Pengertian Friends with Benefits (FWB) dan Risikonya

Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan istilah “friends with benefits”. Fenomena ini bahkan diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama, dan diperankan oleh Justin Timberlake dan Mila Kunis.

Friends with benefits (FWB) seringkali dikaitkan dengan urusan seks untuk saling memuaskan satu sama lain. Akan tetapi, hubungan FWB dianggap lebih berisiko terkena infeksi menular seksual.

Apa itu FWB alias friends with benefits?

Friends with benefits atau FWB adalah hubungan pertemanan yang dibumbui dengan hubungan seksual tanpa perasaan romantis dan atas persetujuan kedua belah pihak karena dianggap saling menguntungkan. 

Hubungan FWB ini bersifat tidak mengikat dan kebanyakan tidak memiliki aturan yang pasti. Oleh sebab itu, meski melakukan hubungan seks, dua pribadi yang terlibat tetap bisa bebas untuk berkencan dengan siapa pun. 

Fenomena FWB paling sering terjadi pada golongan dewasa muda (usia sekolah menengah atas atau perguruan tinggi) yang masih aktif mengeksplorasi seksualitasnya. Mereka yang menjalani hubungan teman tapi mesra ini pun harus bisa memisahkan antara cinta dan seks yang mungkin akan sulit bagi sebagian orang.

Risiko menjalani fwb

Karena hubungan friends with benefits tidak bersifat mengikat, ada sebagian orang yang memiliki lebih dari satu hubungan FWB. Seseorang yang punya banyak pasangan seks akan lebih berisiko mengalami infeksi menular seksual (IMS), apalagi jika seks tidak dilakukan secara aman.

Beberapa penyakit infeksi menular seksual yang mungkin terjadi, yaitu: 

• Sifilis 
• Gonore (kencing nanah) 
• HIV
• HPV 
• Herpes 
• Trikomoniasis 
• Kandidiasis 
• Klamidia
• Vaginitis 

Selain itu, salah satu konsekuensi dari FWB adalah kehamilan yang tidak direncanakan, dan bukan tidak mungkin juga melibatkan kekerasan seksual. 

Bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik, dampak emosional dari menjalani FWB juga tidak selalu positif, lho. Pelaku FWB mungkin juga merasakan penyesalan seksual, yaitu merasa kewalahan, sedih, atau bahkan malu yang dialami paska sebuah pengalaman seksual.

Dampak emosional bisa sangat besar, terutama jika kamu menjalani FWB sebagai cara untuk menghindari atau mengubur perasaan kamu yang sebenarnya. 

Tidak sedikit pelaku FWB yang berpikir menjalani hubungan seperti ini akan terasa menyenangkan dan tanpa beban, namun berakhir dengan keterikatan, kekesalan, kekecewaan, dan merasa sudah salah jalan.

Baca Juga: Apa Itu Situationship? Ini Tanda-tandanya

Cara mencegah infeksi menular seksual pada hubungan FWB

Ketika terkena infeksi menular seksual, ada beberapa gejala yang umumnya akan kamu rasakan, seperti luka atau benjolan di alat kelamin, mulut, atau dubur; keputihan abnormal pada wanita; sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks; nyeri perut bagian bawah; hingga demam.

Akan tetapi, ada juga kasus di mana seseorang yang terkena IMS tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, IMS dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit radang panggul, infertilitas, penyakit jantung, dan kanker serviks.

Sebagai tindakan antisipasi, ada beberapa cara mencegah infeksi menular seksual yang dapat kamu lakukan, di antaranya:

• Hindari berhubungan seksual dengan orang yang memiliki gejala IMS.
• Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
• Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks.
• Bersihkan organ intim sebelum dan sesudah berhubungan seks.
• Hindari menggunakan narkoba atau alkohol karena orang yang mabuk atau menggunakan narkoba seringkali tidak melakukan seks yang aman.
• Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan kamu.
• Melakukan vaksinasi HPV dan hepatitis B

Baca Juga: Pertemanan Platonik dan Tips Agar Awet

Setelah mengetahui apa itu FWB dan risikonya, ada baiknya kamu pertimbangkan lebih jauh jika berencana untuk melakukannya.

Menjalani hubungan friends with benefits mungkin menyenangkan bagi sebagian orang karena dapat memuaskan hasrat seksual. Namun, selalu waspadai risiko yang mengintai dibalik kesenangan tersebut.

Sebaiknya pertimbangkan untuk tidak berganti-ganti pasangan seks karena dapat menularkan penyakit, atau setidaknya gunakan pengaman seperti kondom untuk mencegah infeksi menular seksual.