Psikosis adalah salah satu gejala gangguan mental. Seseorang yang mengalami gangguan psikotik memerlukan obat antipsikotik sebagai salah satu pilihan terapi psikosis. Antipsikotik saja tidak cukup harus disertai dengan terapi-terapi lainnya.
2023-03-29 21:50:07
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Obat antipsikotik dapat diberikan pada penderita psikosis sesuai petunjuk dokter maupun ahli kesehatan jiwa
Table of Content
Sering mendengar suara-suara aneh merupakan salah satu gejala gangguan mental yang disebut sebagai psikosis. Salah satu cara untuk menyembuhkannya adalah menggunakan obat antipsikotik.
Advertisement
Psikosis diartikan sebagai kondisi yang memengaruhi pikiran, di mana telah terjadi hilangnya kontak dengan realita. Ketika seseorang memiliki kondisi ini, maka orang tersebut dikatakan memiliki episode psikotik.
Dalam keadaan episode psikotik, pemikiran dan persepsi seseorang terganggu dan akan mengalami kesulitan untuk mengerti mana yang asli dan mana yang bukan.
Biasanya ada dua gejala yang paling sering terjadi seperti halusinasi (melihat atau mendengar hal yang tidak dilihat atau didengar orang lain) dan delusi (sebuah keyakinan yang salah tetapi sulit dipatahkan).
Seseorang dikatakan memiliki gangguan psikotik sementara ketika ia mengalami gejala-gejala tersebut paling tidak selama satu hari tetapi kurang dari sebulan.
Episode yang berlangsung terkadang hilang dengan sendirinya dan orang tersebut akan kembali seperti biasa. Setelah satu bulan, maka orang yang mengalami gangguan psikotik perlu dinilai lebih lanjut apakah telah masuk dalam kriteria diagnosa skizofrenia atau tidak.
Antipsikotik merupakan obat yang pada umumnya direkomendasikan untuk mengobati gangguan psikotik. Obat ini bekerja pada otak dengan mempengaruhi zat kimia dalam otak yang disebut neurotransmiter.
Namun, pada kenyataannya antipsikotik tidak selalu cocok dan efektif untuk semua orang mengingat efek samping obat dapat muncul pada semua orang dengan tanda dan gejala yang berbeda.
Antipsikotik dapat mengobati cemas dalam beberapa jam. Akan tetapi, dalam kasus psikotik, obat ini perlu waktu beberapa hari hingga minggu untuk mengurangi gejala psikotik seperti halusinasi dan delusi.
Beberapa orang yang telah diobati dapat mengalami kekambuhan, dalam arti gejala kembali muncul dan terkadang memburuk.
Kekambuhan ini seringkali terjadi ketika seseorang yang telah diterapi dengan antipsikotik memutuskan sendiri untuk berhenti meminum obat antipsikotik karena merasa sudah lebih baik atau merasa sudah tidak membutuhkanya kembali.
Pengobatan dengan antipsikotik memang berlangsung cukup panjang hingga hitungan bulan bahkan tahun.
Tidak seorang pun boleh menghentikan konsumsi obat antipsikotik tanpa konsultasi dengan dokter yang menangani.
Bahkan, ketika dokter mengatakan sudah cukup untuk meminum obat tersebut, maka obat akan sedikit demi sedikit dikurangi dosisnya hingga tidak sama sekali. Jangan sekali-kali berhenti konsumsi antipsikotik secara langsung.
Terapi psikosis tidak cukup hanya dengan obat antipsikotik, tetapi juga harus dibantu dengan beberapa usaha berikut,
Terapi ini dilakukan untuk mengubah pemikiran dan perilaku penderita psikosis. Terapi ini menolong penderita mencapai tujuan kembali seperti semula seperti mengurangi tekanan, kembali bekerja, dan mengikuti pendidikan atau pelatihan.
Intervensi dari keluarga diketahui merupakan usaha efektif dalam terapi psikosis. Usaha ini menolong penderita dan keluarganya untuk menerima keadaan yang dialami penderita.
Setelah mengalami episode psikotik, mungkin akan lebih efektif jika penderita bergabung dalam kelompok orang-orang yang memiliki keluhan serupa agar lebih memahami satu sama lain.
Antipsikotik dapat mengendalikan gejala psikosis dengan syarat dikonsumsi sesuai rekomendasi dokter dan dibantu dengan usaha lain. Penghentian konsumsi antipsikotik oleh diri sendiri hanya akan meningkatkan risiko kekambuhan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tekanan jiwa atau stres berpotensi dialami para politikus yang gagal dalam pemilu. Penyebab utamanya adalah kehilangan aset.
Meski terdengar aneh, ternyata ada orang-orang yang memiliki rasa takut terhadap kesuksesan. Hal ini bisa merusak usaha mereka mencapai masa depabn. Takut sukses bisa terjadi karena datang sepaket dengan rasa kecewa.
Ambivert adalah kepribadian yang berada di tengah-tengah introvert dan ekstrovert. Kepribadian ini diketahui dapat menjadi pendengar maupun pembicara yang baik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved