logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Sodium Fluoride: Manfaat, Cara Menggunakan, Efek Samping

open-summary

Sodium fluoride atau natrium fluorida adalah bahan yang digunakan untuk menjaga kesehatan gigi dengan cara mencegah pengikisan enamel yang dapat berujung pada gigi berlubang.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

11 Okt 2023

Zat sodium flouride bisa terkandung dalam banyak produk perawatan gigi

Zat sodium fluoride biasa digunakan untuk menyehatkan gigi

Table of Content

  • Manfaat sodium fluoride
  • Cara menggunakan sodium fluoride 
  • Orang yang tidak disarankan mengonsumsi sodium fluoride
  • Pesan dari SehatQ 

Natrium fluorida atau yang dikenal juga dengan sodium fluoride adalah salah satu jenis bahan yang biasa digunakan untuk mencegah kerusakan gigi seperti gigi berlubang serta gangguan pada gusi. 

Advertisement

Kandungan mineral fluoride memang bisa menjaga kesehatan gigi dan tulang, sehingga banyak digunakan dalam berbagai produk kecantikan hingga obat. Berikut manfaat lebih lanjutnya.

Manfaat sodium fluoride

Manfaat sodium fluoride yang terbukti ampuh adalah untuk mencegah gigi berlubang, meski terpapar asam dan bakteri di dalam mulut. Sodium fluoride bekerja dengan cara membunuh bakteri yang menyebabkan gigi berlubang seperti Streptococcus mutans dan Lactobacillus acidophilus.

Ion dalam sodium fluoride juga bisa menurunkan kadar pH dalam sitoplasma sel, sehingga kadar keasaman di rongga mulut berkurang dan risiko gigi berlubang pun menurun. Ketika diaplikasikan secara topikal, fluoride berinteraksi dengan air liur (saliva) untuk mencegah pengikisan enamel gigi.

Cara menggunakan sodium fluoride 

Sodium fluoride bisa dikonsumsi dalam bentuk cair maupun tablet. Biasanya, dokter meresepkan sodium fluoride untuk dikonsumsi secara oral. Dosisnya juga disesuaikan berdasarkan usia dan kemungkinan paparan fluoride yang sudah didapatkan.

1. Cara mengonsumsi sodium fluoride dalam bentuk cair

Jika sodium fluoride dikonsumsi dalam bentuk cairan, pastikan dosisnya benar-benar presisi. Cairan sodium fluoride bisa ditelan langsung atau ditambahkan pada minuman. Meski demikian, sebaiknya hindari konsumsi sodium fluoride bersamaan dengan susu atau produk olahan susu lainnya yang akan menghambat penyerapan.

2. Cara mengonsumsi sodium fluoride dalam bentuk tablet 

Selain dalam bentuk cairan, sodium fluoride  juga bisa berbentuk tablet hisap. Jika ini yang diresepkan dokter, pastikan membiarkannya larut di mulut sebelum ditelan. Tujuannya agar gigi bisa menyerap maksimal kandungan sodium fluoride di dalamnya.

Untuk hasil terbaik, jangan berkumur, makan, atau minum dalam rentang waktu 30 menit setelah mengonsumsi sodium fluoride. Lebih jauh lagi, beri jarak setidaknya 1 jam sebelum mengonsumsi makanan atau minuman apapun yang mengandung kalsium, aluminum, dan magnesium.

Produk olahan susu seperti yogurt atau antasida dan vitamin atau mineral juga bisa menghambat penyerapan sodium fluoride secara maksimal.

Orang yang tidak disarankan mengonsumsi sodium fluoride

Sama seperti obat lainnya, sodium fluoride juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Untuk mencegahnya, pahami sejak dini informasi obat tersebut, termasuk siapa saja yang boleh dan tidak boleh mengonsumsi sodium fluoride.

Berikut adalah beberapa golongan yang tidak boleh mengonsumsi obat sodium fluoride:

1. Anak di bawah usia 6 tahun

Sodium fluoride sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak usia di bawah 6 tahun. Anak-anak berusia 6 hingga 16 tahun harus memuntahkan pasta gigi atau produk yang mengandung fluoride setelah digunakan dan berkumur sampai bersih.

Hal ini jangan sampai disepelekan, ya. Soalnya, anak-anak biasanya lebih sensitif terhadap efek samping sodium fluoride. 

2. Ibu hamil

 Penggunaan sodium fluoride selama masa kehamilan tidak bisa sembarangan. Bumil harus konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk suplementasi atau obat yang mengandung bahan ini.

Pasalnya, meski menurut Food and Drugs Administration (FDA), obat ini termasuk ke dalam jenis obat kategori B, yang artinya tidak menunjukkan risiko terhadap janin, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. 

Sebagai contoh, penelitian yang dari JAMA Network menunjukkan bahwa  paparan dosis tinggi senyawa Sodium fluoride yang dikonsumsi ibu hamil lebih dari 1 miligram per hari dikaitkan dengan dampak negatif untuk IQ anak usia 3 sampai 4 tahun. 

3. Pengidap alergi

Jika kamu mendapati gejala alergi setelah mengonsumsi sodium fluoride, segera berkonsultasi pada dokter. Produk ini mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah kesehatan lainnya. 

Sebelum mengonsumsi obat apapun, pastikan untuk membaca tabel kandungan obat pada kemasan terlebih dahulu. Pastikan produk tidak mengandung zat yang dapat membuat alergi kamu kambuh.

Pesan dari SehatQ 

Selain memastikan asupan sodium fluoride tercukupi, lengkapi juga perawatan secara berkala dengan berkunjung ke dokter gigi, yang idealnya setiap 6 bulan sekali. Kamu juga tidak perlu khawatir, karena menurut American Dental Association atau ADA, penggunaan sodium fluoride untuk perawatan gigi dan mencegah gigi berlubang terbukti aman. Proteksi dari sodium fluoride bisa digunakan siapapun, kecuali bayi berusia di bawah 6 bulan.

Namun, tetap harus mengonsumsinya sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dokter gigi.

Advertisement

kesehatan gigigigi berlubanghidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved