logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Asetilkolin adalah Neurotransmitter yang Pertama Ditemukan

open-summary

Asetilkolin adalah neurotransmiter yang akan menstimulasi otot agar berkontraksi untuk menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Asetilkolin dianggap penting dalam menangkap memori.


close-summary

2023-03-19 20:42:03

| Arif Putra

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Asetilkolin adalah neurotransmitter yang akan menstimulasi otot dalam otak

Asetilkolin merupakan neurotransmitter yang pertama ditemukan

Table of Content

  • Apa itu asetilkolin?
  • Fungsi asetilkolin untuk tubuh
  • Kaitan asetilkolin dengan beberapa gangguan medis
  • Bisakah kita meningkatkan kadar asetilkolin?
  • Catatan dari SehatQ

Tubuh memiliki beragam jenis neurotransmitter, senyawa kimia yang berperan dalam penyampaian sinyal antarsel. Beberapa yang terkenal yakni dopamin dan serotonin. Namun, di antara semua neurotransmitter, senyawa yang pertama ditemukan bernama asetilkolin. Sudah pernah mendengar tentang senyawa ini sebelumnya?

Advertisement

Apa itu asetilkolin?

Asetilkolin adalah neurotransmiter yang akan menstimulasi otot sehingga berkontraksi untuk menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Nama “asetilkolin” diambil dari struktur kimianya, yakni asam asetat (acetic acid) dan kolin.

Asetilkolin memiliki sejumlah fungsi di sistem saraf pusat, dan dianggap penting dalam proses menangkap perhatian, memori, dan berbagai proses lainnya.

Fungsi asetilkolin untuk tubuh

Secara umum, fungsi asetilkolin yakni berperan dalam fungsi otot serta kinerja otak, meliputi:

1. Berperan dalam kinerja otot

Asetilkolin memainkan peran vital dalam sistem saraf somatik dan bekerja untuk mengaktifkan otot. Asetilkolin juga berperan dalam pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sekresi tubuh, dan menurunkan detak jantung.

Seperti yang disampaikan di atas, asetilkolin ditemukan di semua sel saraf tubuh. Pergerakan otot tubuh pun melibatkan peran dari asetilkolin, mulai dari pergerakan lambung, pergerakan jantung, hingga kedipan mata.

2. Berperan dalam fungsi otak

Asetilkolin berperan berbagai area di kinerja sistem saraf pusat. Misalnya, motivasi diri, gairah dalam beraktivitas, perhatian, daya nalar, dan daya ingat. Asetilkolin pun terlibat dalam mendorong terjadinya tidur REM (tidur yang ditandai dengan gerakan cepat dan acak dari mata).

Kaitan asetilkolin dengan beberapa gangguan medis

Beberapa gangguan medis dan saraf dikaitkan dengan fungsi asetilkolin, yaitu:

1. Asetilkolin dengan penyakit Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan daya ingat serta kemampuan bernalar. Para ahli belum dapat memastikan penyebab dari Alzheimer. Walau begitu, banyak penderita Alzheimer yang memiliki kadar asetilkolin yang rendah. Hal ini terjadi karena penyakit Alzheimer merusak sel yang menghasilkan asetilkolin.

2. Asetilkolin dengan Myasthenia Gravis

Myasthenia Gravis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot. Gejalanya dapat beragam, termasuk turunnya satu atau kedua kelopak mata, penglihatan kabur, serta rasa lemah pada berbagai bagian tubuh.

Myasthenia Gravis dapat memicu sistem imun menghambat atau menghancurkan reseptor asetilkolin. Karena reseptornya rusak, otot pun tidak menerima neurotransmitter ini sehingga fungsinya terganggu dan tidak dapat berkontraksi.

3. Asetilkolin dengan penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan gangguan saraf yang menimbulkan gerakan tidak disadari dan sulit di kontrol penderitanya. Penyakit ini juga menyebabkan tremor dan sulit dalam berpikir.

Seperti Alzheimer, penyebab penyakit Parkinson juga belum dapat diketahui dengan pasti. Namun pakar menemukan bahwa banyak penderita penyakit Parkinson yang memiliki kadar dopamin (neurotransmitter lain) yang rendah.

Rendahnya kadar dopamin memancing naiknya asetilkolin, sehingga memicu gejala seperti tremor.

Bisakah kita meningkatkan kadar asetilkolin?

Belum ada cara yang terbukti dapat meningkatkan kadar asetilkolin. Walau begitu, beberapa kajian menyebutkan bahwa konsumsi suplemen kolin, sebagai penyusun asetilkolin, dapat membantu.

Kolin adalah nutrisi vital yang diperlukan tubuh, dan berperan dalam fungsi otak dan saraf. Kolin pun merupakan komponen penyusun dari asetilkolin, sehingga Anda harus mencukupkan kebutuhan kolin dari makanan agar produksi asetilkolin tetap terjaga.

Ada banyak makanan yang menjadi sumber kolin, di antaranya yaitu:

  • Daging
  • Ikan
  • Telur
  • Sayuran cruciferous
  • Biji-bijian sereal utuh
  • Produk susu
  • Kacang-kacangan

Suplemen kolin dapat dikonsumsi untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi ini. Selalu ikuti anjuran dokter terkait penggunaan suplemen kolin, karena dosis berlebih dapat menimbulkan efek samping seperti bau amis pada badan.

Baca Juga

  • Kekurangan Vitamin B12: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
  • Seluk-Beluk Saraf Sensorik dan Gangguan yang Bisa Menyerangnya
  • Penyakit Fothergill, Kondisi yang Sering Juga Disebut Penyakit Bunuh Diri

Catatan dari SehatQ

Asetilkolin adalah neurotransmitter yang paling banyak ada di tubuh sekaligus yang pertama kali ditemukan. Fungsinya sangat vital untuk kinerja otot, saraf, dan otak.

Karena asetilkolin tersusun dari nutrisi kolin, rutin mengonsumsi makanan sehat sumber kolin di atas bisa dilakukan untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi ini.

Advertisement

masalah sarafsistem saraf

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved