Penyebab mata juling utamanya adalah kelemahan pada otot yang bertugas menggerakkan mata. Mata juling juga bisa terjadi akibat faktor keturunan, atau penyakit seperti sindrom down.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Jun 2019
Penyebab mata juling adalah lemahnya otot yang bertugas menggerakkan mata
Table of Content
Mata juling adalah sebuah kondisi medis yang juga disebut strabismus yang umum ditemukan pada anak-anak. Sebanyak 2-4% populasi anak- anak mengalami hal ini.
Advertisement
Strabismus atau mata juling terjadi ketika kedua mata tidak sejajar. Ketika ada salah satu otot mata yang lemah, mata tidak melihat gambaran yang sama. Salah satu atau kedua mata bisa melihat ke dalam (esotropia), ke arah luar (exotropia), ke atas (hypertropia), atau ke bawah (hypotropia).
Biasanya, mata juling terjadi pada usia anak-anak. Faktor penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti. Namun, diketahui kondisi ini terkait dengan sistem syaraf yang bekerja pada kontrol otot mata.
Semakin dini mata juling terdeteksi, akan semakin awal pula langkah penanganan yang diambil.
Baca Juga
Pada beberapa anak, mata juling ini bisa terdeteksi dengan mudah. Namun pada sebagian lainnya, mata juling baru akan terlihat ketika mereka melihat objek dari jarak sangat dekat atau ketika mereka kelelahan.
Mata juling bisa terjadi sejak lahir atau terjadi di masa pertumbuhan mereka. Penyebab utamanya adalah kelemahan pada otot yang bertugas menggerakkan mata.
Ada 6 otot yang mengendalikan pergerakan mata. Otot ini bekerja berdasarkan perintah dari otak. Bagi anak normal, mata akan bergerak sinkron dan sejajar ketika melihat sesuatu.
Namun ketika ada masalah dalam kontrol otot ini, salah satu atau kedua bola mata bisa bergerak masing-masing ke arah yang berbeda dan tidak sinkron.
Mata juling juga bisa terjadi akibat faktor keturunan. Lebih jauh lagi, kondisi anak berkebutuhan khusus seperti Sindrom Down atau Cerebral Palsy juga bisa mengalami mata juling.
Biasanya, anak yang mengalami mata juling bisa terdeteksi di usia 1-4 tahun. Sangat jarang anak memiliki mata juling ketika usianya telah melewati 6 tahun.
Mata malas atau lazy eye juga salah satu masalah pada mata anak yang kerap dikaitkan dengan mata juling, tetapi keduanya berbeda.
Mata juling adalah salah satu pemicu terjadinya mata malas atau amblyopia.
Analoginya seperti ini: ketika otot mata kanan seorang anak lemah, mata menjadi tidak sejajar dan penglihatannya menjadi berbayang. Secara alami dia akan memilih untuk melihat dengan mata kiri. Kelamaan, mata kanan menjadi tidak terlatih untuk melihat dan menjadi semakin lemah serta berujung menjadi mata malas.
Biasanya, anak yang memiliki mata malas akan dilatih dengan terapi. Misalnya, dengan menggunakan kacamata khusus, menutup mata yang sehat agar anak berlatih melihat dengan mata malas, dan terapi lainnya.
Bagi orang dewasa yang ada di sekitar anak, mungkin mendeteksi mata juling bisa dengan mudah terlihat. Namun bagaimana dengan yang dirasakan anak? Berikut ini beberapa gejala mata juling yang dirasakan anak:
Ada banyak pilihan terapi mata juling yang bisa dilakukan untuk penderita mata juling. Berikut ini di antaranya:
Mencegah atau mengupayakan deteksi dini mata juling bisa dilakukan dengan memeriksakan kesehatan mata anak secara berkala. Diagnosis lebih awal berarti terapi yang lebih dini pula bagi anak.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Rabun jauh atau mata minus adalah gangguan mata yang membuat anak kesulitan untuk melihat objek dari jarak yang jauh. Hal itu terjadi akibat kebiasaan bermain gadget yang terlalu lama. Jika anak mengalami rabun jauh, segera periksakan ke dokter untuk pemberian kacamata anak. Selain itu, cara mengobati mata minus pada anak dapat dilakukan dengan tetes mata atropin.
28 Mei 2019
Glaukoma akut adalah glaukoma yang terjadi akibat peningkatan tekanan tntraokular (dalam bola mata) yang mendadak. Glaukoma akut rentan terjadi pada orang asia, lansia dan penderita rabun jauh.
15 Mei 2019
Mata bengkak pada bayi bisa disebabkan oleh alergi atau infeksi akibat bakteri dan virus. Jika tidak ditangani, bayi mungkin kesulitan melihat karena matanya merah dan membengkak.
19 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved