Ginekologi adalah ilmu kedokteran yang fokus mempelajari organ reproduksi wanita, sedangkan obstetri adalah ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilan dan persalinan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
7 Mei 2023
Untuk mengetahui masalah kesehatan reproduksi wanita, kita perlu mengetahui perbedaan obstetri dan ginekologi
Table of Content
Terlihat sama, obstetri dan ginekologi sebenarnya adalah cabang ilmu kedokteran yang berbeda. Akan tetapi, karena lingkup besar pelayanannya sama, yakni dua masalah kesehatan terbesar pada wanita, maka di Indonesia keduanya tergabung dalam satu keahlian atau spesialisasi yang disebut dengan istilah obgyn.
Advertisement
Dalam istilah orang awam, dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau sering disingkat menjadi obgyn adalah dokter kandungan.
Kendati demikian, tak banyak yang tahu bahwa dokter spesialis obstetri dan ginekologi memiliki fokus ilmu yang berbeda. Lantas, apa perbedaan ahli obstetri dan ginekologi?
Baca Juga
Obstetri dan ginekologi sejatinya mengkhususkan diri pada hal yang berbeda. Obstetri adalah ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilan dan persalinan. Hal ini termasuk proses sebelum, selama, dan sesudah seorang wanita melahirkan.
Sementara, ginekologi adalah ilmu kedokteran yang fokus mempelajari organ reproduksi wanita, meliputi vagina, rahim, ovarium, dan tuba falopi.
Hal tersebut termasuk diagnosis, pemeriksaan, hingga perawatan atau pengobatan. Selain itu, cabang kedokteran ini juga mencakup pemeriksaan dan pengobatan yang berkaitan dengan payudara.
Meski terdapat perbedaan obstetri dan ginekologi, keduanya memiliki lingkup kerja yang masuk dalam dua masalah kesehatan terbesar pada wanita yang dikenal dengan istilah Obgyn.
Di Indonesia sendiri, dokter spesialis ini memiliki gelar Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) atau disingkat menjadi SpOG.
Selain menangani proses kehamilan dan persalinan, dokter spesialis Obgyn juga menangani masalah kesuburan dan menstruasi, penyakit infeksi menular seksual (IMS), gangguan hormon, hingga melakukan prosedur medis pada organ panggul dan saluran kemih.
Meski ada beda Obgyn dan SpOG dari segi spesialisasi, umumnya mereka lulus dari studi kedokteran dan melanjutkan program spesialisasi selama empat tahun di bidang kebidanan dan kandungan.
Program spesialisasi atau residensi melatih calon spesialis obstetri dan ginekologi mengenai ilmu kesehatan prakehamilan, selama kehamilan, persalinan dan melahirkan, masalah kesehatan setelah melahirkan, genetik, dan konseling genetik.
Selama kehamilan, ahli obstetri akan melakukan berbagai pemeriksaan, di antaranya:
Ahli ginekologi berperan dalam memeriksa dan memberi saran mengenai sistem reproduksi wanita. Ahli ginekologi akan membantu Anda dalam mendiagnosis masalah kesehatan organ reproduksi, pemeriksaan, hingga pengobatannya.
Beberapa hal yang bisa ditangani oleh ahli ginekologi, antara lain:
Bukan hanya ibu hamil saja tetapi setiap wanita perlu memeriksakan kesehatan reproduksinya ke dokter kandungan secara rutin.
Hal ini termasuk masalah yang berkaitan dengan menstruasi dan menopause, seperti:
Jika Anda mengalami menopause, Anda dapat mengunjungi dokter spesialis obstetri dan ginekologi guna mencegah terjadinya libido rendah, vagina kering, hot flashes, tulang mengeropos, inkontinensia, dan terapi penggantian hormon.
Jika Anda cukup aktif secara seksual, maka Anda dapat mengunjungi spesialis obstetri dan ginekologi untuk:
Apabila Anda berencana untuk hamil, Anda dapat bertemu dengan dokter obgyn untuk melakukan:
Obstetri dan ginekologi sejatinya adalah fokus ilmu yang berbeda. Meski terdapat perbedaan obstetri dan ginekologi, kedua cabang ilmu ini memiliki lingkup kerja yang masuk dalam dua masalah kesehatan terbesar pada wanita yang dikenal dengan istilah Obgyn.
Tak hanya ibu hamil, setiap wanita perlu memeriksakan kondisi organ reproduksinya ke dokter spesialis obstetri dan kandungan secara rutin.
Anda tak perlu malu dan ragu untuk mengunjungi dokter kandungan saat sedang mengalami masalah yang berkaitan dengan menstruasi, menopause, atau hubungan seksual. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Jika masih bingung, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter umum terlebih dahulu. Setelah mendapat anjuran dokter umum serta melakukan pemeriksaan fisik, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Klimakterium adalah periode kehidupan wanita yang dimulai ketika fungsi rahim mengalami penurunan dan berakhir ketika rahim benar-benar tidak berfungsi lagi secara alamiah.
21 Jan 2021
Oviduk atau tuba falopi adalah saluran panjang yang menghubungkan ovarium dan rahim. Ini menjadi tempat bertemunya sel telur dan sperma pada proses pembuahan.
20 Sep 2023
Bercinta saat haid mungkin masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu bagi sebagian besar orang. Meski memiliki berbagai manfaat, ada pula sederet risiko yang patut diwaspadai mengenai berhubungan seks saat haid ini.
15 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved