum fungsi ginjal semakin rusak.
Selain itu, pengobatan azotemia berbeda-beda, tergantung dari jenis dan tingkat keparahannya. Berikut adalah pengobatan azotemia yang biasanya dilakukan:
Sejumlah obat-obatan yang disebutkan di atas tidak boleh dikonsumsi sendiri. Penderita azotemia harus segera datang ke dokter dan meminta resep yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping.
Dalam beberapa kasus azotemia prerenal yang terjadi pada ibu hamil, persalinan harus dilakukan karena kondisi ini akan membahayakan kesehatan ibu hamil dan bayi.
Baca Juga
Jika terdeteksi dini, berbagai jenis azotemia dapat diobati dan bahkan disembuhkan. Namun ingat, beberapa kondisi medis dan kehamilan dapat menyulitkan proses penyembuhannya.
Namun ingatlah, kebanyakan pasien azotemia memiliki hasil pengobatan yang memuaskan. Maka dari itu, jangan ragu untuk datang ke dokter jika Anda merasakan berbagai gejala azotemia supaya dapat ditangani sedini mungkin.
Jika Anda punya keluhan yang dirasakan pada ginjal, segera bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Makan es batu yang banyak bisa menimbulkan kekurangan nutrisi pada tubuh. Pagophagia juga akan menyebabkan masalah gigi dan mulut.
12 Apr 2021
Ramsay Hunt syndrome adalah sebuah sindrom yang terjadi akibat reinfeksi virus penyebab cacar api. Sindrom ini dapat menyebabkan kelumpuhan sebelah wajah.
13 Jun 2022
Abses hepar terjadi apabila ada penumpukan nanah di organ hati yang merupakan dampak dari infeksi bakteri. Pada organ hati penderita abses hepar, nanah terkumpul dalam sebuah kantong. Sama seperti abses di organ tubuh lainnya, abses hepar juga disertai bengkak dan radang di area sekitarnya.
12 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved