logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Atasi Keracunan Makanan pada Anak dengan 5 Cara Ini, Kenali Juga Ciri-Cirinya

open-summary

Keracunan makanan pada anak bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, hingga diare. Pada kondisi lebih parah, keracunan bisa menyebabkan dehidrasi hingga berpotensi mengancam jiwa.


close-summary

9 Mei 2022

| Yanita Nur Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Keracunan makanan pada anak

Mual dan kram perut adalah tanda keracunan makanan pada anak

Table of Content

  • Ciri keracunan makanan pada anak
  • Cara mengatasi keracunan makanan pada anak
  • Kapan harus ke dokter?
  • Catatan dari SehatQ

Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali si Kecil. Bisa dibilang, anak-anak termasuk kelompok rentan, mengingat mereka belum sepenuhnya paham tentang makanan yang terkontaminasi, basi, atau beracun. 

Advertisement

Lantas, apa saja tanda-tanda keracunan makanan pada anak dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

Ciri keracunan makanan pada anak

Pada umumnya, ciri keracunan makanan pada anak sama saja dengan orang dewasa. Gejala keracunan ini biasanya muncul 2–48 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. 

Beberapa tanda-tanda keracunan makanan pada anak yang paling umum antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare 
  • Kram perut 
  • Demam
  • Panas dingin
  • Nyeri badan
  • Sakit kepala
  • Rewel berlebihan 

Tanda-tanda keracunan makanan pada anak tersebut biasanya akan berlangsung selama 1–2 hari. Pada beberapa kasus keracunan makanan pada anak, gejala tersebut bahkan bisa berlanjut hingga hitungan minggu. 

Pada kondisi yang lebih parah, ciri keracunan makanan pada anak bisa menimbulkan:

  • Muntah lebih dari 3 hari
  • Sakit kepala hebat
  • Sakit perut hebat
  • Feses berdarah 
  • Muntah darah 
  • Penurunan berat badan
  • Perut bengkak dan keras
  • Kantuk 
  • Dehidrasi

Keracunan makanan termasuk foodborne illness yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi minuman atau makanan basi, terkontaminasi, atau beracun. 

Penelitian terdahulu dalam Iranian Journal of Pediatrics, menyatakan bahwa keracunan menyumbang sekitar 7% dari semua kecelakaan pada anak di bawah usia 5 tahun, serta sekitar 2% dari kematian anak di negara maju dan lebih dari 5% di negara berkembang. 

Keracunan pada anak terjadi karena mereka belum sepenuhnya paham akan zat yang bisa menyebabkan keracunan. Ditambah lagi, anak-anak termasuk kelompok rentan karena sistem imun mereka masih berkembang, terutama pada anak di bawah usia 5 tahun. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyebab keracunan makanan yang paling umum terjadi adalah infeksi Campylobacter, Salmonella, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, dan Norovirus.

Cara mengatasi keracunan makanan pada anak

Sebagian besar kasus anak keracunan makanan bersifat ringan dan tidak membutuhkan perawatan khusus. 

Anda bisa memberikan minum yang cukup sebagai pertolongan pertama keracunan makanan pada anak, sambil menunggu bantuan medis pada kondisi yang lebih parah. 

Beberapa cara mengatasi keracunan makanan pada anak antara lain:

1. Minum lebih banyak cairan 

Saat anak keracunan makanan, penting bagi Anda untuk memastikan anak cukup minum dan terhidrasi dengan baik. 

Anda bisa memberikan anak minum sedikit demi sedikit tapi sering, misalnya beberapa suap air setiap 15 menit. Ini bisa membantu mencegah dehidrasi. 

Selain air putih, Anda juga bisa memberikan cairan rehidrasi oral seperti oralit atau produk lain yang dijual di apotek. 

Jika keracunan makanan terjadi pada bayi yang masih menyusu, tetap berikan ASI atau susu botol lebih sering. 

Pada bayi yang diberi susu botol, Anda juga bisa memberikan cairan rehidrasi oral selama 24 jam pertama. Kemudian,berikan kembali susu formula dalam porsi kecil, tetapi sering. 

Pada kondisi yang lebih parah, cairan mungkin akan diberikan secara intravena atau infus oleh tenaga medis. 

2. Beri makan sedikit tapi sering 

Saat anak mengalami keracunan makanan, mereka mungkin akan kehilangan nafsu makan. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Anak tetap harus mendapat nutrisi dari makanan agar tidak memperburuk kondisi. 

Cobalah untuk memberi makan anak secara bertahap dalam porsi kecil tapi sering. Mulailah dengan memberikan makanan yang hambar, seperti biskuit, roti, kentang, atau jeli. 

3. Hindari produk susu

Salah satu ciri keracunan makanan pada anak adalah timbulnya diare. Jika ini yang terjadi, hindari produk susu selama 7-10 hari setelah keracunan terjadi. 

Produk susu bisa membuat diare berlangsung lebih lama, bahkan lebih parah. 

4. Istirahat yang cukup 

Istirahat yang cukup bisa menjadi salah satu cara mengatasi keracunan makanan pada anak. Saat keracunan makanan, tubuh membutuhkan istirahat yang cukup untuk membantu memulihkan kondisi. 

5. Gunakan obat sesuai resep dokter 

Beberapa kasus keracunan makanan mungkin membutuhkan obat sesuai resep dokter. Penggunaan obat tentu tidak bisa sembarangan. Obat keracunan harus disesuaikan dengan patogen penyebab dan gejala yang timbul. 

BACA JUGA: 16 Obat Sakit Perut Anak yang Mudah Ditemukan

Kapan harus ke dokter?

Ketika Anda melihat tanda-tanda keracunan makanan pada anak, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan pertama, terutama pada anak usia di bawah 5 tahun atau anak dengan kondisi medis tertentu. 

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter jika cara mengatasi keracunan makanan pada anak tak kunjung membuahkan hasil, bahkan menunjukkan gejala keracunan semakin parah, seperti dehidrasi. 

Beberapa tanda dehidrasi yang perlu Anda waspadai antara lain:

  • Kebingungan
  • Kurang air mata atau anak menangis tanpa mengeluarkan air mata
  • Tidak buang air kecil lebih dari 6 jam
  • Urine berwarna kuning tua
  • Lesu
  • Mulut kering dan lengket 
  • Rasa haus yang ekstrem
  • Mata terlihat cekung
  • Detak jantung cepat

Catatan dari SehatQ

Keracunan makanan pada anak mungkin saja terjadi karena kurangnya kewaspadaan anak dan orang tua. Meski bisa hilang dengan sendirinya dan bisa diatasi di rumah, beberapa kasus keracunan bahkan menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi hingga mengancam nyawa si kecil. 

Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah keracunan makanan akibat kontaminasi bakteri atau patogen lain. Selalu membaca tanggal kedaluwarsa dan menjauhkan zat-zat kimia dari jangkauan anak juga bisa menjadi cara mencegah keracunan pada anak. 

Jika masih ada pertanyaan seputar keracunan makanan pada anak, Anda juga bisa bertanya langsung melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

keracunankeracunan makanan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved