Tampon adalah alat untuk menyerap darah haid. Memahami cara memasang dan melepas tampon dengan benar, bisa membuat Anda lebih nyaman dan terhindar dari risiko bahaya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
10 Okt 2022
Table of Content
Tampon adalah alat untuk menyerap darah haid. Di Indonesia sendiri alat ini belum terlalu populer karena sebagian besar wanita lebih memilih menggunakan pembalut biasa saat sedang haid.
Advertisement
Selain karena kurang umum, salah satu alasan wanita tidak menggunakan tampon adalah karena dianggap tidak aman. Padahal jika cara memakai tampon dilakukan dengan benar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Untuk mengenal lebih jauh apa itu tampon beserta cara pakai, kelebihan, dan risiko bahayanya, simak ulasan berikut ini.
Tampon adalah produk kewanitaan yang berfungsi menyerap darah haid. Tampon berbentuk silinder dan biasanya terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya.
Desain tampon memungkinkan alat penyerap darah haid ini untuk masuk ke dalam vagina dengan mudah ketika digunakan.
Berbeda dengan pembalut yang menyerap darah setelah keluar dari tubuh, tampon haid dapat menyerap darah langsung dari dalam vagina.
Tampon juga tersedia dalam ukuran dan daya serap yang bervariasi. Sebagian besar tampon memiliki panjang yang sama. Beberapa merek lain mungkin lebih pendek agar mudah dibawa saat bepergian.
Sementara itu, daya serap tampon menstruasi bisa disesuaikan dengan aliran darah haid, ada yang ringan hingga tinggi. Misalnya, saat volume darah menstruasi sedang deras, Anda bisa memilih tampon berdaya serap tinggi untuk menampung lebih banyak darah.
Baca juga: Cara Merawat Vagina Miss V saat Menstruasi
Beberapa jenis tampon haid memiliki aplikator dari plastik atau tabung kardus untuk membantu wanita menempatkannya ke dalam vagina. Ada pula jenis tampon yang bisa dimasukkan langsung menggunakan jari tangan, tanpa aplikator. Karena itu, cara memakai tampon bisa sedikit berbeda pada tiap produk.
Berikut ini cara pakai tampon untuk haid yang perlu Anda perhatikan:
Sebelum menggunakan tampon, baik yang memiliki aplikator atau tidak, pastikan tangan, jari, dan kuku Anda bersih. Pertama-tama, cucilah kedua tangan Anda dengan sabun dan air mengalir. Kemudian, keringkan dengan handuk bersih.
Anda perlu memastikan bahwa tampon yang akan Anda gunakan masih dalam kondisi baru dalam kemasan, tanpa robek atau cacat sedikit pun.
Selanjutnya, buka pembungkus tampon dan periksa kualitasnya. Pastikan tali tampon terpasang kencang dengan cara menariknya perlahan. Jika tidak terlepas maka tampon aman digunakan.
Sebelum memasukkan tampon ke dalam vagina, Anda perlu menempatkan diri di posisi yang nyaman. Anda bisa mencoba posisi duduk, berdiri, atau jongkok.
Anda juga bisa sambil menempatkan satu kaki pada posisi yang lebih tinggi. Misalnya, pada posisi berdiri Anda bisa menempatkan satu kaki di atas dudukan toilet.
Setelah menemukan posisi yang nyaman, keluarkan tampon yang dilengkapi tabung aplikator. Pastikan tali tampon terurai di ujung aplikator yang berada di bawah.
Kemudian, pegang aplikator berisi tampon dengan tangan dominan Anda. Bagian tabung yang berukuran lebih besar harus menghadap ke atas, mengarah ke vagina.
Gunakan tangan Anda yang satunya untuk membuka labia (bibir vagina), lalu arahkan ujung tabung aplikator agar masuk ke dalam lubang vagina.
Setelah aplikator di dalam vagina, gunakan jari telunjuk Anda untuk menekan bagian pendorong tabung supaya tampon bisa masuk ke dalam vagina.
Selanjutnya, gunakan ibu jari dan jari tengah Anda untuk menarik keluar aplikator. Pastikan tali tampon tetap menjuntai di luar lubang vagina.
Pada tampon menstruasi yang tidak memiliki aplikator, cara memasukkannya ke vagina hampir sama. Bedanya, Anda bisa langsung memasukkan tampon, tanpa perlu mengeluarkan aplikator dari vagina.
Jika tampon sudah masuk dengan benar, Anda seharusnya tidak bisa merasakannya. Tapi bila terasa mengganjal atau tidak nyaman, berarti cara memakai tampon Anda mungkin kurang tepat atau posisi tampon kurang masuk.
Bila itu terjadi, lepaskan tampon tersebut dan buang. Lalu Anda bisa mengulangi proses pemasangan tampon yang baru.
Perlu diingat bahwa memasang dan mengeluarkan tampon butuh latihan agar terbiasa. Awalnya, mungkin terasa aneh dan seram. Namun saat Anda sudah terbiasa, semuanya akan jadi lebih mudah.
Anda juga harus tetap tenang saat hendak memakai tampon. Jika tidak, prosesnya akan terasa lebih sulit.
Baca juga: Cara Memakai, Melepas, dan Membersihkan Menstrual Cup yang Benar
Umumnya, tampon haid bisa dikeluarkan dengan mudah. Anda tinggal menarik perlahan tali yang tergantung di luar vagina untuk melepas tampon.
Berikut ini cara melepas tampon yang perlu Anda perhatikan:
Namun, ada kalanya tampon tersangkut, tak bisa ditemukan talinya, dan tak bisa keluar. Hal ini tak jarang membuat panik.
Meski begitu, tetaplah tenang. Anda tak perlu khawatir karena tampon tidak akan "hilang" begitu saja ke dalam tubuh Anda. Tampon tetap berada di dalam vagina sampai berhasil dikeluarkan.
Mintalah bantuan dokter untuk mengeluarkan tampon menstruasi yang tersangkut. Jangan membiarkan tampon berada terlalu lama di dalam vagina.
Tampon adalah produk kewanitaan yang aman. Meski begitu, sama halnya dengan produk kewanitaan lainnya, tampon juga memiliki kelebihan dan risiko bahaya yang perlu menjadi pertimbangan.
Beberapa kelebihan penggunaan tampon adalah:
Kekurangan dari penggunaan tampon yang paling umum adalah rasa tidak nyaman. Memasang tampon ke dalam vagina bisa terasa tak nyaman bagi sebagian kaum hawa, terutama untuk Anda yang pemula.
Selain itu, risiko bahaya pemakaian tampon telah lama dikaitkan dengan toxic shock syndrome (TSS). TSS adalah infeksi bakteri yang langka terjadi, namun berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian.
Namun, kasus TSS yang dilaporkan terkait tampon telah menurun secara signifikan selama 20 tahun terakhir ini. Anda juga bisa mengurangi risiko TSS dengan cara:
Baca juga: Apakah Boleh Berenang saat Haid?
Setelah mengenal apa itu tampon, Anda tentu memiliki pertimbangan tersendiri sebelum menggunakannya. Berikut ini saran umum penggunaan tampon yang perlu Anda perhatikan demi kesehatan dan kebersihan organ intim Anda:
Meskipun Anda pernah menggunakan tampon sebelumnya, pastikan Anda membaca instruksi di kemasan dengan benar. Pasalnya, bisa saja tampon yang berbeda merek atau jenis memiliki cara pakai yang berbeda.
Pastikan Anda menggunakan tampon hanya saat sedang menstruasi. Penggunaan tampon terlalu sering dapat menyebabkan tingkat kelembapan berlebih dan menimbulkan pertumbuhan jamur di area organ intim Anda.
Jangan pernah memakai satu tampon selama lebih dari 8 jam sehari. Hal ini dapat mengganggu kebersihan dan kesehatan organ intim Anda.
Pertimbangkan seberapa banyak jumlah darah Anda saat menstruasi dan seberapa sering Anda perlu mengganti tampon. Jika Anda bisa memakai satu tampon hingga 8 jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.
Saat ini tersedia berbagai macam jenis tampon di pasaran. Pertimbangkanlah jenis produk yang akan Anda gunakan dengan aktivitas yang sedang atau akan Anda lakukan.
Contoh, jika Anda membutuhkan perlindungan lebih dari 8 jam, seperti saat tidur, sebaiknya Anda memilih pembalut.
Beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda pernah mengalami ketidaknyamanan, nyeri, atau gejala tidak biasa saat menggunakan tampon. Hal ini termasuk keluarnya cairan yang tidak biasa saat Anda mencoba memasukkan atau memakai tampon.
Baca Juga
Tampon adalah alat untuk menyerap darah haid yang bisa menjadi alternatif pembalut atau menstrual cup. Meski begitu, Anda perlu memperhatikan cara memakai tampon yang benar agar tetap aman..
Jika Anda mengalami demam, muntah, diare, pusing, dan sensasi seperti ingin pingsan saat atau setelah menggunakan tampon, keluhan ini bisa jadi gejala toxic shock syndrome. Segeralah lepas tampon Anda dan periksakan diri ke dokter.
Bagi Anda yang masih ragu harus memilih tampon atau pembalut, ada baiknya mengenali kelebihan maupun kekurangan tampon terlebih dulu sebelum menggunakannya.
Anda juga bisa berkonsultasi lebih lanjut tentang apa itu tampon dan penggunaannya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Proses oogenesis atau pembentukan sel telur wanita terjadi di dalam kelenjar reproduksi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti hormon LH hingga progesteron.
29 Sep 2023
Minuman soda pelancar haid disarankan oleh banyak orang. Ini bertujuan untuk melancarkan keluarnya darah sehingga siklus haid bisa dipersingkat. Tapi, benarkah demikian?
16 Feb 2020
Siklus menstruasi bisa membantu menentukan masa subur dan merencanakan kehamilan. Lantas, jika haid tidak teratur apakah masih bisa hamil? Simak ulasannya.
4 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved