Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Feb 2021
Azoospermia dialami oleh sekitar satu persen pria di dunia
Table of Content
Infertilitas pada pria memiliki banyak bentuk, mulai dari masalah umum seperti jumlah sperma yang rendah, hingga kondisi yang lebih jarang terjadi seperti azoospermia. Meski lebih jarang terjadi, azoospermia diperkirakan dialami oleh sekitar 1 persen pria di dunia, dan dianggap menjadi penyebab sekitar 10-15 persen kasus kemandulan.
Advertisement
Azoospermia adalah kondisi air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak mengandung sperma sama sekali. Kondisi ini juga disebut sebagai sperma kosong. Pria yang mengalami azoospermia umumnya tidak menyadari masalah ini sampai ia melakukan pemeriksaan.
Azoospermia memiliki tiga jenis yang berbeda berdasarkan jenisnya. Berikut adalah penjelasan seputar ketiga jenis azoospermia ini.
Azoospermia pra-testis adalah azoospermia yang disebabkan oleh kelainan genetik tertentu yang mengganggu produksi hormon untuk membuat sperma. Misalnya, sindrom Kallman yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menghasilkan hormon gonadotropin sehingga memengaruhi fungsi testis untuk membuat sperma.
Selain itu, kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari juga bisa menjadi penyebab azoospermia jenis ini.
Azoospermia testis adalah jenis azoospermia yang diakibatkan adanya kelainan pada fungsi atau struktur testis, misalnya tidak memiliki testis, testis belum turun, testis tidak menghasilkan sperma, hingga testis tidak menghasilkan sperma yang matang.
Beberapa kondisi tertentu juga bisa memicu azoospermia testis, di antaranya tumor di testis, radiasi, diabetes, reaksi terhadap obat tertentu, dan varikokel (pelebaran pembuluh darah di testis).
Azoospermia pasca-testis disebabkan oleh adanya penyumbatan akibat gangguan pada saluran reproduksi, misalnya hilangnya sambungan pada epididimis atau saluran vas deferens yang menyimpan sperma.
Selain itu, tidak memiliki vas deferens, cedera, kista, atau vasektomi juga bisa memicu azoospermia jenis ini.
Meski jarang muncul, sebagian kasus azoospermia dapat menunjukkan beberapa gejala, seperti mengalami gairah seks yang rendah, disfungsi ereksi, dan adanya benjolan atau pembengkakan di sekitar testis.
Baca Juga
Jika Anda merasa mengalami azoospermia dan tak kunjung memiliki keturunan, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Urologi (SpU) untuk memastikan kondisi Anda lebih lanjut.
Ketika melakukan pemeriksaan, dokter akan meminta sampel air mani Anda untuk diperiksa di laboratorium. Jika hasilnya menunjukkan tidak ada sperma dalam air mani pada dua kali kesempatan di waktu yang terpisah, Anda dipastikan menderita azoospermia.
Selanjutnya, dokter akan mencari tahu penyebabnya. Anda pun akan melewati serangkaian pemeriksaan fisik, dan tes darah untuk mengukur kadar hormon. Jika kadar hormon normal, dokter akan melakukan USG skrotum atau transrektal, MRI, atau pembedahan untuk mencari penyumbatan.
Jika tidak ditemukan penyumbatan, tes genetik mungkin dilakukan untuk mengetahui apakah masalah pada gen menjadi pemicu azoospermia yang Anda alami. Dengan begitu, kondisi ini bisa segera didiagnosis.
Azoospermia adalah penyakit yang bisa disembuhkan, tapi ada sebagian kasus yang tidak bisa diobati. Semua ini tergantung pada kondisinya. Jika azoospermia disebabkan oleh penyumbatan saluran reproduksi (obstruktif), operasi diperlukan untuk menghilangkan sumbatannya sehingga sperma bisa mengalir.
Pembedahan juga dapat dilakukan untuk membuat sambungan pada saluran reproduksi yang tidak pernah berkembang karena adanya cacat bawaan. Kalau operasi tersebut berhasil dilakukan, maka peluang Anda untuk memiliki keturunan menjadi terbuka.
Pengobatan hormonal juga bisa membantu jika penyebab utama azoospermia adalah produksi hormon pembuat sperma yang rendah. Sementara itu, azoospermia non-obstruktif kemungkinan tidak bisa diobati.
Meski demikian, Anda masih bisa memiliki keturunan melalui program bayi tabung. Jadi, pastikan Anda selalu berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut mengenai azoospermia, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Cairan yang keluar sebelum sperma adalah cairan preejakulasi yang juga memiliki kandungan sperma di dalamnya. Cairan ini tetap bisa membuat wanita hamil saat spermanya berenang ke sel telur.
10 Sep 2023
Cara mengeluarkan sperma, baik melalui masturbasi maupun hubungan seks, perlu menjadi perhatian para pria. Seperti apa manfaat mengeluarkan sperma? Berapa hari sperma harus dikeluarkan? Mari bahas satu per satu.
28 Apr 2023
Manfaat lidah buaya untuk pria ternyata cukup beragam. Mulai dari merangsang pertumbuhan rambut, hingga meningkatkan performa seksual. Simak ulasannya berikut ini.
27 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved