Mati suri adalah kondisi ketika seseorang yang telah dinyatakan meninggal dunia hidup kembali dalam rentang waktu tertentu. Dalam dunia medis mati suri dikenal dengan Lazarus syndrome. Penyebab mati suri tidak diketahui secara pasti, namun dapat diakibatkan oleh pengembalian sirkulasi spontan yang tertunda setelah CPR berhenti saat henti jantung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
24 Jul 2023
Mati suri bisa disebabkan karena udara yang terjebak di paru-paru
Table of Content
Fenomena seseorang yang hidup kembali atau risen from the dead bukan sekali dua kali terjadi. Entah itu dalam waktu beberapa menit hingga jam setelah dinyatakan meninggal dunia, ada kejadian nyata orang tersebut kembali hidup. Hal ini umumnya dikenal dengan mati suri.
Advertisement
Dalam dunia medis, meskipun jarang terjadi, mati suri bukan hal tidak mungkin. Berikut penjelasannya.
Mati suri dalam dunia medis dikenal dengan istilah Lazarus syndrome. Ini adalah kondisi ketika seseorang yang jantungnya sudah berhenti, kemudian mendapatkan resusitasi jantung paru atau CPR lalu sirkulasi spontannya kembali bekerja.
Dengan kata lain, pasien yang sudah bisa dinyatakan meninggal dunia sedara medis setelah henti jantung, tiba-tiba memiliki tanda-tanda kehidupan yang ditandai dengan jantung yang kembali aktif.
Para pakar menyebut Lazarus syndrome terjadi ketika ada akumulasi tekanan di dada setelah prosedur CPR dilakukan. Setelah CPR diakhiri, tekanan ini mulai berkurang sehingga jantung bisa kembali bekerja. Hal ini bisa menjadi alasan mengapa seseorang baru “tersadar” setelah ada jeda sebelumnya.
Meski begitu, tidak semua orang yang pernah mengalami mati suri pasti sudah pernah mendapatkan prosedur CPR. Pada kasus seperti ini, kondisi lain seperti efek samping obat juga bisa membuat gangguan pada tanda-tanda kehidupan manusia sebelum akhirnya organ vital kembali bekerja.
Penyebab mati suri belum bisa diketahui secara pasti. Namun ada beberapa kondisi yang kemungkinan menjadi pemicunya, seperti:
Dalam kondisi medis tertentu, tindakan CPR bisa membuat udara terperangkap dalam paru-paru.
Saat udara menumpuk, tekanan di dalam dada akan meningkat, yang menyebabkan aliran darah tersumbat ke jantung. Hal ini bisa membuat jantung kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh yang akhirnya membuat jantung berhenti berdetak.
Namun, saat CPR dihentikan, udara yang terperangkap bisa mulai kembali meninggalkan paru-paru dan mengurangi tekanan di dalam dada. Akhirnya, darah akan kembali mengalir ke jantung dan membuatnya kembali bekerja dengan sendirinya.
Mati suri atau jantung kembali tiba-tiba berdetak juga bisa dikarenakan efekobat yang tertunda saat CPR. Obat yang diberikan selama CPR perlu mencapai jantung untuk bisa bekerja. Ketika udara yang terperangkap dalam paru-paru menghentikan darah kembali ke jantung, apa pun yang ada dalam darah, termasuk obat yang diberikan melalui infus tidak dapat masuk.
Namun, setelah perangkap udara teratasi dan tekanan di dada cukup rendah, darah akan mengalir ke jantung, membawa obat bersamanya. Jika obatnya efektif, sirkulasi akan kembali secara spontan dan membuat jantung tiba-tiba kembali bekerja.
Hipotermia terjadi ketika tubuh mengalami penurunan temperatur ekstrem karena terpapar dingin dalam waktu lama. Hipotermia membuat detak jantung dan napas seseorang menjadi sangat lambat, hingga pada titik tertentu tidak lagi terdeteksi. Itulah mengapa dokter bisa menganggapnya telah meninggal dunia.
Salah satu penjelasannya adalah ketika seseorang mengalami hipotermia, sirkulasi darah telah berhenti. Namun, saraf sebenarnya masih bekerja hanya saja terlindungi berkat paparan dingin ekstrem.
Selama CPR, defibrillator dapat digunakan untuk mengirimkan kejut listrik ke jantung untuk mencoba menghidupkannya kembali atau mengatur ulang irama jantung yang tidak teratur.
Terkadang, respon jantung yang dihasilkan dari kejutan defibrillator membutuhkan jeda waktu. Jika cukup lama, jantung mungkin akan berhenti terlebih dahulu dalam beberapa waktu dan kemudian kembali berdetak karena aliran darah kembali secara tiba-tiba.
Hiperkalemia adalah kondisi saat kadar kalium dalam darah terlalu tinggi. Hal ini bisa menyebabkan Lazarus syndrome, karena dikaitkan dengan sirkulasi spontan yang tertunda.
Karena sangat sedikit kasus sindrom Lazarus yang dilaporkan akibat kondisi ini, maka akan sulit untuk mengetahui bagaimana sirkulasi spontanyang tertunda dapat menyebabkan mati suri.
Baca Juga: Mengenal Prosedur Autopsi Mayat Secara Lengkap
Fenomena Lazarus jarang sekali terjadi, sehingga sulit untuk memastikan penyebab dan cara mengatasinya. Namun, menurut penelitian upaya resusitasi termasuk CPR tidak boleh dihentikan sampai ada penyebab yang dapat diobati.
Selanjutnya, setelah resusitasi dihentikan, pasien harus diamati secara ketat dengan pemantauan jantung dan elektrokardiografi sebelum menyatakan kematian.
Tentu, ada banyak faktor yang menjelaskan bagaimana hal ini terjadi terutama terkait dengan kondisi medis setiap orang.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Penyempitan tulang belakang disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cedera hingga penyakit. Car mengobatinya dapat dengan laminektomi, foraminotomy, dan fusi tulang belakang.
17 Jul 2020
Pernahkah Anda merasa sakit kepala setelah menangis tersedu-sedu? Ternyata, pusing setelah menangis dapat disebabkan oleh perasaan intens yang memicu proses di dalam otak dan akhirnya mengundang sakit kepala.
20 Sep 2023
Tangan kebas sebelah kiri bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada banyak penyebab di balik kondisi tersebut, dari yang ringan hingga berat.
2 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved