logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Arti Muntah Kuning Hingga Kehitaman, Kapan Harus Dapat Penanganan Darurat?

open-summary

Muntah tidak selalu buruk, justru itu merupakan salah satu bentuk pertahanan ketika ada hal asing masuk ke tubuh atau sinyal terjadinya infeksi atau penyakit kronis. Warna muntah pun bisa berbeda-beda, seperti muntah kuning, hijau, hingga yang tidak berwarna sekalipun. Tetapi arti warna muntah bisa menjadi indikator kesehatan anda


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

14 Jun 2020

Warna muntah kuning bisa menjadi indikator gangguan kesehatan

Warna muntah bisa menjadi indikator kesehatan tubuh Anda

Table of Content

  • Arti warna muntah

Muntah tidak selalu buruk, justru itu merupakan salah satu bentuk pertahanan ketika ada hal asing masuk ke tubuh atau sinyal terjadinya infeksi atau penyakit kronis. Warna muntah pun bisa berbeda-beda, seperti muntah kuning, hijau, hingga yang tidak berwarna sekalipun.

Advertisement

Apabila muntah terjadi hanya sekali atau dua kali, tidak perlu khawatir karena artinya tidak ada indikasi serius. Bisa jadi itu hanya reaksi tubuh karena ada iritasi di sistem pencernaan atau cara mengeluarkan substansi berbahaya di dalam perut. Contoh paling sering terjadi adalah ketika seseorang mengalami keracunan.

Arti warna muntah

Warna muntah setiap orang bisa berbeda-beda, bergantung pada kondisi tubuh mereka. Pun ada kalanya warna muntah berubah ketika sudah terjadi beberapa kali. Beberapa arti sinyal tubuh dari warna muntah adalah:

1. Warna bening

Warna muntah bening biasanya terjadi setelah seseorang muntah beberapa kali dan sudah tidak tersisa makanan di dalam perut. Ini adalah cara perut secara efektif mengosongkan isi di dalamnya. Muntah dengan warna bening kerap terjadi ketika seseorang mengalami keracunan makanan, migrain, morning sickness, atau flu perut.

Selain itu, muntah dengan warna bening juga bisa terjadi pada kondisi lebih serius seperti:

  • Obstruksi gastric outlet

Ini terjadi ketika perut tersumbat luka atau tumor. Pada penderita obstruksi jenis ini, tidak ada makanan atau minuman yang bisa diterima dengan baik, bahkan air liur dan air putih pun bisa memicu muntah.

  • Cedera kepala

Ada orang yang mengalami muntah bening beberapa kali setelah mengalami cedera di kepala. Pada kasus yang lebih parah, ini mengindikasikan adanya kerusakan otak. Segera bawa untuk penanganan medis.

2. Warna putih (berbusa)

Warna muntah juga bisa menjadi putih atau tampak berbusa karena faktor makanan atau minuman yang baru dikonsumsi seperti es krim atau susu. Muntah berbusa terjadi ketika ada kelebihan gas di perut. Apabila muntah terus menerus terjadi hingga lebih dari dua hari, segera konsultasikan ke dokter.

Beberapa hal yang memicu kelebihan gas di antaranya:

  • GERD

Gastroesophageal reflux disease atau GERD bisa memicu naiknya asam lambung dari perut ke esofagus. Biasanya, penderita GERD juga akan merasakan sensasi terbakar di tenggorokan dan dada. Tak hanya itu, gejala lain dari GERD adalah kesulitan saat menelan.

  • Maag

Pada penderita maag yang dinding lambungnya telah mengalami inflamasi, muntahnya bisa berwarna putih atau berbusa. Utamanya jika dipicu konsumsi obat pereda nyeri atau alkohol dalam jangka panjang. Gejala lainnya adalah rasa sesak di perut bagian atas setelah makan dan mual.

Baca Juga

  • 8 Obat Alergi Alami untuk Atasi Reaksi Alergi yang Mengganggu
  • Karakteristik Anak Tunagrahita dan Cara Menanganinya
  • 9 Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut yang Perlu Diketahui

3. Muntah kuning

Muntah kuning atau yang bisa tampak seperti muntah kehijauan juga mengindikasikan adanya cairan empedu di dalamnya. Seharusnya, cairan empedu yang diproduksi liver ini disimpan di dalam kantung empedu. Meski demikian, muntah kuning atau kehijauan tidak selalu mengindikasikan sesuatu yang serius jika tidak terus menerus.

Morning sickness sebagai salah satu keluhan ibu hamil di trimester awal kehamilan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami muntah berwarna kuning kehijauan.

4. Muntah oranye

Oranye mengindikasikan warna makanan yang sudah mengalami proses cerna sebagian. Artinya, muntah oranye kerap terjadi ketika jarak antara muntah dan makan tidak terlalu jauh. Tidak perlu khawatir apabila muntah dengan warna oranye terjadi hanya sekali dua kali.

Penyebabnya bisa karena keracunan makanan, gastroenteritis, flu, migrain, atau muntah karena morning sickness. Selain itu, muntah oranye juga bisa terjadi pada orang yang mengalami masalah dengan usus buntu, menjalani kemoterapi, infeksi telinga bagian dalam, atau konsumsi obat tertentu.

5. Muntah kemerahan

Memuntahkan darah dalam volume cukup banyak disebut hematemesis. Warnanya tak selalu merah seperti darah, namun juga bisa terlihat kecokelatan atau kehitaman. Segera konsultasikan pada dokter apabila mengalami hal ini.

Pada anak-anak, muntah dengan warna kemerahan bisa mengindikasikan alergi laktosa, menelan darah akibat cedera di sekitar mulut atau mimisan, masalah pembekuan darah, hingga cacat lahir.

Sementara pada orang dewasa, muntah kemerahan bisa terjadi karena masalah pada liver, iritasi pada tenggorokan, amyloidosis, atau peptic ulcer.

6. Muntah kecokelatan

Sebenarnya muntah kecokelatan bisa berarti muntah yang mengeluarkan darah. Jika ada bintik-bintik cokelat seperti biji kopi, jangan tunda penanganan medis. Ini bisa menjadi indikasi masalah yang cukup parah seperti amyloidosis atau peptic ulcer.

Konstipasi yang terlalu parah juga bisa menyebabkan terjadinya muntah kecokelatan. Gejala lainnya adalah rasa mual dan nyeri perut parah.

7. Muntah hitam

Sama seperti muntah kecokelatan, muntah hitam juga harus segera mendapatkan penanganan medis apabila terlihat ada bintik seperti biji kopi. Ini bisa terjadi karena darah telah mengalami oksidasi dari lemak di dalam perut. Zat besi membuat warna kecokelatan menjadi kehitaman. Bisa jadi pula, muntah hitam terjadi karena proses pendarahan sudah selesai.

Muntah harus segera mendapatkan penanganan medis apabila ada darah yang menyertainya. Tak hanya itu, kenali pula gejala lain seperti rasa pusing, napas tersengal-sengal, atau keluhan lainnya.

Perhatikan pula bahaya mengalami dehidrasi apabila muntah terjadi terus menerus. Muntah yang terjadi terus menerus bisa mengganggu kadar gula darah. Jika disertai dengan nyeri dada, juga bisa mengindikasikan serangan jantung.

Advertisement

penyakitgerdmuntah

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved