Demam bayi naik turun bisa terjadi akibat respons tubuh terhadap infeksi virus atau bakteri di dalam tubuh. Ibu bisa memberikan ASI untuk membantu menurunkan demam bayi.
2023-03-30 10:12:41
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kondisi yang bisa buat si Kecil tidak nyaman
Table of Content
Bayi demam tentu membuat orang tua harus segera siaga. Beberapa orang tua cemas dan khawatir jika bayi panas naik turun dalam jangka waktu tertentu.
Advertisement
Ya, sebagian besar orang tua tentu merasa takut dan bingung bila menghadapi bayi demam naik turun. Maka dari itu, sebaiknya para orang tua mengetahui penyebab dan cara menurunkan demam dengan benar agar tidak mudah panik.
Bayi demam mungkin menjadi salah satu kondisi yang paling menakutkan bagi sebagian besar orang tua. Terlebih, jika demam pada bayi cukup tinggi dan usia bayi masih dalam hitungan beberapa bulan.
Sebenarnya, bayi panas naik turun selalu merupakan suatu tanda penyakit bayi tertentu. Pada dasarnya, demam adalah bentuk respons dari sistem kekebalan tubuh bayi yang sedang melawan penyakit dan mempertahankan diri dari serangan virus, bakteri, atau zat asing lainnya.
Nah, jika bayi demam, hal ini bisa jadi menandakan sistem kekebalan tubuhnya cukup responsif dalam menghadapi infeksi yang terjadi. Perlu diperhatikan apabila demam bayi naik turun dalam frekuensi yang terlalu sering. Pasalnya, mungkin saja Si Kecil mengalami infeksi virus atau bakteri yang cukup berbahaya. Misalnya, pneumonia, infeksi saluran kencing, infeksi telinga, ataupun meningitis.
Demam ternyata memiliki beberapa ragam. Dalam hal ini, ada tiga jenis demam pada bayi yang dibedakan berdasarkan tingkatan suhu tubuhnya, yaitu:
Gejala demam bayi naik turun berbeda-beda, tergantung pada kondisi buah hati Anda. Namun, pada umumnya, bayi lebih rewel dari biasanya. Selain itu, gejala demam bayi naik turun lainnya, termasuk:
Untuk mengatasi demam bayi naik turun, ada beberapa hal yang dapat orangtua lakukan. Simak cara menurunkan demam pada bayi panas naik turun di bawah ini:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bayi panas naik turun tidak selalu merupakan suatu tanda penyakit tertentu. Jadi, Anda tidak perlu takut dan panik apabila demam bayi naik turun. Umumnya, demam bayi naik turun tidak perlu dikhawatirkan apabila:
Umumnya, demam bayi naik turun merupakan kondisi yang normal dialami oleh setiap bayi dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Akan tetapi, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk terus memerhatikan kapan demam bayi naik turun yang menunjukkan adanya gangguan kesehatan tertentu.
Berikut adalah tanda demam bayi naik turun yang membuat Anda perlu membawa Si Kecil ke dokter spesialis anak:
Dengan ini, dokter spesialis anak akan mencari tahu penyebab demam bayi naik turun melalui serangkaian pemeriksaan yang dilakukan. Misalnya, tes darah, tes urin, rontgen dada, atau spinal tap. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai penyebab demam bayi naik turun.
Karena demam merupakan gejala suatu penyakit yang bisa diakibatkan infeksi, maka yang Anda harus menghindari terjadinya infeksi pada bayi agar tidak demam. Inilah caranya:
Bayi demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala penyakit tertentu. Dalam hal ini, daya tahan tubuh bayi sedang bereaksi untuk mempertahankan diri dari infeksi.
Cara mengatasi demam bayi bisa dilakukan dengan memberikan cairan yang cukup, mengelap tubuh bayi dengan air hangat, hingga memberikan paracetamol atau ibuprofen jika bayi berusia 6 bulan ke atas.
Jika bayi demam saat berusia kurang dari 3 bulan, selama lebih 3 hari, suhu lebih dari 39 derajat celcius, atau disertai muntah dan kejang, hubungi dokter anak segera melalui melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ dan bawa bayi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan kebutuhan perawatan bayi demam dengan harga menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak pilihan obat sakit perut anak, baik yang alami maupun medis. Beberapa di antaranya adalah air putih, teh jahe, kompres hangat, oralit, obat pencahar, hingga antidiare.
Gejala tifus dapat disebabkan oleh infeksi dari satu atau lebih bakteri riketsia. Umumnya, masa inkubasi bakteri penyebab tifus terjadi pada 10 hingga 14 hari.
Obat gondongan pada anak dapat berupa pengobatan medis dan alami yang membantu meredakan gejalanya. Pastikan anak beristirahat dengan cukup, beri obat penghilang rasa sakit, kompres area yang bengkak, dan beri banyak cairan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved