Arugula adalah sayuran silangan yang masih satu keluarga dengan brokoli hingga kubis. Rasanya sedikit pedas, namun manfaatnya mampu mencegah kanker, osteoporosis, hingga diabetes!
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Nov 2020
Manfaat arugula dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat alias LDL.
Table of Content
Arugula atau Eruca vesicaria adalah sayuran silangan yang masih satu keluarga dengan kubis, brokoli, hingga kale. Meskipun tidak sepopuler sayuran silangan lainnya, manfaat arugula untuk kesehatan tentunya tidak boleh diremehkan.
Advertisement
Daun arugula rasanya sedikit pedas dan akan semakin pahit jika dipanen saat usianya sudah tua. Sama seperti sayuran berdaun hijau lainnya, arugula mengandung berbagai macam nutrisi dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Di dalam 100 gram arugula liar, terdapat sejumlah kandungan nutrisi berikut:
Selain itu, arugula juga diperkaya dengan kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin C, vitamin K, folat, kalium, dan magnesium.
Sebuah penelitian dari tahun 2017 membuktikan, mengonsumsi berbagai macam sayuran silangan seperti arugula dapat menurunkan risiko kanker.
Manfaat arugula ini datang dari kandungan glukosinolatnya. Senyawa ini yang bertanggung jawab dalam melawan sel kanker dan memberikan rasa pahit pada sayuran silangan. Saat dicerna oleh tubuh, glukosinolat akan diubah menjadi komponen yang menyehatkan seperti sulforaphane.
Para peneliti juga menemukan kalau sulforaphane dapat menghambat enzim bernama histone deacetylase (HDAC) yang terlibat dalam pembentukan sel kanker.
Ditambah lagi, berbagai riset juga sudah membuktikan, mengonsumsi sayuran silangan seperti arugula bisa menurunkan risiko kanker payudara, kolorektal (usus besar), paru-paru, hingga prostat. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Arugula mengandung berbagai macam nutrisi yang sangat dibutuhkan tulang, seperti kalsium dan vitamin K
Vitamin K dan kalsium sangat dibutuhkan untuk metabolisme tulang. Kekurangan vitamin K dipercaya bisa meningkatkan risiko patah tulang. Arugula dan sayuran hijau lainnya dapat menjadi sumber vitamin K yang baik untuk dikonsumsi.
Arugula mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang dapat memperkuat sistem imun tubuh. Salah satunya tembaga, yang dibutuhkan untuk tubuh agar bisa memproduksi sel darah putih.
Selain itu, arugula juga mengandung vitamin C, antioksidan yang sangat kuat dalam mencegah radikal bebas.
Bagi ibu hamil yang ingin menambah asupan folatnya, Anda bisa mencoba arugula. Sayuran ini mengandung banyak folat yang dipercaya dapat mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Meskipun kandungan vitamin B kompleks yang dimiliki arugula tidak terlalu tinggi, jumlah tersebut sudah cukup untuk membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Perlu diketahui, kedelapan jenis vitamin B memiliki peran penting dalam aktivitas sel tubuh, seperti produksi energi, sintesis lemak, hingga produksi sel darah merah.
Di dalam sebuah studi, seorang profesor membuktikan bahwa karotenoid alami (bukan suplemen) yang dikandung oleh sayuran dapat meningkatkan kesehatan mata.
Arugula adalah sumber karotenoid yang cukup tinggi. Karotenoid yang dikandung arugula juga dianggap mampu memperlambat proses terjadinya degenerasi makula.
Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi arugula dapat meningkatkan hormon testosteron pada pria. Selain itu, arugula juga mampu meningkatkan jumlah sperma dan menurunkan risiko matinya sperma.
Dua komponen aktif yang dikandung arugula, saponin dan alkaloid, dipercaya dapat meningkatkan aktivitas sperma.
Berdasarkan sejumlah studi, arugula dianggap mampu menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Sayuran ini dipercaya dapat mencegah pengendapan lemak di organ hati dan mencegah masuknya lemak ke aliran darah.
Tidak hanya itu ,Arugula juga dianggap ampuh dalam meningkatkan kolesterol baik (HDL) sehingga kesehatan jantung dapat terjaga.
Mengonsumsi sayuran memang dipercaya dapat mencegah datangnya diabetes tipe 2. Namun, sayuran berdaun hijau dipercaya bisa memaksimalkan efeknya.
Sebuah studi tabung membuktikan, ekstrak arugula memiliki efek antidiabetik pada tikus. Selain itu, arugula juga mengandung serat yang tinggi sehingga membantu tubuh menjaga kadar gula dalam darah.
Sebuah studi dari tahun 2017 membuktikan, mengonsumsi sayuran berdaun hijau seperti arugula dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Di dalam Journal of the American Heart Association, para peneliti juga menyebutkan kalau mengonsumsi sayuran silangan dapat mencegah aterosklerosis (penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dinding arteri) pada wanita lanjut usia (lansia).
Baca Juga
Sebelum mengonsumsi arugula, ada baiknya Anda mengetahui beberapa peringatan yang harus diperhatikan. Pertama, arugula tinggi akan vitamin K. Bagi orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya jangan mengonsumsi sayuran ini.
Selain itu, jika sayur arugula tidak disimpan dengan baik, akan muncul bakteri yang dapat mengubah kandungan nitrat pada arugula menjadi nitrit. Mengonsumsi nitrit dalam kadar tinggi bisa membahayakan kesehatan.
Mengonsumsi nitrat yang dikandung arugula dalam kadar tinggi pun bisa mengganggu kinerja obat-obatan, seperti nitrat organik, nitrogliserin, hingga obat nitrit untuk angina (tadalafil dan vardenafil).
Bagi Anda yang ingin mengonsumsi arugula, tapi sedang mengonsumsi obat-obatan di atas, sebaiknya Anda bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Cara menjaga kesehatan tubuh bisa dilakukan dengan mudah. Mulai dari mengonsumsi sayur dan buah, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara rutin, biasakan mencuci tangan, hingga melakukan seks yang aman.
12 Apr 2023
Makanan yang pedas, memang menggugah selera bagi banyak orang. Makanan pedas pun populer di Indonesia. Walau begitu, Anda harus berhati-hati. Sebab, makanan pedas ternyata berisiko meningkatkan penyakit demensia, yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak. Apakah Anda termasuk yang menggilai makanan pedas?
25 Apr 2023
Supaya terhindar dari sakit punggung, praktikkan beberapa posisi duduk yang benar saat bekerja, seperti menempelkan punggung dan pinggul pada kursi, jaga kaki tetap menyentuh tanah, hingga menyejajarkan lengan di meja.
12 Jun 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved