Sering berantem bisa menandakan bahwa komunikasi yang dijalankan sangat intens sehingga sering berbeda pendapat. Bumbui dengan sedikit humor supaya tidak selalu tegang.
16 Jun 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Berbeda pendapat juga jadi bumbu dalam hubungan cinta
Table of Content
Sering bertengkar bukan berarti tanda sebuah hubungan buruk. Hampir setiap pasangan pasti memiliki konflik dan pernah bertengkar. Seberapa keras atau seberapa sering berantem Anda dan pasangan tidak memprediksi berhasilnya suatu hubungan.
Advertisement
Semuanya tergantung perasaan Anda dan pasangan. Bisa jadi Anda sering bertengkar dengan pasangan, namun Anda jadi lebih mengenal pasangan. Bisa juga sebaliknya ketika pertengkaran penuh dengan amarah, kesal, dan minim toleransi, saatnya mengevaluasi hubungan Anda. Nah. apakah wajar bertengkar dengan pacar?
Manusia merupakan makhluk sosial. Kebutuhan manusia untuk memiliki hubungan dekat dengan emosi yang kuat cenderung muncul secara tiba-tiba. Kadang-kadang, kebutuhan ini tidak selalu sejalan dengan kebutuhan pasangan kita. Ditambah dengan pola komunikasi yang kurang baik, maka pertengkaran pun tidak terhindarkan lagi.
Sayangnya, sering kali kita kesal pada pasangan tanpa menelaah apa sebenarnya yang menjadi akar dari permasalahan. Pertengkaran dengan pasangan sebenarnya adalah tentang keamanan emosional dalam suatu hubungan, perasaan subjektif pasangan, dan ketakutan bahwa salah satu pasangan akan terluka.
Bisa jadi juga penyebab berantem muncul karena beberapa alasan di bawah:
Setiap hubungan akan mengalami pasang surut, tetapi ada beberapa tanda yang perlu Ada perhatikan. Berikut adalah ciri-ciri hubungan yang mulai bermasalah dan tidak sehat:
Sedikit kritik membangun akan menjadi hal yang baik. Namun, jika mengeluarkan kritik terus-menerus daripada pujian atau apresiasi, akan berujung pada pertengkaran. Penelitian mengatakan bahwa Anda memerlukan setidaknya 5 interaksi positif untuk melawan 1 interaksi negatif untuk tetap menjaga hubungan baik.
Suami istri bertengkar sudah biasa. Namun jika Anda bertengkar dan masing-masing pasangan mengeluarkan argumen yang sama, berarti hubungan Anda bermasalah. Ujungnya, Anda akan menghindari satu sama lain karena takut memicu pertengkaran lainnya.
Berlawanan dari sebelumnya, Anda mulai menghindari satu sama lain karena menghindari adanya konflik. Melegakan memang ketika Anda tak perlu lagi bertengkar. Namun, jika pertengkaran yang sehat telah berhenti, itu bisa jadi tanda bahwa salah satu dari Anda sudah menyerah.
Ciri lain bahwa hubungan Anda bermasalah adalah menyadari bahwa Anda lebih suka menghabiskan waktu sendiri atau bersama siapa pun kecuali pasangan Anda. Punya waktu sendiri memang baik, tapi jika itu dijadikan alasan terus-menerus, artinya Anda dan pasangan mulai ingin berpisah.
Sangat normal jika Anda menyimpan beberapa hal untuk diri sendiri. Namun, dengan sengaja menyimpan rahasia, misalnya jalan dengan mantan, nongkrong santai dengan teman lawan jenis, atau membelikan sesuatu untuk teman dengan harga mahal, bisa jadi tanda yang jelas bahwa hubungan Anda sudah tidak sehat lagi.
Apa yang harus kita lakukan saat bertengkar dengan pasangan? Para ahli pernikahan memberikan beberapa rekomendasi agar pertengkaran yang Anda lakukan menjadi lebih sehat dan dapat mengatasi konflik yang terjadi, di antaranya:
Memberikan waktu bahkan hanya 30 detik dapat membantu pasangan menekan tombol reset pada pertengkaran Anda berdua. Jadi ketika bertengkar, berhenti sejenak, keluar dari ruangan, dan kembali melakukan percakapan ketika kedua belah pihak sudah merasa lebih tenang.
Menjaga suasana tetap ringan saat berargumen dengan membumbui humor akan membuat pertengkaran menjadi sehat. Pastikan pasangan Anda memiliki selera humor yang sama dengan Anda.
Ketika argumen saling beradu dan tak ada yang mau mengalah, cobalah diam sejenak kemudian peluk, belai, atau cium pasangan Anda. Menghubungkan kembali dua orang melalui sentuhan akan sangat penting setelah tak ada yang bisa Anda bicarakan.
Mengkomunikasikan perasaan dan kebutuhan Anda dengan jelas juga merupakan aspek penting dari resolusi konflik. Hal ini disebut sebagai komunikasi yang asertif. Katakan apa yang ada di pikiran Anda dengan cara jelas dan tegas tanpa menjadi agresif atau membuat orang lain bersifat defensif akan sangat membantu menyelesaikan masalah.
Setelah Anda memahami perspektif pasangan dan memahami perspektif Anda sendiri, saatnya untuk menemukan solusi dari masalah. Terkadang jawaban sederhana dan jelas akan muncul setelah kedua belah pihak saling memahami perspektif.
Dalam kasus di mana konflik didasarkan pada kesalahpahaman dari sudut pandang pihak lain, permintaan maaf sederhana dapat menghasilkan hubungan yang berkualitas, dan diskusi yang terbuka akan saling mendekatkan.
Baca juga: Cara Memutuskan Pacar dengan Baik-Baik
Bila Anda telah menempuh cara-cara di atas namun masih sering bertengkar dengan pasangan, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog maupun konselor pernikahan.
Anda juga bisa konsultasi langsung menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dipaksa menikah oleh keluarga tanpa persetujuan kedua pasangan merupakan bentuk pelanggaran HAM dan kekerasan dalam rumah tangga. Menikah karena terpaksa memberi efek negatif terhadap kesehatan mental dan fisik.
Cinta dan obsesi punya sejumlah perbedaan. Salah satunya, cinta memberikan rasa aman, sedangkan obsesi tidak.
Penyebab pupil mata membesar mulai dari banyak atau sedikitnya jumlah cahaya yang masuk dalam mata hingga tanda jatuh cinta. Tingkat bahaya kondisi ini bergantung pada penyebabnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved