Asam sorbat adalah bahan pengawet agar produk makanan bisa tahan lama. Bahan ini tak hanya dicampurkan untuk mengawetkan makanan, melainkan juga produk kosmetik dan obat-obatan. FDA menggolongkan asam sorbat sebagai pengawet yang aman digunakan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Jun 2020
Asam sorbat sering dicampurkan sebagai pengawet makanan olahan
Table of Content
Agar makanan dan minuman olahan dapat tahan lama, pihak produsen tentu menambahkan sejumlah bahan pengawet. Salah satu yang umum dicampurkan adalah asam sorbat atau sorbic acid. Adakah risiko di balik penggunaan asam sorbat?
Advertisement
Asam sorbat adalah senyawa yang digunakan sebagai pengawet makanan. Asam sorbat, atau sorbic acid, memiliki efektivitas yang tinggi untuk menghambat pertumbuhan jamur – mikroba yang dapat merusak makanan dan memicu penyakit yang serius. Asam sorbat berasal dari tumbuhan Sorbus aucuparia.
Sebagai contoh, asam sorbat dapat menghambat pertumbuhan jamur pada daging ham, bahkan hingga 30 hari. Efektivitas asam sorbat sebagai pengawet membuat makanan bisa dikirim ke berbagai penjuru dunia.
Asam sorbat juga dicampurkan dalam bentuk garam, seperti natrium sorbat, kalsium sorbat, dan kalium sorbat.
Makanan yang sering dicampurkan asam sorbat
Asam sorbat merupakan pengawet yang sangat umum digunakan dalam beragam produk makanan. Makanan yang sering diawetkan dengan asam sorbat, termasuk:
Asam sorbat atau sorbic acid memiliki sifat antibiotik alami, sehingga sering dicampurkan dalam daging. Bahkan, pengawet ini awalnya digunakan untuk mencegah Clostridium botulinum, bakteri penyebab keracunan makanan yang sangat mematikan bagi manusia.
Asam sorbat tak hanya dicampurkan untuk mengawetkan makanan manusia. Bahan ini juga digunakan untuk mengawetkan produk kosmetik, obat-obatan, bahkan pakan hewan.
Asam sorbat digolongkan aman oleh badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, Foods and Drugs Administration (FDA). Pengawet makanan ini juga tidak dikaitkan dengan kanker dan masalah kesehatan lainnya.Hanya saja, pada kasus yang jarang terjadi, dermatitis kontak alergi bisa terjadi pada beberapa individu.
Asam sorbat juga dicampurkan dalam beragam produk kosmetik. Apabila Anda memiliki eksim, Anda harus menghindari produk yang mengandung asam sorbat karena risiko efek sampingnya. Diskusikan pula dengan dokter apakah Anda masih boleh mengonsumsi makanan yang mengandung asam sorbat.
Apabila kulit mengeluarkan reaksi negatif setelah terkena asam sorbat, Anda harus segera membilas area kulit tersebut. Kemudian, aplikasikan krim antigatal. Anda juga bisa mengonsumsi air putih delapan gelas apabila reaksi akibat asam sorbat terasa dari dalam tubuh.
Asam sorbat bukanlah satu-satunya pengawet makanan. Beberapa bahan lain yang mungkin pernah Anda temukan, yaitu:
Natrium benzoat merupakan pengawet makanan dan produk lain, yang dibuat dari asam benzoat dengan asam hidroksida. Seperti asam sorbat, natrium benzoat juga dicampurkan untuk mengawetkan obat-obatan, produk kosmetik, hingga produk perawatan tubuh seperti pasta gigi.
Walau pengawet ini cukup kontroversial, namun natrium benzoat digolongkan aman oleh FDA dan WHO. Natrium benzoat kontroversial karena dikaitkan dengan beragam masalah medis, seperti peradangan dan alergi.
Nitrat dan nitrit adalah senyawa alami yang juga digunakan untuk mengawetkan makanan. Dua senyawa ini sudah terbentuk secara alami di tubuh, namun juga ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Nitrat dan nitrit dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, menambahkan cita rasa asin, dan membuat tampilan daging lebih ‘menggugah’.
Sulfit atau sulfur dioksida merupakan senyawa alami dalam berbagai panganan, yang digunakan untuk mengawetkan makanan olahan pabrik. Pengawet ini sering dicampurkan ke dalam soft drink, jus, selai, agar-agar, sosis, hingga buah kering.
Sebagian besar orang bisa mengonsumsi sulfit dengan aman. Namun, beberapa individu bisa menjadi sensitif terhadap sulfit. Pengawet ini dapat menimbulkan sakit kepala bagi orang yang sensitif terhadap sulfit. Nyeri perut, gatal-gatal, pembengkakan, hingga diare juga berisiko dialami. Penderita asma juga berisiko mengalami iritasi pada saluran pernapasan jika sensitif terhadap sulfit.
Namun, produsen makanan cenderung membatasi kadar nitrat dan nitrit untuk mengawetkan makanan. Sebab, kedua senyawa ini dapat berubah menjadi nitrosamin yang bersifat karsinogenik.
Baca Juga
Asam sorbat merupakan pengawet makanan yang tergolong aman digunakan. Pengawet ini umumnya dicampurkan dalam keju, wine, hingga daging yang didinginkan. Asam sorbat tergolong aman sebagai bahan pengawaet karena hampir tidak pernah menyebabkan masalah medis yang membahayakan.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak makanan pengganti telur yang bisa dipakai untuk memanggang, seperti tahu sutera, saus apel, yogurt, agar-agar, hingga pisang yang ditumbuk hingga lembut.
13 Des 2022
Makan ikan mentah memiliki manfaat dan juga risikonya sendiri. Salah satu manfaatnya adalah menjaga kandungan nutrisi yang bisa hilang karena proses memasak.
5 Apr 2022
Diet dengan makanan tinggi protein rendah lemak efektif mengendalikan berat badan. Makanan tinggi protein rendah lemak di antaranya tahu, putih telur, udang, dsb.
18 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved