logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Mengenal Blue Baby Syndrome, Gangguan yang Mengintai Bayi Newborn

10 Apr 2023

Blue baby syndrome dapat disebabkan oleh kelainan pada darah jantung atau paru-paru

Masalah pada jantung, paru-paru, maupun darah, bisa mengakibatkan blue baby syndrome

Table of Content

  • Penyebab blue baby syndrome
  • Gejala blue baby syndrome
  • Diagnosis, perawatan dan pencegahan blue baby syndrome

Sindrom bayi biru atau blue baby syndrome adalah kondisi kulit berwarna kebiruan atau keunguan (sianosis) pada bayi yang baru lahir. Warna kebiruan ini bisa terlihat jelas pada bagian kulit yang tipis.

Advertisement

Misalnya pada bibir, daun telinga, dan kuku. Meski tergolong umum, sindrom bayi biru saat dilahirkan ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor kongenital (bawaan lahir), seperti cacat jantung atau kondisi genetik.

Penyebab blue baby syndrome

Penyebab warna biru pada kulit bayi akibat kondisi ini disebabkan oleh darah dengan kadar oksigen yang rendah. Normalnya, darah dipompa dari jantung ke paru-paru untuk menerima oksigen. Darah lalu akan disirkulasikan kembali melalui jantung ke seluruh tubuh.

Saat terjadi masalah pada jantung, paru-paru atau darah, maka kadar oksigen di bawah kondisi normal. Akibatnya, kulit terlihat berwarna biru. Berikut ini kondisi medis yang bisa menyebabkan rendahnya kadar oksigen.

1. Tetralogy of fallot (TOF)

Cacat jantung bawaan lahir yang langka atau TOF ini, merupakan penyebab utama dari sindrom bayi biru. Kondisi ini adalah kombinasi empat cacat jantung yang mengurangi aliran darah ke paru-paru, dan mengakibatkan darah yang kurang oksigen mengalir ke dalam tubuh.

TOF juga bisa berupa lubang pada dinding ruang jantung yang memisahkan antara ventrikel bagian kiri dan kanan, atau otot yang menghalangi aliran darah dari bagian kiri ventrikel ke pulmonari, paru-paru, atau arteri.

2. Methemoglobinemia

Kondisi ini terjadi akibat nitrat yang meracuni bayi setelah mengonsumsi susu formula bercampur air sumur, atau makanan bayi yang padat nitrat, seperti bayam atau bit. Kondisi ini bisa menyerang bayi di bawah enam bulan, akibat kondisi sistem pencernaan yang sensitif dan belum berkembang sempurna.

Akibatnya, nitrat dikonversi menjadi nitrit. Jika nitrit bersirkulasi di dalam tubuh, maka methemoglobin akan terproduksi. Walaupun methemoglobin kaya akan oksigen, tapi oksigen tidak dilepaskan ke aliran darah, sehingga terjadi kondisi sindrom bayi biru.

3. Cacat jantung bawaan lahir lainnya

Faktor genetik sering menyebabkan cacat jantung bawaan lahir. Misalnya, bayi yang lahir dengan kondisi down syndrome. Kehamilan disertai diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol, juga berisiko menyebabkan bayi terlahir dengan sindrom bayi biru.

Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kelainan penyakit jantung bawaan (PJB) dibagi menjadi dua tipe, yakni PJB biru (sianotik) dan PJB non-sianotik (tidak menimbulkan warna biru). Jenis PJB sianotik menyebabkan warna kebiruan (sianosis) pada kulit dan selaput lender bayi.

Temasuk daerah lidah/bibir dan ujung-ujung anggota gerak. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya kadar oksigen dalam darah. Beberapa cacat jantung bawaan lahir dapat terjadi tanpa penyebab pasti, dan hanya sedikit yang menyebabkan cyanosis.

Gejala blue baby syndrome

Selain kulit, kuku dan bibir bayi biru, beberapa gejala sindrom bayi itu atau blue baby syndrome antara lain:

  • Rewel
  • Lethargy (lemas, tidak berdaya, lamban dan sebagainya)
  • Sulit makan
  • Sulit mengalami kenaikan berat badan
  • Adanya masalah perkembangan
  • Detak jantung atau pernapasan cepat
  • Jari tangan dan kaki membulat

Diagnosis, perawatan dan pencegahan blue baby syndrome

Selain memeriksa riwayat medis dan kondisi fisik bayi, diagnosis blue baby syndrome mungkin akan dikonfirmasi melalui serangkaian tes berupa:

  • Tes darah
  • X-ray bagian dada untuk memeriksa paru-paru dan ukuran jantung
  • EKG untuk melihat aktivitas elektrik jantung
  • Ekokardiogram untuk melihat anatomi jantung
  • Kateter kardiak untuk melihat visual nadi jantung
  • Tes saturasi oksigen untuk menentukan kadar oksigen di darah

Perawatan sindrom bayi dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika disebabkan oleh cacat jantung bawaan lahir, maka operasi kemungkinan besar akan dilakukan. Pengobatan juga mungkin akan direkomendasikan sesuai dengan kondisi cacat yang ada.

Bayi dengan kondisi methemoglobinemia bisa mengonsumsi obat methylene blue, untuk memberikan oksigen pada darah. Obat ini harus diberikan dengan resep dokter dan disuntikkan ke pembuluh darah.

Sindrom bayi biru umumnya terjadi secara alami. Namun, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Jangan menggunakan air sumur, setidaknya hingga bayi berusia 12 bulan. Memasak air tidak akan menghilangkan kadar nitrat. Kadar nitrat dalam air tidak boleh melewati 10 mg/L.

  • Batasi makanan yang kaya nitrat, termasuk brokoli, bayam, bit dan wortel, hingga bayi berusia tujuh Jika harus menggunakan sayuran tersebut, pilih yang dalam kondisi beku, bukan segar.

  • Ibu hamil harus menghindari obat-obatan terlarang, rokok, dan alkohol, untuk mencegah penyakit cacat jantung bawaan pada bayi. Jika Anda memiliki diabetes, pastikan dalam kondisi terkontrol dan mendapatkan pengawasan dokter.

Sindrom bayi biru merupakan kondisi dengan berbagai penyebab. Dokter bisa merekomendasikan pengobatan hingga operasi. Jika berhasil diidentifikasi dan disembuhkan, bayi dengan riwayat blue baby sindrome bisa hidup normal dengan sedikit konsekuensi kesehatan. 

Jika Anda ingin bertanya langsung pada dokter terkait blue baby syndrome, Anda bisa konsultasikan langsung dengan chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

tumbuh kembang bayibayisindrom bayi biru

Ditulis oleh Maria Yuniar

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved