Tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan flu perut, namun beberapa cara rumahan berikut dapat membantu mengurangi gejala dan memperkuat kekebalan tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
29 Jun 2020
Ilustrasi seorang wanita yang sedang mengalami flu perut
Table of Content
Flu perut, yang juga dikenal sebagai viral gastroenteritis, merupakan penyakit yang menyerang pencernaan. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa flu perut berkaitan dengan penyakit virus influenza. Padahal, flu perut dan influenza merupakan jenis penyakit yang tidak ada kaitannya.
Advertisement
Influenza hanya menyerang saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan dan paru-paru, sementara gastroenteritis menyerang sistem pencernaan dan usus. Di Indonesia, flu perut juga dikenal dengan sebutan muntaber karena menyebabkan penderitanya mengalami mual, muntah dan juga diare. Apakah flu perut berbahaya?
Flu perut dapat disebabkan oleh beragam varian virus. Salah satu virus yang paling sering menjadi penyebab flu perut adalah varian norovirus. Flu perut termasuk jenis penyakit yang sangat menular sehingga penyakit ini bisa mewabah atau menjadi penyakit musiman.
Penularan flu perut biasanya diakibatkan oleh:
Masuknya norovirus ke dalam sistem pencernaan dapat menyebabkan terjadinya iritasi dinding usus sehingga mengalami peradangan.
Ketika seseorang tertular penyakit ini, beberapa gejala flu perut yang umumnya muncul, antara lain:
Baca Juga
Gejala awal flu perut biasanya muncul dalam jangka waktu 1-3 hari setelah terpapar. Ada juga yang langsung merasakan gejala setelah 12-48 jam terpapar virus. Sebagian besar penderita flu perut membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa adanya komplikasi lebih lanjut. Pada kasus yang parah, sakit flu perut bisa bertahan hingga 10 hari.
Tidak ada obat yang spesifik untuk menyembuhkan flu perut yang disebabkan oleh virus. Namun demikian, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala dan memperkuat kekebalan tubuh untuk melawan virus penyebab flu perut.
Karena flu perut dapat menyebabkan diare maka penting sekali untuk tetap mempertahankan kadar cairan dalam tubuh. Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih serius.
Air putih dan cairan elektrolit bisa menjadi pilihan tepat untuk dikonsumsi. Sebaiknya, hindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol karena dapat memperburuk keadaan.
Saat terkena flu perut, saluran pencernaan dapat mengalami gangguan dan akan kesulitan mencerna makanan yang terlalu berat. Bubur, pisang, atau sup bisa menjadi pilihan tepat.
Sebagian orang mungkin akan merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan yang terbuat dari susu, makanan berlemak, atau mengandung tomat. Selain itu, sebaiknya hindari jenis makanan yang dapat menyebabkan diare memburuk, seperti makanan berserat tinggi dan makanan pedas.
Istirahat yang cukup dapat membuat sistem kekebalan tubuh bekerja dengan maksimal dalam memerangi virus flu perut. Karena tubuh memerlukan banyak energi untuk kembali pulih, sebaiknya hentikan aktivitas-aktivitas yang mengharuskan Anda bekerja keras.
Beberapa jenis tanaman herbal yang diolah menjadi minuman dapat membawa manfaat signifikan untuk mengurangi gejala flu perut. Tanaman herbal yang dapat dikonsumsi, antara lain:
Untuk mencegah terjangkit flu perut maka kebersihan harus selalu terjaga. Anda harus sering mencuci tangan, mencuci makanan, dan memasaknya hingga matang. Jangan lupa juga untuk mencuci pakaian dan barang-barang yang sering digunakan.
Berikan disinfektan pada permukaan yang sering disentuh banyak orang, serta jangan menggunakan peralatan yang sama dengan penderita flu perut.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Obat muntaber dewasa yang paling aman dikonsumsi adalah oralit. Selain itu, ada juga beberapa pilihan obat bebas di apotik maupun resep dari dokter untuk mengatasi kondisi ini.
18 Apr 2023
Muntaber pada anak adalah penyakit pencernaan yang disebabkan infeksi virus, bakteri, atau parasit. Cara mengobatinya dapat dilakukan dengan memberikan oralit hingga mengonsumsi makanan yang mudah dicerna.
14 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved