logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Ampuhkah Favipiravir (Avigan) untuk Obati Covid-19?

open-summary

Favipiravir adalah salah satu antivirus yang biasanya digunakan untuk mengobati influenza. Obat ini dipatenkan oleh Jepang dan dijual dengan merek dagang Avigan. Favipiravir (Avigan) kini digunakan sebagai salah satu obat Covid-19.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

1 Des 2021

Apa Avigan favipiravir obat untuk covid-19

Jokowi meneken peraturan presiden untuk paten favipiravir dan remdesivir (Myriam B/Shutterstock.com)

Table of Content

  • Apa itu obat favipiravir?
  • Seberapa ampuh favipiravir untuk mengatasi Covid-19?
  • Adakah obat lain yang digunakan sebagai pengobatan Covid-19?

Berbagai upaya penanganan pandemi Covid-19 terus digenjot pemerintah. Tak hanya dari sisi vaksinasi yang dipercepat, pemerintah kini juga berusaha untuk terus menyediakan obat Covid-19, seperti favipiravir, oseltamivir, dan remdesivir. 

Advertisement

Berbagai upaya ini dilakukan demi melandaikan kurva kasus Covid-19, menekan angka kematian, hingga meningkatkan kesembuhan. Lantas, apakah favipiravir benar ampuh untuk mengobati Covid-19? Simak ulasannya berikut ini.

Apa itu obat favipiravir?

Baru-baru ini, sebagaimana dilansir dari situs Sekretariat Kabinet RI, Presiden Joko Widodo telah meneken Perpres No. 101/2021 mengenai pelaksanaan paten Favipiravir. Ini artinya, dalam 3 tahun ke depan, sebagaimana ditulis dalam peraturan presiden, Indonesia bisa memproduksi sendiri favipiravir untuk memenuhi ketersediaan akan obat Covid-19.

Favipiravir sendiri merupakan bahan aktif yang ada dalam obat antivirus asal Jepang, dengan merek dagang Avigan. 

Cara kerja favipiravir adalah dengan menghambat pembentukan polimerase RNA (enzim penting dalam struktur virus). Dengan demikian, virus tidak dapat memperbanyak diri.

Obat favipiravir bisa digunakan untuk berbagai jenis virus influenza, seperti influenza tipe A atau tipe B, bahkan beberapa strain virus yang kebal dengan antivirus flu yang ada.

Mengutip US National Library of Medicine, obat ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Jepang, yakni Toyama Chemical Co. Ltd. Favipiravir diketahui mampu bekerja sebagai antivirus spektrum luas. 

Nah, karena kemampuannya itulah favipiravir disebut dapat bermanfaat dalam mengobati Covid-19.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunawan Sadikin, bahkan menyebutkan bahwa favipiravir akan secara bertahap digunakan untuk menggantikan oseltamivir secara bertahap.

BACA JUGA: Mengenal Covid Varian Omicron, Benarkah Lebih Berbahaya? Ini 5 Fakta Terbarunya

Seberapa ampuh favipiravir untuk mengatasi Covid-19?

Favipiravir sendiri telah digunakan sejak awal pandemi merebak, yakni Maret 2020, sebagai salah satu obat Covid-19, bersama dengan oseltamivir dan remdesivir

Penelitian terdahulu yang melibatkan 240 pasien di Wuhan dan 80 pasien di Shenzhen, menyebutkan bahwa Favipiravir (Avigan), diketahui membantu penyembuhan Covid-19, dalam cara:

1. Menurunkan suhu tubuh pasien

Salah satu gejala Covid-19 yang muncul adalah demam. Dalam penelitian tersebut, Favipiravir diketahui mengembalikan suhu tubuh normal dalam waktu 2,5 hari. 

Hasil tersebut lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan favipiravir, yakni sekitar 4 hari.

2. Meredakan batuk lebih cepat

Batuk akibat Covid-19 juga jadi salah satu gejala yang muncul. Penelitian tersebut menyebutkan, batuk pada pasien yang diberikan favipiravir, biasanya lebih cepat reda, yaitu sekitar 4,57 hari. 

Sementara itu, batuk pada pasien yang tidak diberikan obat ini membutuhkan waktu sekitar 5,98 hari untuk reda.

3. Memperbaiki kondisi paru-paru

Virus SARS-CoV-2 menyerang paru-paru. Itu sebabnya, fungsi paru mereka umumnya akan terganggu dan memunculkan gejala, seperti sesak napas.

Penelitian di Shenzen dan Wuhan menyebutkan bahwa hasil rontgen dada dari pasien yang diberikan favipiravir mengalami peningkatan kondisi paru-paru hingga 91%. 

Sementara itu, mereka yang tidak mengonsumsi Avigan ini mengalami peningkatan fungsi paru sebanyak 62%.

BACA JUGA: Mengenal Molnupiravir, Calon Obat Antivirus Baru untuk Atasi Covid-19

Meski demikian, hingga saat ini, WHO sendiri belum menyatakan ada obat tertentu yang benar-benar bisa menyembuhkan seseorang dari Covid-19. Segala pengobatan yang dilakukan saat ini berfokus pada meredakan gejala yang dialami.

Di samping itu, berbagai temuan di atas masih dalam penelitian skala kecil. Beberapa penelitian lain, seperti dalam Nature Public Health Emergency Collection menyebutkan favipiravir mungkin saja berdampak bagi kesembuhan Covid-19, tapi tidak signifikan.

Meski begitu, penelitian dalam Medical Journal Armed Forces India menyebutkan favipiravir (Avigan) layak untuk digunakan dalam penanganan Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. 

Terlebih, favipiravir dapat diberikan secara oral. Metode pemberian obat ini memungkinkan pasien Covid-19 yang bergejala tapi tidak terlalu berat untuk dirawat di rumah sakit, bisa mengonsumsi obat ini.

Adakah obat lain yang digunakan sebagai pengobatan Covid-19?

Selain favipiravir (Avigan), Joko Widodo juga meneken Perpres No. 100 tahun 2021, tentang paten remdesivir. Nantinya, obat ini juga akan menjadi salah satu pengobatan Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia.

Remdesivir juga telah disetujui oleh badan POM Amerika Serikat, FDA, sebagai pengobatan Covid-19 untuk pasien dewasa dan anak yang dirawat di rumah sakit. Jadi, Anda tidak bisa mengonsumsinya tanpa pengawasan dokter.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa remdesivir bisa mempercepat waktu penyembuhan pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan mengatasi infeksi saluran napas bawah. 

Selain favipiravir dan remdesivir, terdapat beberapa obat yang juga digunakan sebagai pengobatan Covid-19. Obat-obatan berikut ini hanya digunakan pada pasien bergejala dan sesuai petunjuk dokter.

Dilansir dari Badan POM RI, beberapa obat yang digunakan, antara lain:

  • Klorokuin
  • Azithromycin
  • Oseltamivir
  • Lopinavir-ritonavir
  • Paracetamol 

BACA JUGA: Apakah Obat Dexamethasone Ampuh Mengobati Pasien Covid-19?

Selain paracetamol, obat antivirus dan antibiotik dalam daftar di atas hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Anda juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terkait dosis favipiravir ataupun antivirus lainnya.

Pasalnya, penyalahgunaan obat dapat menyebabkan berbagai efek samping.

Pastikan Anda tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti sering mencuci tangan, menggunakan masker (bahkan double mask), menjaga jarak minimal 1,5 meter, serta membatasi mobilitas.

Advertisement

infeksi virusinfluenzacovid-19vaksin corona

Ditulis oleh Rena Widyawinata

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved