logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

Mengenal Swinger dan Kaitannya dengan Risiko Terjangkit PMS

open-summary

Swinger adalah sebutan untuk pelaku swinging atau dikenal juga sebagai bertukar pasangan. Ini adalah praktik seksual saat dua orang yang berpasangan berkomitmen dan setuju untuk melakukan aktivitas seksual dengan pasangan lain. Swinging berbeda dengan poliamori ataupun open relationship.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

11 Agt 2022

Swinger adalah pelaku aktivitias swinging atau bertukar pasangan seksual

Swinger adalah pelaku aktivitias swinging atau bertukar pasangan seksual

Table of Content

  • Apa itu swinger?
  • Apakah swinger termasuk pengidap kecanduan seks?
  • Risiko kesehatan pada swinger
  • Cara mengurangi risiko penyakit menular seksual pada swinger

Swinger adalah salah satu perilaku seksual berisiko yang sebisa mungkin perlu dihindari. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual (PMS) bagi pelakunya. Sebagai bentuk kehati-hatian, kenali risiko menjadi swinger dan hal lain yang berhubungan.

Advertisement

Apa itu swinger?

Swinger adalah sebutan untuk pelaku swinging atau dikenal juga sebagai bertukar pasangan. Ini adalah praktik seksual saat dua orang yang berpasangan berkomitmen dan setuju untuk melakukan aktivitas seksual dengan pasangan lain.

Pasangan swinger bisa memiliki kelompok tersendiri untuk melakukan kesenangannya. Kelompok tersebut bisa terdiri dari satu pasangan lain atau lebih. Jadi, kegiatan swinging dapat dilakukan dengan satu pasangan lain ataupun seks berkelompok.

Swinger dapat didefinisikan sebagai perilaku, identitas atau bahkan keduanya. Swinger sebagai identitas adalah saat seseorang mengadopsi label tersebut dan merasa bahwa ia sebagai bagian dari komunitas dengan gaya hidup swinger.

Swinger memiliki perbedaan dengan perilaku seksual non-monogami lainnya seperti poliamori atau hubungan terbuka (open relationship). Berikut perbedaannya:

  • Swinger hanya memiliki satu hubungan romantis yang berkomitmen secara ekslusif pada satu waktu, sedangkan poliamori atau multi-partnering, memungkinkan individu terbuka untuk memiliki beberapa hubungan romantis yang berkomitmen dalam satu waktu.
  • Swinger kebanyakan melakukan hubungan seksual dengan pasangan lain secara bersama-sama dengan pasangannya, sedangkan dalam hubungan terbuka, individu di dalam hubungan kebanyakan menemui atau berhubungan dengan orang lain secara terpisah (tidak bersama pasangannya).

Baca Juga: Risiko Seks Bertiga alias Threesome untuk Kesehatan

Apakah swinger termasuk pengidap kecanduan seks?

Swinger umumnya dianggap sebagai perilaku seksual yang berisiko dan dapat dikaitkan dengan kecanduan seks. Pasalnya, memiliki banyak pasangan seksual sudah menjadi salah satu tanda kecanduan seks.

Karakteristik kecanduan seks lainnya adalah perilaku seksual yang mengarah pada perasaan hampa dan keinginan untuk lebih. Kedua hal ini sangat mungkin terjadi pada swinger.

Meskipun ada klaim dari para swinger bahwa bertukar pasangan memperkuat hubungan, tetapi praktik ini cocok dengan pengulangan dan siklus kecanduan.

Swinger dapat menyebabkan komplikasi emosional akibat seks yang tidak sehat seperti keintiman yang memburuk, kecemburuan, bahkan masalah kekuasaan atau kontrol. Selain itu, gaya hidup swinger juga memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Jenis Selingkuh Non Fisik yang Jarang Disadari

Risiko kesehatan pada swinger

Perilaku swinger dapat memberikan dampak kesehatan yang buruk yaitu peningkatan risiko untuk terjangkit penyakit menular seksual.

Swinger termasuk ke dalam perilaku seks bebas yang memungkinkan seseorang berganti-ganti pasangan. Ini dapat meningkatkan risiko terpapar penyakit menular seksual karena pelaku lebih mungkin terlibat hubungan seksual dengan orang lain yang tidak diketahui riwayat kesehatan dan kebiasaan seksualnya.

Karena itulah swinger memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai PMS seperti herpes genital, HIV, dan klamidia. Pelaku swinger dianggap berisiko lebih tinggi terkena PMS setelah mereka berusia sekitar 45 tahun dan berjenis kelamin perempuan.

Ada banyak hal yang menyebabkan swinger lebih rentan terkena PMS. Ini bukan hanya soal jumlah pasangan seksual yang banyak, tetapi juga karena berhubungan secara bergantian dengan banyak orang sekaligus memungkinkan penyebaran PMS yang lebih besar.

Pasalnya, seseorang mungkin saja mengidap dan menyebarkan PMS tanpa mereka sadari. Hal ini dikarenakan orang dengan PMS mungkin tidak memiliki atau mengenali gejala PMS yang menginfeksi mereka, dan menyebarkannya kepada orang lain sebelum mendapatkan perawatan yang seharusnya.

Risiko akan semakin meningkat bila pelaku swinger tidak mempraktikkan seks aman. Diketahui bahwa tingkat infeksi klamidia dan gonore pada pelaku swinger wanita tergolong sangat tinggi.

Baca Juga: Perilaku Seks Berisiko yang Perlu Dihindari

Cara mengurangi risiko penyakit menular seksual pada swinger

Cara terbaik dalam menghindari risiko PMS adalah dengan tidak menjadi swinger dan hanya berhubungan seksual dengan pasangan eksklusif Anda. Di samping itu, terdapat beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya PMS, termasuk:

  • Praktikkan seks aman dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
  • Jika Anda mempraktikkan seks oral, maka hindari flossing gigi sebelum melakukannya karena dikhawatirkan akan ada luka terbuka di area rongga mulut yang bisa jadi jalan masuk bakteri atau virus.
  • Hindari berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan yang dapat menyebabkan Anda tidak sadar saat terlibat hubungan seksual dengan orang lain.
  • Dapatkan vaksinasi untuk Hepatitis A dan B.
  • Lakukan pemeriksaan penyakit seksual secara berkala sebagai langkah deteksi dini
  • Mintalah pasangan untuk melakukan tes yang sama sebelum berhubungan seksual.
  • Kenali tanda-tanda penyakit menular seksual dan segera tangani.
  • Tidak bergona-ganti pasangan seksual.

Baca Juga

  • Bisa Berlangsung Hingga Berjam-jam, Apa Itu Tantra Sex?
  • Apa yang Dipikirkan Pria Tentang Tubuh Wanita?
  • Cara Merangsang Wanita untuk Tingkatkan Gairah Bercinta

Itulah informasi tentang apa itu swinger serta risikonya. Jika Anda memiliki pertanyan atau kekhawatiran mengenai masalah kesehatan seksual, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.

Advertisement

hubungan seksualhubungan seks beresikokepuasan seksual

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved