Kolera babi adalah salah satu virus paling berbahaya menyerang babi ternak dan babi hutan. Virus ini hanya menular pada hewan babi, tetapi tidak pada manusia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Nov 2019
Virus hog cholera ternyata hanya berdampak pada babi saja, tidak manusia.
Table of Content
Virus hog cholera (kolera babi) atau classical swine fever, menyebabkan sekitar 5.800 ekor babi di Sumatera Utara, mati. Tidak sedikit masyarakat di sana yang khawatir dengan keberadaan virus hog cholera. Sampai-sampai, para penjual babi juga harus merasakan dampaknya, karena babi dagangannya tidak laku. Apakah benar virus hog cholera bisa menular pada manusia?
Advertisement
Selain itu, seperti apa penyebab, gejala dan penanganan virus hog cholera ini?
Menurut sebuah studi berjudul Classical Swine Fever dalam jurnal Viruses, virus hog cholera dianggap sebagai salah satu virus yang paling berbahaya bagi populasi babi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyebab dari penyebaran hog cholera adalah virus RNA kecil, dari genus Pestivirus.
Virus hog cholera tidak pandang bulu. Virus ini bisa menyerang babi ternak maupun babi hutan. Bahkan, industri perdagangan babi pun bisa merasakan dampak buruknya, seperti sepinya pembeli dari daging babi yang dijajakan di pasar.
Lembaga World Organization of Animal Health (OIE) telah menyatakan bahwa virus hog cholera sebagai wabah yang harus dilaporkan ke pihak berwenang, sebelum virus itu bisa tertular ke babi lainnya.
Babi yang sehat, bisa langsung tertular virus hog cholera, jika bersentuhan langsung dengan babi yang telah terinfeksi. Virus ini juga bisa menular lewat air liur, sekresi hidung, urine, dan feses.
Virus hog cholera juga bisa menular lewat benda-benda lain yang telah terkontaminasi, seperti kendaraan yang dipakai untuk mengantar babi terinfeksi, misalnya.
Parahnya lagi, babi yang telah terinfeksi virus hog cholera, mungkin tidak menunjukkan gejala, tapi tetap bisa menumpahkan virus tersebut lewat kotorannya. Babi terinfeksi yang sedang melahirkan, juga bisa menularkan virus hog cholera kepada anaknya.
Setelah adanya berita bahwa ribuan babi tertular virus hog cholera, banyak orang yang tidak mau mengonsumsi babi di Sumatra Utara. Nyatanya, virus hog cholera dapat mengendap di dalam daging babi, selama berbulan-bulan, jika disimpan di dalam kulkas. Bahkan, virus itu bisa bertahan selama bertahun-tahun, jika daging babi dibekukan.
Namun, belum ada bukti kalau virus hog cholera dapat menyebar ke manusia. Manusia tidak mengalami dampak buruk kesehatan dari virus hog cholera. Hanya saja, dampak buruknya dapat dirasakan dari segi ekonomis, bagi para penjual babi yang merasa kehilangan pelanggan.
Babi yang telah terjangkit virus hog cholera, akan menunjukkan beberapa gejala berikut ini, yang bisa Anda lihat dengan kasat mata.
Setelah beberapa hari terjangkit virus hog cholera, biasanya telinga, perut dan paha babi akan berubah warna menjadi keunguan. Sementara itu, babi yang telah mengalami masa akut, akan mati dalam waktu 1-2 minggu. Selain itu, bayi babi yang telah terjangkit virus hog cholera dari ibunya, biasanya akan memiliki cacat neurologis, seperti tremor bawaan.
Tidak ada perawatan untuk babi yang telah terjangkit virus hog cholera. Disarankan, babi yang sudah terjangkit virus hog cholera, segera dimatikan dan bangkainya dikubur atau dibakar.
Ketika wabah virus hog cholera terjadi, beberapa hal ini harus dilakukan:
Kesimpulannya, virus hog cholera hanya menular pada hewan babi. Manusia aman dari virus hog cholera dan tidak akan merasakan dampak buruk untuk kesehatan.
Baca Juga
Akan tetapi, sebelum Anda mengonsumsi babi, ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Stres oksidatif adalah kondisi di mana kadar antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh tidak seimbang. Sebenarnya, zat radikal bebas tidak selalu buruk. Ketika berfungsi dengan tepat, radikal bebas dapat melawan patogen penyebab infeksi. Namun di sisi lain, zat radikal bebas dapat menyebabkan reaksi rantai kimia di tubuh karena mudah bersinggungan dengan molekul lain atau teroksidasi.
21 Mei 2020
Rudapaksa/trauma abdomen paling sering mengakibatkan cedera pada abdomen. Penggolongan trauma ini berbeda-beda, bergantung pada seberapa keras dan mekanisme rudapaksa terjadi. Bentuk luka pun bukan indikasi satu-satunya seberapa parah cedera.
4 Des 2020
Torus Palatinus adalah benjolan tulang di langit mulut yang disebabkan oleh kebiasaan buruk sehari-hari. Segera konsultasi dengan dokter jika terasa nyeri dan benjolan bertambah.
30 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved