Tantrum pada orang dewasa bisa terjadi kepada seseorang yang kurang pandai beradaptasi. Cari tahu cara mengatasinya dengan tepat di sini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
29 Apr 2023
Ledakan amarah juga bisa muncul pada orang dewasa
Table of Content
Ketika berbicara tentang tantrum, kita kerap mengaitkannya dengan anak-anak. Tantrum ini adalah luapan emosi yang berlebihan akibat sesuatu. Di satu sisi, tantrum pada orang dewasa juga bisa terjadi akibat banyak faktor
Advertisement
Sebenarnya, apa yang membuat orang dewasa masih mengalami tantrum? Dan bagaimana cara tepat untuk mengatasi hal ini?
Orang dewasa yang mengalami tantrum temper tantrum bisa melampiaskan emosinya dengan tindakan fisik atau berbicara dengan nada yang tinggi. Banyak orang tidak tahu bahwa orang dewasa juga dapat mengalami tantrum seperti anak-anak.
Kita kerap hanya menganggap tantrum pada orang dewasa sebagai kemarahan atau sikap gampang marah. Kondisi ini sudah seharusnya ditangani dengan baik. Terutama jika perilaku tersebut terjadi dengan mudah bahkan terus-menerus hingga menimbulkan masalah.
Contoh tantrum pada orang dewasa yang paling sering kita lihat mungkin adalah road rage. Road rage merupakan perilaku agresif yang ditunjukkan oleh pengemudi kendaraan di jalanan. Memaki, memukul-mukul setir, atau bahkan beradu fisik dengan pengemudi lainnya termasuk beberapa bentuk dari tantrum.
Anda mungkin tahu bahwa tantrum pada anak-anak terjadi karena mereka belum mampu mengekspresikan kebutuhannya dalam kata-kata. Saat merasa marah, kecewa, dan frustrasi, anak akan mengeluarkannya dalam bentuk emosi tak terkendali.
Sayangnya, banyak anak tidak dilatih untuk menenangkan dirinya dengan baik saat mengalami tantrum. Akibatnya, perilaku ini terus berlanjut hingga dewasa. Sebagian besar orang dewasa yang mengalami tantrum karena kurang pandai mengontrol emosi.
Para pakar menganggap bahwa tantrum pada orang dewasa merupakan perilaku yang muncul karena kurangnya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan atau situasi tertentu. Saat beranjak dewasa, orang perlu mengembangkan kemampuannya untuk mengungkapkan kemarahan dengan baik, dan bukan melalui tindakan yang mengganggu.
Jika kemampuan tersebut tidak berkembang, orang akan mudah mengalami tantrum seperti masa kanak-kanak.
Baca juga: Sederet Ekspresi Marah dan Cara Mengontrolnya
Tantrum pada orang dewasa juga berkaitan dengan kondisi medis yang sedang dialaminya. Berikut beberapa kondisi medis yang menyebabkan orang dewasa sering mengalami tantrum:
Mengalami tantrum secara terus-menerus tentu akan merugikan. Orang dewasa yang sering tantrum cenderung terpaku pada kebutuhan mereka saja dan berpikir bahwa perasaan mereka lebih penting dibanding orang lain.
Lebih buruk lagi jika mereka bisa menjadi sangat tidak rasional dan sulit untuk menyadari bahwa perilakunya ini sudah mengganggu orang-orang di sekitarnya. Bila tahu ada mereka yang tantrum, beberapa cara di bawah ini yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
Melakukan relaksasi akan menenangkan kondisi Anda. Untuk melakukannya, Anda bisa memejamkan mata, lalu menarik napas dan menghembuskannya perlahan-lahan. Ulangi langkah ini beberapa kali.
Dengan menenangkan pikiran, Anda pun bisa melihat masalah dengan emosi yang lebih tenang sehingga dapat mencari jalan keluar yang tepat.
Menceritakan masalah yang Anda alami mungkin memang tidak selalu memberikan solusi yang konkret. Namun Anda setidaknya telah meluapkan keluh kesah Anda agar dapat merasa nyaman dan tenang.
Ketika unek-unek dalam hati sudah Anda ungkapkan, emosi pun bisa mereda dan Anda bisa menghadapi masalah dengan emosi yang lebih terkendali.
Psikoterapi akan membantu Anda untuk menangani masalah dengan cara-cara yang lebih konstruktif. Terapi ini akan lebih efektif jika orang tersebut sudah menyadari masalah tantrum yang dialami dan memang ingin berubah.
Jenis-jenis psikoterapi yang paling umum, antara lain terapi perilaku, terapi kognitif, terapi perilaku dialektis, dan terapi grup.
Pada strategi manajemen kemarahan, Anda mencoba mengenali hal-hal yang sering memicu kemarahan, bagaimana cara mengatasinya, serta mengekspresikannya dengan cara yang lebih sehat.
Manajemen kemarahan adalah kemampuan yang bisa dipelajari oleh semua orang. Jika Anda memang tidak dapat melakukannya sendiri, Anda bisa menghubungi psikolog untuk membantu.
Apabila tantrum yang Anda alami disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, misalnya depresi, mungkin diperlukan obat-obatan untuk membantu mencegah atau meredakan emosi Anda. Bicarakan hal ini dengan dokter yang menangani Anda.
Mengatasi tantrum pada orang dewasa mungkin butuh waktu. Pasalnya, orang tersebut perlu menyadari dulu bahwa apa yang dialaminya bukanlah kemarahan yang sehat, serta bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Apabila orang terdekat Anda sering mengalami tantrum, tetap tenang dan berikan rasa empati bisa menjadi cara yang baik. Jika upaya Anda belum membuahkan hasil, intervensi dari ahli yang profesional mungkin dibutuhkan. Psikoterapi hingga obat-obatan dapat membantu dalam mengatasi masalah tantrum pada oramg dewasa yang tak terkendali.
Baca juga: Mudah Marah, Bisa Jadi Gejala Gangguan Mental
Banyak orang yang belum sadar bahwa tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa. Mengenali gejala dan mencari tahu cara penanganannya merupakan cara terbaik yang bisa Anda lakukan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar amarah dan emosi pada seseorang, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengontrol emosi harus dimulai dengan mengetahui penyebab dan apa yang dirasakan. Berikan waktu untuk menenangkan diri dengan mengatur napas di tempat tenang.
14 Mar 2022
Dunning-Kruger Effect adalah suatu fenomena psikologi di mana seseorang merasa dirinya memiliki kemampuan atau pengetahuan yang tinggi padahal tak sesuai dengan realitas. Orang dengan kondisi ini juga menganggap orang lain salah dan bodoh.
17 Mei 2020
Memaafkan kesalahan orang lain ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik Anda. Cara memaafkan orang lain adalah dengan mengutarakan perasaan Anda dan menghentikan pikiran balas dendam.
9 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved