Asam mefenamat berbahaya jika digunakan untuk ibu hamil yang masuk trimester ketiga. Ini karena obat tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah plasenta menutup lebih cepat. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur. Obat ini masih bisa dikonsumsi ibu hamil jika memang diresepkan oleh dokter dengan pertimbangan tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
15 Jun 2023
Asam mefenamat tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil
Table of Content
Asam mefenamat adalah obat pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid yang umum digunakan untuk mengobati nyeri ringan seperti sakit gigi dan sendi,radang, dan demam. Meski ampuh mengatasi kondisi tersebut, penggunaan asam mefenamat untuk ibu hamil tidak dapat sembarangan.
Advertisement
Apakah mengonsumsi asam mefenamat untuk meredakan nyeri pada ibu hamil aman dan diperbolehkan? Dikutip dari Medicine Pregnancy, penggunaan asam mefenamat berbahaya untuk ibu hamil, terutama yang sudah memasuki trimester ketiga, kecuali jika memang diresepkan oleh dokter.
Pasalnya, asam mefenamat dapat menyebabkan pembuluh darah di plasenta menutup lebih cepat. Jika hal ini terjadi, maka bisa menyebabkan risiko persalinan prematur.
Asam mefenamat tergolong sebagai obat kategori C oleh US Food and Drugs Administration (FDA) yang artinya obat-obatan ini boleh dikonsumsi dengan catatan manfaat yang didapat lebih besar daripada risiko membahayakan janin dalam kandungan.
Bukan hanya asam mefenamat, obat antiinflamasi nonsteroid lainnya juga diduga bisa mengganggu kesuburan wanita.
Jika saat usia kehamilan memasuki 30 minggu dan kamu tidak sengaja maupun sudah terlanjur minum asam mefenamat, sebaiknya segera beritahu dokter.
Baca juga: Apakah Asam Mefenamat Aman untuk Ibu Menyusui? Ini Faktanya
Asam mefenamat cenderung tidak aman dikonsumsi, terutama pada trimester ketiga kehamilan.
Adapun beberapa risiko yang mungkin muncul akibat penggunaan asam mefenamat saat hamil, seperti:
Salah satu risiko penggunaan asam mefenamat untuk ibu hamil adalah pembuluh darah plasenta akan menutup lebih cepat.
Hal ini karena di dalam rahim, pembuluh darah di plasenta harus tetap terbuka guna menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin.
Konsumsi asam mefenamat untuk ibu hamil dapat memicu tertutupnya duktus arteriosus, yaitu pembuluh darah yang berperan penting dalam transpor darah, oksigen dan nutrisi untuk janin.
Tertutupnya pembuluh darah ini mengakibatkan kelahiran prematur dan permasalahan janin lainnya.
Sama seperti golongan OAINS pada umumnya, penggunaan asam mefenamat saat hamil berisiko mengakibatkan oligohidramnion.
Oligohidramnion adalah kondisi di mana jumlah cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim terlalu sedikit.
Meski jarang terjadi, hipertensi pulmonal persisten neonatus atau Persistent Pulmonary Hypertension of The Newborn (PPHN) juga menjadi risiko penggunaan asam mefenamat untuk ibu hamil.
Hipertensi pulmonal persisten neonatus adalah kondisi ketika sistem sirkulasi bayi yang baru lahir tidak dapat beradaptasi dengan bernapas di luar rahim.
Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat disebabkan oleh penutupan pembuluh darah di plasenta.
Beberapa hasil penelitian skala kecil telah menunjukkan adanya hubungan antara PPHN dan penggunaan OAINS selama masa kehamilan.
Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan PPHN dan OAINS, khususnya asam mefenamat.
Baca juga: Obat Sakit Gigi untuk Ibu Hamil yang Aman dari Apotek hingga Bahan Alami
Jika rasa nyeri, radang, atau demam tak tertahankan selama kehamilan, dokter mungkin akan merekomendasikan ibu hamil menggunakan obat pereda nyeri di luar asam mefenamat guna menghindari risiko membahayakan pada janin.
Obat pengganti asam mefenamat untuk ibu hamil yang tergolong aman dikonsumsi adalah paracetamol.
Paracetamol untuk ibu hamil bisa digunakan untuk mengendalikan rasa nyeri atau demam selama kehamilan.
Akan tetapi, konsumsi paracetamol oleh ibu hamil tetap harus diminimalisir dengan dosis yang serendah mungkin serta dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Jika paracetamol tidak dapat mengendalikan meringankan rasa nyeri atau demam yang kamu alami, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan memberikan rekomendasi obat pereda nyeri untuk ibu hamil yang aman atau diagnosis penyebabnya dengan tepat.
Saat ingin menggunakan suatu jenis obat, alangkah baiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tak terkecuali saat ingin minum asam mefenamat saat hamil.
Dengan ini, kamu bisa mengetahui apakah manfaat mengonsumsi suatu obat sebanding dengan risiko membahayakan janin dalam kandungan atau tidak.
Sebab, mengonsumsi asam mefenamat saat hamil belum pasti aman dikonsumsi. Ada risiko membahayakan janin dalam kandungan jika Anda mengonsumsinya saat hamil, terutama pada usia trimester kehamilan ketiga. Pertimbangkan untuk pemeriksaan USG guna mengetahui cairan ketuban jika Anda mengonsumsi NSAID lebih dari 2 hari.
Jika kamu masih ada pertanyaan soal penggunaan asam mefenamat saat hamil serta obat-obatan lainnya yang aman untuk bumil, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Kembar parasit adalah kondisi ketika salah satu dari bayi kembar identik berhenti berkembang saat dalam kandungan. Meski demikian, bayi ini masih melekat pada saudara kembarnya yang berkembang normal. Pada sebagian besar kasus, kembar parasit tidak tumbuh dengan optimal.
27 Jul 2020
Tokophobia adalah ketakutan besar untuk kembali menjalani masa kehamilan dan melahirkan. Salah satu penyebabnya adalah trauma karena pernah mengalami keguguran.
14 Jul 2022
Perbedaan usia kehamilan dan usia janin idealnya terpaut dua minggu. Usia janin bisa jadi lebih tua daripada usia kandungan karena perbedaan pada metode menghitung atau tidak yakin pasti kapan terakhir kali haid.
13 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved