logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Antisipasi Penyebab Bibir Sumbing, Ibu Hamil Wajib Konsumsi Asam Folat

open-summary

Penyebab bibir sumbing bisa karena faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sebagai calon orangtua, salah satu cara mencegah terjadinya bibir sumbing pada bayi adalah dengan memastikan nutrisi saat hamil.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

1 Mei 2023

Salah satu cara untuk mencegah bibir sumbing karena faktor lingkungan adalah dengan mengonsumsi asam folat selama kehamilan

Bibir sumbing disebabkan oleh faktor genetik maupun lingkungan

Table of Content

  • Penyebab bibir sumbing
  • Mencegah bibir sumbing
  • Belajar dari kasus bibir sumbing di Norwegia
  • Penuhi kebutuhan asam folat saat hamil
  • Catatan dari SehatQ

Bibir sumbing pada bayi umumnya dapat langsung teridentifikasi ketika bayi baru lahir. Hal ini terjadi ketika jaringan antara wajah dan mulut bayi tidak tergabung sempurna. Idealnya, proses ini terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga.

Advertisement

Meski demikian, tidak mudah menentukan apa yang menjadi penyebab bibir sumbing secara pasti. Para peneliti dan dokter meyakini ada banyak faktor pemicu yang terkait dengan interaksi faktor lingkungan dan genetik.

Baca Juga

  • Mengenal Lesung Bokong, Lekukan Kecil yang Biasanya Muncul Sejak Lahir
  • Manfaat Asam Folat yang Baik untuk Ibu Hamil
  • Operasi Bibir Sumbing pada Anak, Bisakah Kembalikan Penampilannya?

Penyebab bibir sumbing

Setiap bayi membawa gen dari kedua orang tua mereka. Pada kasus bayi bibir sumbing, bisa saja ayah atau ibunya menurunkan gen yang menyebabkan bibir sumbing.

Pada banyak kasus, bayi memang mendapatkan gen tersebut dan ditambah lagi dengan pemicu dari faktor lingkungan.

Bila dirangkum, faktor risiko bayi memiliki bibir sumbing di antaranya:

  • Sejarah keluarga

Orangtua yang memiliki riwayat bibir sumbing lebih besar kemungkinan menurunkan kepada anak mereka

  • Paparan substansi berbahaya saat hamil

Bibir sumbing lebih rentan terjadi apabila sang ibu tetap merokok, minum alkohol, atau menjalani pengobatan tertentu selama kehamilan

  • Diabetes

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menderita diabetes sebelum kehamilan berpeluang meningkatkan risiko anak terlahir dengan bibir sumbing

  • Obesitas saat hamil

Kelebihan berat badan atau obesitas saat hamil juga menjadi faktor risiko terlahirnya anak dengan kondisi bibir sumbing

Dari beberapa faktor risiko di atas, terlihat bahwa bibir sumbing pada bayi sangat erat kaitannya dengan perkembangan janin saat masih di dalam rahim. Artinya, pencegahannya juga terkait erat dengan kondisi sang ibu selama mengandung.

Mencegah bibir sumbing

Bibir sumbing pada bayi bisa termasuk dalam beberapa kategori berbeda mulai dari yang ringan dan tidak seberapa terlihat hingga yang memanjang dari bibir hingga langit-langit mulut.

Ketika seorang ibu mengidentifikasi anak mereka terlahir dengan bibir sumbing, biasanya dokter akan segera menentukan tindakan apa yang perlu diambil. Pada sebagian besar bayi, rangkaian operasi bisa mengembalikan fungsi bibir seperti semula dengan bekas luka yang tidak terlalu terlihat.

Operasi ini bisa dilakukan sejak bayi berusia 3 bulan. Biasanya, operasi dilakukan secara bertahap hingga anak berusia 18 tahun. Operasi pertama akan fokus untuk mencegah penumpukan cairan di telinga dan kaitannya dengan perkembangan gigi dan tulang wajah.

Meski demikian, orangtua masih perlu memerhatikan bahwa sekali sang ibu melahirkan anak dengan bibir sumbing, artinya ada kemungkinan anak berikutnya akan mengalami hal yang sama.

Berikut langkah yang bisa diambil untuk mencegah bibir sumbing:

  • Konsultasikan kondisi genetik

Apabila di riwayat keluarga memang ada yang pernah mengalami bibir sumbing, sampaikan kepada dokter sebelum Anda memulai program hamil. Biasanya dokter kandungan akan merujuk Anda untuk berkonsultasi dengan konselor yang bisa menganalisis risiko memiliki anak dengan bibir sumbing.

  • Konsumsi vitamin pra-kehamilan

Ada baiknya bertanya kepada dokter apakah ada vitamin tertentu untuk mencegah bibir sumbing. Akan lebih baik jika vitamin ini dikonsumsi sebelum kehamilan.

  • Hindari rokok dan alkohol

Konsumsi rokok dan alkohol selama kehamilan hanya akan meningkatkan risiko bayi terlahir dengan kecacatan seperti bibir sumbing

Belajar dari kasus bibir sumbing di Norwegia

Sebuah penelitian pernah dilakukan di Norwegia, negara yang memiliki tingkat kelahiran bayi dengan bibir sumbing tertinggi di Eropa. Semua orangtua yang memiliki bayi berbibir sumbing pada rentang waktu tahun 1996 hingga 2001 menjadi responden penelitian ini.

Setiap ibu diminta menjawab dua kuisioner yang dikirim lewat surat elektronik. Kuisioner pertama fokus pada informasi kesehatan secara umum termasuk sejarah kelahiran, kondisi lingkungan saat hamil, hingga demografi.

Kuisioner kedua fokus pada nutrisi dan pola makan selama kehamilan. Bahkan ibu yang mengonsumsi suplemen asam folat diminta mengirim label atau botol kosong vitamin yang telah habis dikonsumsi. Tak hanya itu, daftar buah dan sayur yang dikonsumsi juga harus dijawab dalam kuisioner tersebut.

Terbukti, 22% kasus bayi dengan bibir sumbin g di Norwegia bisa dicegah apabila ibu hamil mengonsumsi sedikitnya 0,4 mg asam folat per hari.

Penuhi kebutuhan asam folat saat hamil

Hamil bukan sekadar urusan mengandung selama 9 bulan dan memiliki anak saja. Lebih jauh dari itu, kehamilan harus benar-benar direncanakan dengan matang. Setidaknya ada 3 elemen yang harus dipenuhi untuk memastikan janin berkembang dengan sehat dan optimal:

  1. Ibu yang sehat
  2. Gaya hidup sehat
  3. Nutrisi

Ketiga hal tersebut tidak bisa dipisahkan dari perencanaan yang matang. Ketika masih merencanakan kehamilan, segera perhitungkan segala aspeknya. Cari tahu adakah evaluasi genetik yang perlu mendapat perhatian lebih baik dari pihak suami maupun istri.

Jika sudah benar-benar mantap memutuskan kehamilan, maka jangan beri celah untuk tidak memberikan nutrisi terbaik bagi janin. Bibir sumbing pada bayi bisa dicegah dengan memastikan sang ibu mendapatkan nutrisi lengkap terutama yang mengandung asam folat.

Menurut National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS), 0.4 mikrogram asam folat per hari menurunkanrisiko bayi mengalami bibir sumbing sebesar 30%. Asam folat merupakan vitamin B yang terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan citrus, gandum, dan biji-bijian. Idealnya, seorang ibu hamil mendapatkan asupan 0,4 mg asam folat setiap harinya.

Berbicara soal nutrisi saat hamil, baik calon ibu maupun calon ayah sama-sama punya kemampuan untuk memastikan asupannya sesuai dengan aturan. Berbeda dari urusan genetik yang bisa jadi mustahil diutak-atik, mengonsumsi makanan bernutrisi atau tidak merupakan pilihan yang dilakukan oleh calon orangtua.

Artinya, memastikan anak terlahir tanpa cacat apapun seperti bibir sumbing adalah hal yang sangat bisa diusahakan, selama ada tekad.

Catatan dari SehatQ

  • Bibir sumbing dapat terdeteksi sejak bayi lahir, namun penyebab bibir sumbing belum diketahui secara pasti.
  • Faktor risiko bayi lahir dengan bibir sumbing adalah karena genetik (keturunan) maupun lingkungan (kondisi ibu saat hamil dan asupan nutrisi).
  • Salah satu cara mencegah anak terlahir dengan bibir sumbing adalah dengan memastikan nutrisi terbaik yang dikonsumsi ibu selama hamil.
  • Menurut penelitian, sekitar 22% kasus bibir sumbing di Norwegia bisa dicegah jika ibu hamil mengonsumsi sedikitnya 0,4 mg asam folat per hari.

Advertisement

cacat lahirasam folatbibir sumbing

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved