Kepanjangan Covid-19 adalah Coronavirus Disease 2019. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2. Gejala utamanya adalah demam, batuk, nyeri badan, hingga diare dan anosmia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
1 Sep 2021
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2
Table of Content
Covid-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus corona berjenis SARS-CoV-2. Dalam waktu singkat, penyakit yang pertama kali ditemukan pada akhir 2019 di kota Wuhan, Tiongkok ini menyebar ke seluruh dunia dan menjadi penyebab pandemi.
Advertisement
Sebagian besar pengidap Covid-19 mengalami gejala yang ringan hingga sedang dan sebagian kecilnya merasakan gejala yang berat hingga meninggal dunia. Angka penularan Covid-19 di seluruh dunia masih naik turun. Sebagian negara ada yang sudah berhasil menekan penularan, tapi sebagian ada yang masih kesulitan mencegah pertambahan kasus hingga membuat fasilitas dan para tenaga kesehatan kewalahan.
Kenali lebih jauh tentang Covid-19 agar Anda bisa lebih waspada dan bisa terhindar dari penularan.
Di awal kemunculannya, penyakit penyebab virus corona ini dinamai novel coronavirus dengan kode penyebutan 2019-nCoV. Lalu, berdasarkan siaran pers yang disampaikan badan kesehatan dunia, WHO, pada 11 Februari 2020, nama tersebut resmi berubah menjadi Covid-19.
Kepanjangan Covid-19 adalah Coronavirus Disease 2019. Suku kata “Co” merupakan singkatan dari corona, “Vi” singkatan dari virus, “D” singkatan dari disease.
Nama tersebut dibuat atas kesepakatan antara WHO, the World Organization for Animal Health, dan Food and Agriculture Organization of the United Nations.
Singkatan Covid-19 disepakati karena dianggap paling netral dan tidak mewakili area geografis, binatang, maupun kelompok masyarakat tertentu. Pengucapannya juga dianggap mudah dan paling tepat untuk menggambarkan penyakit tersebut.
Pemilihan nama yang tepat penting dilakukan karena nama penyakit yang tidak netral, maka akan terbentuk suatu stigma pada kelompok tertentu yang berkaitan dengan penyakit tersebut.
Nama yang netral dan terstandar juga akan memudahkan dokumentasi untuk wabah yang sedang maupun akan terjadi.
Virus corona tidak sama dengan Covid-19. Covid-19 adalah penyakitnya, sedangkan virus corona adalah penyebabnya. Virus corona ada banyak jenisnya, dan penyebab Covid-19 adalah jenis SARS-CoV-2.
Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1965 dan diidentifikasi sebagai penyebab pilek. Menurut CDC, ada tujuh jenis virus corona yang dapat menyerang manusia, yaitu:
Corona artinya mahkota. Diberi nama demikian karena virus ini memiliki duri atau jarum di permukaannya yang membuat virus ini terlihat seperti sedang memakai mahkota. Duri atau jarum ini disebut sebagai spike protein.
Saat virus corona masuk ke dalam tubuh manusia, spike protein ini akan menusuk dan mengaitkan diri pada sel yang sehat, sehingga sel tersebut terinfeksi. Ketika infeksi terjadi, maka sebagian orang akan merasakan gejala dan sebagian tidak. Namun keduanya sama-sama bisa menularkan ke orang lain.
Covid-19 bukanlah penyakit pertama yang disebabkan oleh virus corona yang menyebabkan wabah.
Sebelumnya, pada tahun 2002, muncul wabah SARS di area selatan Cina yang kemudian menyebar hingga ke 28 negara. Total ada 8.000 orang yang terinfeksi SARS saat wabah tersebut terjadi dan 774 di antaranya meninggal dunia.
Lalu pada tahun 2012, wabah virus corona jenis MERS-CoV terjadi di Arab Saudi, menginfeksi sekitar 2.500 orang dan 858 di antaranya meninggal dunia.
Hingga saat ini, para peneliti masih terus mencari awal mula virus SARS-CoV-2 bisa muncul dan menyebar ke manusia. Keberadaan patient zero alias orang yang pertama kali terinfeksi Covid-19 hingga saat ini masih misteri.
Virus SARS-CoV-2 sendiri pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina. Awalnya penyakit ini dilihat sebagai wabah pneumonia misterius yang memiliki karakterisitik berbeda dari pneumonia pada umumnya.
Wabah ini kemudian pertama kali dilaporkan pada WHO pada tanggal 31 Desember 2019. Pada 30 Januari 2020, Covid-19 sudah menyebar ke berbagai belahan dunia dan WHO mengumumkan status darurat kesehatan global.
Masuk 11 Maret 2020, WHO akhirnya mengumumkan bahwa Covid-19 adalah pandemi global. Ini adalah pandemi pertama yang terjadi setelah pandemi flu babi pada tahun 2009 lalu.
Gejala Covid-19 sebenarnya hampir mirip dengan gejala infeksi pernapasan lain, sehingga untuk memastikannya, Anda perlu menjalani pemeriksaan swab PCR.
Berikut ini gejala Covid-19 yang perlu diwaspadai:
Pada kondisi yang lebih parah, Covid-19 akan menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan kehilangan kemampuan untuk berbicara atau bergerak.
Gejala biasanya muncul 5-6 hari setelah seseorang terpapar virus penyebab Covid-19. Namun pada beberapa orang, gejala bisa saja muncul 14 hari setelahnya.
Segera periksakan diri Anda ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menjalani tes Covid-19 apabila gejala-gejala di atas muncul. Anda juga perlu memeriksakan diri apabila sadar telah berkontak dekat dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
Covid-19 bisa menular lewat beberapa cara, yaitu:
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari penularan maupun menularkan Covid-19 pada orang lain:
Saat ini juga sudah tersedia vaksin Covid-19, sehingga jika Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin, jangan tunda untuk mendapatkannya.
Vaksin Covid-19 memang tidak akan sepenuhnya mencegah Anda tertular atau menularkan penyakit ini ke orang lain. Namun, vaksin bisa menurunkan risiko Anda mengalami gejala yang parah apabila terinfeksi Covid-19.
Baca Juga
Physical distancing perlu dilakukan sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada seluruh masyarakat dunia. Physical distancing merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19.
Physical distancing tidak berarti memutuskan kegiatan sehari-hari Anda dari rumah. Anda masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dari rumah, bertukar kabar dengan teman melalui media sosial, ataupun melakukan pertemuan pekerjaan melalui video call. Hal ini dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Hingga saat ini laporan mengenai pasien positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Oleh karena itu sebaiknya Anda terus menerapkan physical distancing dan tetap menjaga kesehatan dari rumah.
Apabila Anda merasakan gejala yang mengkuatirkan dan mencurigai paparan virus corona, maka segeralah menghubungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengecekan. Jangan lupa untuk menggunakan masker apabila merasakan gejala batuk dan bersin, agar mengurangi risiko menularkan virus ke orang lain.
Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar Covid-19, diskusikan langsung dengan dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh aplikasinya secara gratis di App Store ataupun Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Efek samping setelah vaksin COVID-19 memang berbeda-beda, ada yang merasakan, namun ada juga yang tidak mengalami sama sekali. Banyak orang yang merasa khawatir dengan adanya efek samping ini, termasuk apakah vaksinnya bekerja jika tidak merasakan apa-apa setelah disuntik.
16 Agt 2021
Akibat satu pesawat dengan orang yang positif Covid-19, tim bulutangkis Indonesia batal bertanding di All England. Pesawat memang bisa menjadi salah satu tempat penularan corona, tapi ada langkah untuk mengurangi risikonya.
18 Mar 2021
Menjaga kekebalan tubuh penting dilakukan terutama dalam menghadapi varian baru virus Corona dan gelombang kedua pandemi di Indonesia. Salah satu cara meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin E.
25 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved