PPKM level 4 mengizinkan masyarakat untuk makan di restoran atau warung makan dengan aturan makan 20 menit. Namun demikian, risiko penyebaran virus Corona masih mungkin terjadi ketika Anda dine-in.
2023-02-24 21:50:31
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Makan di tempat selama 20 menit tetap berisiko tertular virus Corona
Table of Content
Pemerintah kembali memperpanjang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) hingga tanggal 2 Agustus 2021 untuk menekan penyebaran virus Corona. Berbeda dengan PPKM Darurat, pada PPKM level 4 ini, masyarakat boleh makan di restoran maupun warung makan dengan mematuhi aturan makan 20 menit.
Advertisement
Pada PPKM sebelumnya, restoran dan warung makan hanya menjual makanan untuk pesan-antar maupun dibawa pulang, masyarakat tidak diizinkan untuk makan di tempat. Kini, Anda boleh makan di restoran dengan menerapkan protokol kesehatan serta hanya diberi waktu makan sekitar 20 menit.
PPKM level 4 memperbolehkan restoran atau warung makan melayani makan di tempat hingga pukul 20.00. Tentu saja pemilik resto maupun pengunjung tetap perlu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Setiap pengunjung yang ingin dine-in juga harus mematuhi aturan makan 20 menit. Masyarakat diminta tidak mengobrol atau tertawa keras saat sedang makan di restoran untuk mencegah penyebaran virus Corona melalui droplet.
Selain itu, aturan makan 20 menit juga bertujuan untuk menghindari terjadinya penumpukan jumlah pengunjung restoran.
Restoran maupun warung makan yang diizinkan melayani dine-in adalah yang memiliki area di ruang terbuka.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), makan di area terbuka dengan jarak antar meja sekitar 2 meter memang berisiko lebih rendah dalam penyebaran virus Corona.
Sementara, makan di restoran atau warung makan indoor dengan luas ruangan yang terbatas dan jumlah pengunjung yang banyak memiliki risiko yang lebih tinggi.
Meski sudah boleh dine-in dengan aturan makan 20 menit, risiko penyebaran virus corona masih mungkin terjadi. Paling aman adalah dengan membeli makanan dan membawa pulang (takeaway) atau membeli dengan layanan pesan antar dan makan di rumah.
Bila Anda harus makan di restoran, berikut ini protokol kesehatan yang perlu Anda patuhi:
Risiko penularan virus Corona dari makanan tergolong rendah karena enzim di perut dapat membunuh virus. Namun, virus Corona biasanya menyebar melalui droplet saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
Anda mungkin saja tertular virus Corona bila menyentuh makanan, alat makan, atau kemasan makanan yang terpapar droplet yang mengandung virus, kemudian tanpa sengaja Anda menyentuh wajah.
Maka, Anda perlu sering cuci tangan saat sedang makan di restoran. Gunakan hand sanitizer apabila tidak tersedia wastafel dan sabun. Bersihkan tangan secara berkala terutama setelah memegang buku menu atau botol saus dan kecap.
Sesuai dengan aturan PPKM level 4 yang memperbolehkan restoran atau tempat makan yang memiliki area terbuka untuk melayani dine-in, Anda sebaiknya juga memilih area outdoor saat makan.
Makan di area terbuka memiliki risiko yang lebih rendah karena partikel droplet yang mengandung virus akan lebih cepat menyebar dan menghilang. Sementara, makan di area indoor, terutama dengan sirkulasi udara yang kurang baik akan membuat virus bertahan di udara lebih lama.
Baik makan di luar ruangan maupun di dalam ruangan, pastikan Anda jaga jarak dengan pengunjung lain. Pilih restoran atau warung makan yang tidak terlalu penuh. Anda bisa menelepon lebih dahulu ke restoran untuk memastikan kebijakan penerapan protokol kesehatan.
Selain itu, Anda juga bisa memilih waktu yang tidak terlalu ramai. Hindari jam makan siang atau jam makan malam. Anda mungkin bisa datang 1-2 jam sebelum waktu makan siang atau makan malam untuk menghindari kerumunan.
Jangan terburu-buru melepas masker ketika Anda baru duduk di restoran. Tetap gunakan masker saat memilih menu maupun menunggu makanan datang. Lepas masker hanya pada saat makan saja.
Sebisa mungkin saat makan bersama di restoran, batasi jumlah orang yang Anda ajak. Bila perlu, hindari makan bersama dengan teman atau saudara yang tidak tinggal serumah karena Anda mungkin tidak dapat memastikan status kesehatannya.
Meski sudah ada aturan makan 20 menit, sebaiknya Anda tetap menghindari makan di restoran. Waktu makan yang singkat menyebabkan Anda makan terburu-buru dan meningkatkan risiko tersedak.
Selain itu, masih ada risiko tertular virus Corona ketika Anda membuka masker di tempat umum.
Baca Juga
Aturan makan 20 menit menyebabkan orang makan dengan sangat cepat. Selain risiko tersedak, makan dengan cepat juga bisa memengaruhi kesehatan. Beberapa bahaya makan terlalu cepat adalah:
Otak membutuhkan waktu untuk memproses tanda bahwa perut sudah kenyang. Saat Anda makan terburu-buru, sangat mungkin Anda makan berlebihan karena otak belum sempat menyadari bahwa Anda sudah kenyang. Akibatnya, asupan kalori menjadi lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh sehingga berisiko menyebabkan kenaikan berat badan.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap remaja menemukan bahwa 60% anak yang terburu-buru saat makan akan mengonsumsi makanan berlebihan. Selain itu, anak yang makan dengan cepat juga tiga kali lebih berisiko mengalami obesitas
Makan terlalu cepat juga dikaitkan dengan risiko resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah dan insulin yang tinggi. Resistensi insulin merupakan ciri khas diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
Sebuah studi menemukan bahwa makan dengan cepat akan meningkatkan risiko penyakit 2,5 kali dibanding mereka yang makan dengan perlahan.
Orang yang makan dengan cepat biasanya mengalami pencernaan yang buruk. Mereka biasanya mengambil gigitan lebih besar atau mengunyah terlalu sedikit untuk bisa menghabiskan makanan dengan cepat. Hal ini tentu saja memengaruhi kerja sistem pencernaan.
Selain risiko tertular Covid-19, aturan makan 20 menit membuat Anda makan terburu-buru yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lain. Sebisa mungkin Anda tetap di rumah saja dan memilih untuk take away atau layanan pesan antar ketimbang makan di tempat.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar Covid-19, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fabyan Devara seorang anak muda berusia 16 tahun meninggal dunia akibat Covid-19 setelah sebelumnya didiagnosis terkena stroke. Meski langka, virus corona rupanya memang bisa menyebabkan stroke pada orang berusia muda dan membuat tingkat kematian akibat Covid-19 makin meningkat.
Panic buying marak terjadi di kalangan masyarakat dunia, termasuk di Indoneisa sejak meningkatnya angka pasien positif virus corona. Para ahli menanggapi hal ini dengan berbagaimacam sisi, mulai dari emosi hingga kebutuhan.
Ada beberapa syarat penerima vaksin Covid-19, di antaranya berusia di atas 18 tahun, tidak sedang menderita infeksi akut, dan jika memiliki kondisi komorbid, tubuh sedang berada dalam kondisi yang stabil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved