Beberapa wanita menghindari vaksin saat haid karena ada keluhan, seperti sakit perut saat menstruasi. Padahal normalnya, vaksin saat haid tidak dilarang selama kondisi dalam keadaan sehat.
12 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Vaksin saat haid tidak dilarang tapi sesuaikan dengan kondisi tubuh
Table of Content
Menstruasi tak jarang menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari nyeri perut, kram otot, hingga lemas. Saat ini terjadi, mungkin Anda bertanya-tanya, apakah boleh vaksin saat haid? Mengingat Anda perlu tubuh yang fit saat vaksinasi. Simak ulasan lengkap berikut ini untuk mengetahui jawabannya.
Advertisement
Semenjak vaksin Covid-19 mulai didistribusikan untuk menanggulangi pandemi, banyak mitos terkait vaksin yang menyebar di masyarakat. Tak jarang ini menimbulkan keraguan dan ketakutan di beberapa kalangan.
Salah satu anggapan yang mungkin Anda pernah dengar adalah vaksin Covid-19 saat haid bisa memengaruhi siklus menstruasi. Benarkah demikian? Apakah boleh vaksin saat haid?
Sederhananya, vaksin boleh dilakukan saat haid, termasuk vaksin Covid-19. Dr. Soumya Swaminathan dari WHO menyatakan bahwa belum ada bukti ilmiah yang melarang wanita menstruasi untuk mendapatkan vaksin apa pun.
Dr. Soumya melanjutkan bahwa saat haid Anda mungkin mengalami kelelahan atau kram perut, tapi hal tersebut bukan masalah untuk melakukan vaksinasi.
Respons imun memang mengalami penurunan selama haid. Itulah sebabnya beberapa orang lebih rentan sakit atau mengalami infeksi ketika haid.
Hal ini dilakukan tubuh demi memastikan sel telur yang paling sehatlah yang tersedia untuk dibuahi sperma. Dengan begitu kesempatan hamil akan lebih besar.
Walau demikian, bukan berarti Anda jadi tidak boleh vaksin ketika menstruasi. Selama skrining kesehatan sebelum vaksin menunjukkan hasil yang normal, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan tidak ada gangguan kesehatan yang berarti, wanita haid boleh mendapat vaksin.
Meski demikian, biasanya ini akan kembali lagi pada diri Anda masing-masing. Beberapa wanita mengalami beberapa keluhan, seperti sakit perut saat haid atau sakit pinggang.
Vaksin sendiri diketahui berpotensi menimbulkan KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi), alias kejadian medis yang tidak diinginkan terjadi setelah pemberian vaksin.
Keluhan yang muncul pada awal menstruasi bagi beberapa wanita bisa terasa cukup menyiksa. Kondisi ini tentu berpotensi semakin berat jika muncul efek samping vaksin.
Itu sebabnya, beberapa wanita memilih untuk menunda vaksinasi apa pun saat haid dan memilih hari lain.
BACA JUGA: Tidak Ada Efek Samping Setelah Vaksin, Apakah Tetap Terlindungi?
Salah satu efek samping vaksin yang kerap kali terdengar pada saat awal vaksin Covid-19 digencarkan adalah bisa memengaruhi siklus menstruasi. Akan tetapi, hingga artikel ini diterbitkan, belum ditemukan hubungan berarti antara vaksin Covid-19 dengan siklus maupun durasi menstruasi pada wanita.
Meski penelitian dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menyatakan bahwa ada perbedaan 1 hari siklus menstruasi pada orang yang telah divaksin. Namun, perlu studi yang lebih jauh untuk benar-benar membuktikan vaksin Covid-19 berpengaruh pada siklus menstruasi.
Terlebih lagi, perubahan selama 1-2 hari pada siklus menstruasi wanita masih dianggap normal.
Siklus menstruasi baru dikatakan berubah dan tidak biasa, jika terjadi perubahan selama 8 hari. Berubahnya hari pertama menstruasi selama 1-2 hari bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Beberapa penelitian menyebutkan, perubahan siklus menstruasi selama pandemi terjadi bukan karena vaksin, melainkan adanya kenaikan tingkat stres dan pola hidup sedentari selama pandemi. Hal ini bisa memengaruhi siklus menstruasi secara hormonal.
Adanya perubahan siklus menstruasi setelah vaksin, kemungkinan bukan disebabkan oleh komponen dalam vaksin, melainkan respons kekebalan tubuh dari vaksin bisa menciptakan reaksi stres. Stres inilah yang bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi.
BACA JUGA: Cara Mengetahui Siklus Menstruasi yang Normal dan Tidak
Tak ada masalah untuk wanita yang mengalami menstruasi untuk mendapatkan vaksin, termasuk vaksin Covid-19. Selama yakin keluhan menstruasi hari pertama tidak mengganggu dan Anda cukup sehat, Anda bisa mendapatkan vaksin sekalipun lagi haid.
Vaksin juga umumnya tidak memengaruhi siklus menstruasi. Khususnya, vaksin Covid-19 yang sempat disebut berdampak pada siklus haid.
Meski begitu, penelitian terkait Covid-19 dan vaksin masih terus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan ada perbedaan informasi terkait syarat atau efek vaksinasi Covid-19 di masa yang akan datang.
Hingga artikel ini diterbitkan, gangguan siklus atau durasi menstruasi tidak termasuk dalam efek samping vaksin Covid-19. Meski beberapa penelitian menunjukan adanya perubahan siklus menstruasi, perubahan yang muncul tidaklah signifikan.
Sebagian besar ahli menyatakan perubahan siklus menstruasi terjadi karena adanya peningkatan stres dan pola hidup yang buruk selama pandemi, bukan komponen vaksin itu sendiri.
Jika masih ada pertanyaan seputar vaksin saat haid atau syarat vaksinasi Covid-19 lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rendahnya cakupan vaksinasi booster dan tingginya kasus Covid-19 membuat pemerintah menjadikan dosis vaksin ketiga sebagai syarat perjalanan dan masuk mal. Bagaimana ketentuannya?
Haid 2 kali sebulan bisa disebabkan oleh stres, perimenopause, gangguan hormon, penggunaan pil KB, hingga penyakit seperti endometriosis dan fibroid rahim.
Molnupiravir adalah antivirus baru yang berpotensi menjadi obat Covid-19. Obat ini dapat melawan RNA ragam virus corona termasuk SARS-Cov-2 penyebab pandemi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved