Apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi, yaitu hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Sedangkan, hipertensi terjadi ketika tekanan darah melebihi angka 130/80 mmHg.
2023-03-27 21:33:44
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah
Table of Content
Supaya tidak keliru, penting untuk memahami apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi. Hipertensi dan hipotensi merupakan kondisi yang berkaitan dengan tekanan darah tidak normal, tetapi keduanya berlawanan.
Advertisement
Kedua gangguan tekanan darah ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang harus diwaspadai. Mari kita kenali lebih lanjut seputar perbedaan hipertensi dan hipotensi dari berbagai aspek, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Berbicara mengenai apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi, pertama-tama Anda dapat melihatnya dari definisi masing-masing kondisi. Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi di mana tekanan darah Anda berada di bawah 90/60 mmHg.
Sementara itu, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi di mana tekanan darah Anda meningkat melebihi angka 130/80 mmHg. Padahal tekanan darah normal berada dalam kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHG.
Selain itu, ada beberapa perbedaan hipertensi dan hipotensi berdasarkan karakteristiknya, yaitu:
Perbedaan hipertensi dan hipotensi dapat diketahui dari penyebab kedua kondisi tersebut.
Menurut WHO diperkirakan sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi.
Kondisi tekanan darah tinggi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, gaya hidup tidak sehat, kondisi kesehatan tertentu (misalnya diabetes atau penyakit ginjal), kurang aktivitas fisik, kelebihan berat badan atau obesitas, serta kebiasaan merokok atau minum-minuman beralkohol.
Sementara itu, hipotensi sebetulnya lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan hipertensi. Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat dipicu oleh kehamilan, masalah hormon, efek samping obat-obatan, berolahraga berat, aktivitas fisik tinggi, heat stroke, masalah jantung (misalnya aritmia dan gagal jantung), atau penyakit hati.
Selanjutnya, perbedaan hipertensi dan hipotensi terletak pada gejalanya. Hipertensi termasuk salah satu penyakit dalam yang silent killer yang bisa menyebabkan kematian secara diam-diam karena sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun.
Ketika Anda mengalami tekanan darah tinggi, gejala yang timbul dapat berupa sakit kepala, jantung berdebar-debar, pandangan kabur, lemas, mual dan muntah, kecemasan, nyeri dada, hingga sesak napas.
Hipotensi juga terkadang tidak menimbulkan gejala. Namun, Anda juga bisa merasaan sejumlah tanda-tanda, seperti pusing, pandangan kabur atau buram, kulit pucat dan dingin, mual, lemas, kurang konsentrasi, denyut nadi lemah, hilang keseimbangan, atau napas cepat dan pendek.
Perbedaan hipertensi dan hipotensi juga dapat dilihat dari komplikasi yang ditimbulkan. Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan retinopati hipertensi di mata yang bisa memicu kebutaan.
Sedangkan, hipotensi yang tidak ditangani dapat menyebabkan syok. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah sangat rendah sehingga membuat tubuh kekurangan oksigen untuk menjalankan fungsinya. Sebagai konsekuensinya, Anda dapat mengalami kerusakan jantung, otak, dan berbagai organ lainnya.
Perbedaan hipertensi dan hipotensi bisa Anda amati dari cara mengatasinya. Hipertensi bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti berolahraga secara teratur, membatasi asupan tinggi garam, mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, mengendalikan berat badan, dan mengurangi stres. Anda juga bisa mengonsumsi obat penurun hipertensi yang diresepkan oleh dokter.
Sementara itu, hipotensi dapat diatasi dengan cara mengonsumsi lebih banyak cairan, meningkatkan asupan garam sesuai rekomendasi dari dokter, mengubah atau menghentikan konsumsi obat yang menyebabkan hipotensi, serta mengobati kondisi yang mendasarinya.
Mengetahui apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi dapat membantu Anda memahami kedua gangguan tekanan darah ini. Jangan sampai Anda menderita salah satu kondisi tersebut dan tidak menanganinya dengan tepat sehingga menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya.
Baca Juga
Berikut adalah cara mencegah hipertensi dan hipotensi yang bisa Anda lakukan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar apa perbedaan antara hipertensi dan hipotensi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Spastisitas atau spastik adalah kondisi otot menegang atau mengencang sehingga mencegah aliran cairan di dalam tubuh bekerja dengan normal. Kondisi ini dapat terjadi setelah stroke dan menyebabkan penderitanya sulit bergerak, berbicara, hingga nyeri.
Serangan jantung adalah salah satu penyakit dengan risiko kematian tinggi yang dihadapi pria. Gejala serangan jantung pada pria meliputi: munculnya aritmia jantung, rasa sakit yang sult dijelaskan di leher dan rahang, hingga gejala kecil seperti sesak napas, berkeringat, mual, dan sakit kepala.
Angina pectoris adalah kondisi medis yang ditandai dengan nyeri atau rasa tak nyaman di dada dalam waktu singkat. Tak boleh diabaikan begitu saja, kondisi ini harus segera ditangani.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved