Apa saja tanaman herbal yang dapat mencegah COVID-19 mungkin terus menjadi pertanyaan banyak kalangan untuk mengatasi pandemi ini secara alami dari rumah.
2023-03-21 08:12:07
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Jeruk dan kulitnya dianggap bisa bantu perangi infeksi Covid-19
Table of Content
Meski sudah ada imbauan resmi dari Kementerian Kesehatan RI tentang cara pencegahan infeksi virus corona, nyatanya masyrakat masih saja mencari alternatif lain sebagai perlindungan tambahan. Melalui obat herbal salah satunya. Lalu sebenarnya, apa saja tanaman herbal yang dapat mencegah Covid-19?
Advertisement
Sejauh ini sudah ada beberapa tanaman yang dianggap atau dipercaya bisa mencegah infeksi virus corona. Namun, belum semuanya diteliti kebenarannya secara ilmiah. Hal ini tidak mengherankan mengingat Covid-19 adalah penyakit baru, sehingga belum banyak penelitian yang bisa dilakukan terhadap penyakit ini.
Baik di berita nasional maupun melalui pesan berantai aplikasi chat, kabar soal tanaman obat atau herbal yang bisa mencegah corona, selalu mencuri perhatian.
Sejauh ini, ini berikut tanaman maupun ramuan herbal yang diklaim bisa bantu mencegah infeksi Covid-19.
Nama empon-empon tengah naik daun semenjak corona mulai merebak di Indonesia. Jamu tradisional asal Indonesia ini, memang sebenarnya sudah sejak lama dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Empon-empon sendiri sebenarnya merupakan kumpulan rempah yang terdiri dari jahe merah, temulawak, biang kunyit, kayu manis, dan sereh. Campuran rempah tersebut dinilai bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak sedikit orang yang mengonsumsinya untuk mencegah tertular Covid-19.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang bisa memastikan manfaat empon-empon untuk mencegah infeksi virus corona. Sehingga informasi mengenai kebenaran khasiatnya sebaiknya disikapi secara bijak.
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) belum lama ini melakukan penelitian gabungan untuk mengetahui komponen dari bahan herbal atau alami yang bisa melawan infeksi virus corona. Hasilnya, jeruk beserta kulitnya dianggap berpotensi untuk mengemban tugas tersebut.
Kemampuan jeruk untuk melawan corona didapat dari kandungan flavonoid berjenis hesperidin di dalamnya. Hesperidin dianggap mampu memberikan perlindungan untuk tubuh dari serangan bakteri dan virus.
Hesperidin sendiri terkandung di dalam kulit jeruk. Sehingga, untuk mencobanya, Anda bisa memarut sedikit kulit jeruk yang sudah dicuci bersih ke dalam jus jeruk yang akan diminum. Selain itu Anda pun bisa membuat infuse water dengan memotong jeruk tanpa mengupas kulitnya terlebih dahulu.
Namun ingat, hasil penelitian ini masih dalam tahap awal awal. Sehingga, perlu lebih banyak riset lagi untuk bisa benar-benar memastikan khasiat kulit jeruk dalam mencegah infeksi Covid-19.
Masih dari tim peneliti yang sama, tanaman yang selanjutnya dianggap berpotensi untuk dijadikan obat herbal penangkal corona adalah jambu biji. Sebab menurut para peneliti dari UI dan IPB tersebut, jambu biji memiliki komponen yang cukup lengkap untuk melawan infeksi virus corona.
Senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin. Namun karena penelitian ini belum pernah dilakukan langsung pada manusia, maka masih diperlukan waktu lebih lama untuk bisa memastikan kemampuan jambu biji tersebut.
Penelitian gabungan tersebut rupanya tak hanya meneliti jeruk dan jambu biji, tapi juga daun kelor. Senyawa-senyawa yang dianggap bermanfaat untuk menangkan virus corona tersebut juga ada di daun yang memang sudah sering dijadikan obat herbal ini.
Lagi-lagi, bijaklah jika ingin menggunakan daun kelor sebagai penangkal virus corona. Sebab, penelitian yang dilakukan masih dalam tahap awal.
• Obat hisap untuk corona: Amylmetacresol pada tablet hisap bisa mengobati Covid-19?
• Komplikasi Covid-19: 10 Penyakit berbahaya yang bisa jadi komplikasi corona
• Bilik disinfektan tak efektif cegah corona:Menilik plus minus bilik disinfektan
Mengetahui tanaman herbal yang dianggap berpotensi mencegah virus corona memang tidak ada salahnya. Meski begitu, medical editor SehatQ, dr. Karlina Lestari mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap klaim tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada penelitian yang dengan jelas memaparkan bahwa obat herbal tertentu bisa menyembuhkan coronavirus dalam hal ini spesifik Covid-19. Lagipula, sejauh ini, obat-obat herbal yang diteliti terkait Covid-19 lebih bertujuan untuk melihat kemampuannya dalam meningkatkan sistem imun, bukan untuk benar-benar menyembuhkan.
“Jadi kalau mau konsumsi, harus lebih hati-hati. Jangan percaya 100% dengan klaim tersebut karena penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan,” ungkapnya.
Dr. Karlina menambahkan, cara mencegah infeksi virus corona yang saat ini paling benar dan sudah terbukti secara ilmiah adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Jika tidak ada air, minimal cucilah tangan dengan hand sanitizer. Selain itu, ia juga merekomendasikan penggunaan masker saat berpergian sekaligus untuk menjaga kebersihan.
Sementara itu, dr. Karlina melanjutkan, sebaiknya Anda beristirahat di rumah, tidak bepergian, dan mengonsumsi makanan bergizi serta air putih, ketika merasa sakit. Lalu, hubungi dokter apabila kondisi tidak kunjung membaik.
“Covid-19 adalah virus yang saat ini belum ada obatnya. Jadi, pemberian obat di rumah sakit pun sifatnya hanya untuk mengatasi gejalanya, bukan untuk menghilangkan virus dari dalam tubuh,” jelas dr. Karlina.
Sehingga, jika ada klaim yang menyebut bahwa suatu bahan atau tanaman sudah pasti ampuh dalam menyembuhkan atau mencegah corona, Anda sebaiknya lebih bijak dalam menanggapinya.
Penanganan pertama yang sebaiknya Anda lakukan dari rumah adalah physical distancing. Physical distancing adalah tindakan untuk berdiam diri di rumah, menjauh dari kerumunan, sekaligus menjaga jarak setidaknya 1,8 meter (6 kaki) dari orang lain.
Menurut WHO, bukan berarti masyarakat harus "terputus" dari orang lain dan melupakan cara berkomunikasi. Anda tetap dapat berinteraksi dengan orang lain dengan menggunakan berbagai macam media seperti bertukar pesan dan melakukan video call.
Jika Anda melakukan physical distancing sesuai anjuran, kemungkinan Anda untuk terpapar virus corona tentunya lebih minim daripada ketika Anda berada diluar rumah. Segera hubungi dokter dan tenaga medis apabila Anda memiliki gejala yang menyerupai virus corona.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Studi terbaru menunjukkan pasien sembuh dari corona mempunyai imunitas selama 5-7 bulan. Baca ulasan lengkap mengenai kekebalan tubuh dari coronavirus, dan tes yang perlu dijalani pasien yang sembuh dari corona.
Masker dobel atau penggunaan dua masker sekaligus sudah resmi direkomendasikan oleh CDC. Namun, perhatikan cara memakai masker rangkap dengan tepat agar hasilnya efektif untuk melindungi diri secara efektif dari paparan Covid-19.
Rambut rontok setelah infeksi Covid-19 biasanya dipicu oleh stres. Kerontokan ini berlangsung sementara dan rambut bisa kembali tumbuh dalam waktu beberapa bulan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved