Apakah penyakit hidrosefalus bisa disembuhkan? Sejauh ini, belum ada cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan hidrosefalus sepenuhnya. Namun, terdapat beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
24 Apr 2023
Hidrosefalus membuat lingkar kepala bayi menjadi lebih besar dari ukuran normal
Table of Content
Sebagian besar kasus penyakit hidrosefalus terjadi pada bayi. Hal ini ditandai dengan membesarnya ukuran kepala bayi lebih dari ukuran normal karena terjadi penumpukan cairan di otak.
Advertisement
Hidrosefalus bisa menyebabkan kejang dan kerusakan pada otak bayi. Oleh karena itu, jika kondisi ini tidak segera ditangani maka dapat berakibat fatal. Lantas, apakah penyakit hidrosefalus bisa disembuhkan?
Sejauh ini belum ada cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan hidrosefalus sepenuhnya. Akan tetapi, dengan deteksi dini dan melakukan berbagai tindakan pencegahan, kualitas hidup penderita penyakit ini bisa ditingkatkan.
Penanganan hidrosefalus bergantung pada seberapa cepat kondisi tersebut didiagnosis, diobati, dan diidentifikasi ada atau tidaknya gangguan yang mendasari. Hidrosefalus pada bayi dapat didiagnosis dengan cara:
Melakukan USG prenatal secara rutin bisa mendeteksi dini terjadinya hidrosefalus pada janin yang sedang berkembang selama kehamilan.
Ketika bayi sudah lahir, pengukuran kepala bayi secara teratur bisa dilakukan untuk mendeteksi hidrosefalus. Jika ditemukan kelainan. misalnya seperti ukuran kepala meningkat dengan cepat dan lebih besar dari bayi pada umumnya, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Penyakit hidrosefalus dapat dipastikan dengan pemeriksaan MRI atau CT scan yang dapat memberikan gambar otak bayi secara lebih rinci.
Penyakit hidrosefalus harus segera ditangani untuk mengurangi tekanan yang terjadi pada otak bayi. Sebab jika tidak, ada risiko kerusakan serius pada otak yang mengatur fungsi penting dalam tubuh, seperti pernapasan dan detak jantung bayi.
Dengan perawatan yang tepat waktu, bayi dengan hidrosefalus bisa menjalankan kehidupan yang normal. Namun, bagi bayi dengan masalah medis yang lebih kompleks, seperti spina bifida atau perdarahan di otak, mungkin punya lebih banyak masalah kesehatan yang perlu ditangani.
Selain itu, luasnya gejala juga memengaruhi tingkat keparahan hidrosefalus. Banyak anak yang mengalami kerusakan otak seumur hidup karena hidrosefalus dapat memengaruhi perkembangan fisik dan intelektualnya.
Bayi penderita hidrosefalus bisa memiliki kehidupan yang normal dengan beberapa keterbatasan. Tetapi, dengan bantuan berbagai profesional, seperti dokter anak, ahli saraf pediatrik, terapis perkembangan anak, fisik, serta okupasi, maka kecacatan dapat dikendalikan dan diminimalisir efeknya.
Baca Juga
Meskipun dokter dapat mendiagnosis hidrosefalus sejak bayi di dalam kandungan, namun pengobatan umumnya dilakukan ketika bayi lahir. Beberapa terapi untuk bayi penderita hidrosefalus, yaitu:
Shunt adalah terapi utama yang biasanya digunakan untuk penderita hidrosefalus. Pada terapi ini, dilakukan pemasangan tabung khusus yang diletakkan di otak untuk mengalirkan cairan berlebih. Kelebihan cairan dari otak disalurkan ke bagian tubuh lain yang lebih mudah diserap, seperti perut, rongga dada, dan ruang jantung. Kemudian cairan tersebut akan diserap oleh aliran darah.
Tabung yang diletakkan adalah tabung panjang dan fleksibel, dengan katup yang dapat menjaga cairan dari otak mengalir ke arah yang benar dan pada tingkat yang tepat. Katup dalam terapi shunt mengatur aliran untuk mencegah pengeringan cairan di otak secara berlebihan ataupun kurang. Terapi shunt dapat digunakan untuk mengobati hidrosefalus dari penyebab apa pun. Terapi ini diperlukan seumur hidup pada penderita hidrosefalus.
Meski efektif, namun kerja alat tersebut tidak dapat bertahan selamanya, atau hanya bisa bertahan selama bertahun-tahun sehingga memerlukan operasi lain untuk memperbaikinya jika telah berhenti berfungsi. Operasi tambahan mungkin juga diperlukan untuk memasukkan tabung yang lebih panjang seiring bertumbuhnya bayi.
Oleh sebab itu, pemantauan rutin sangat diperlukan untuk terapi ini. Adapun risiko komplikasi dari terapi shunt adalah terjadinya infeksi sehingga memerlukan suntikan antibiotik dan mengganti tabung shunt.
Terapi ventrikulostomi, atau disebut Endoscopic Third Ventriculostomy (ETV), merupakan pilihan lain dalam pengobatan hidrosefalus meski jarang dilakukan pada bayi. Pada terapi ini, dokter akan memasukkan kamera kecil ke otak bayi dan membuat lubang di salah satu ventrikel (rongga otak) atau di antara ventrikel dengan suatu alat sehingga membuka penyumbatan. Cairan berlebih dari otak pun akan mengalir keluar melalui lubang tersebut, dan diserap ke dalam aliran darah.
Bayi penderita hidrosefalus cenderung mengalami berbagai kelainan perkembangan, terutama pada masalah kecerdasan, ingatan, dan penglihatan. Namun dengan perawatan yang tepat, kebanyakan bayi dengan hidrosefalus dapat bertahan hidup. Bahkan sekitar dari setengahnya memiliki kecerdasan yang normal.
Oleh sebab itu, pengobatan sesegera mungkin sangat diperlukan setelah mengetahui bayi mengalami hidrosefalus untuk menghindari terjadinya kerusakan otak hingga kematian. Jangan lupa juga untuk selalu berkonsultasi pada dokter mengenai keadaan bayi, dan jenis terapi yang sebaiknya diambil agar mereka mendapat penanganan yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Pijat bayi rupanya bisa dilakukan di rumah sendiri. Anda bisa memulai pijatan dari ujung kaki hingga ujung kepala serta manfaat yang didapat adalah bayi tidak mudah menangis hingga kepadatan tulangnya terjaga
7 Mei 2023
Ketika orangtua mendapati ada benjolan putih di langit mulut bayi, bisa jadi itu adalah mutiara Epstein. Kista yang tidak berbahaya ini menyebabkan gusi bayi putih di beberapa titik.
31 Mei 2021
Menjaga kesehatan sistem pencernaan anak adalah salah satu cara untuk menjaga sistem imunitas mereka. Terlebih di masa pandemi yang belum memperbolehkan anak di bawah 12 tahun mendapatkan vaksin.
16 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved