Sugesti adalah anjuran yang memengaruhi tindakan seseorang dengan memberikan perintah atau saran untuk melakukan sesuatu. Sugesti bisa bersifat positif dan negatif bagi orang yang menerimanya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
1 Agt 2022
Berikan sugesti postif ke diri sendiri
Table of Content
Secara sadar maupun tidak, sugesti telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Sugesti dapat memengaruhi tindakan atau pendapat seseorang. Sugesti ini biasanya diterima seseorang tanpa adanya proses berpikir panjang atau berpikir kritis.
Advertisement
Sugesti biasanya disampaikan secara verbal, tetapi bisa juga secara visual atau simbolis. Agar lebih jelas mengenai apa itu sugesti, berikut ini pengertian sugesti, jenis-jenis sugesti, dan contohnya.
Menurut KBBI, sugesti adalah pendapat, anjuran, atau saran yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Sugesti juga berarti pengaruh atau dorongan yang dapat menggerakkan hati orang dan sebagainya.
Menurut psikolog sekaligus salah satu pendiri psikologi sosial, William McDougall, sugesti adalah proses komunikasi yang menghasilkan penerimaan dengan keyakinan dari preposisi yang dikomunikasikan tanpa adanya alasan yang memadai secara logis untuk penerimaannya. Sementara, sugesti menurut psikolog asal Amerika, Gordon Allport, adalah penerimaan yang tidak beralasan.
Sugesti melibatkan dua pihak, yaitu yang menerima sugesti dan yang memberikan sugesti. Orang yang menerima sugesti akan mengikuti atau menerima suatu ide, pemikiran, keyakinan, atau arahan tanpa berpikir panjang atau pemikiran logis. Ia akan menerima sugesti tersebut secara sadar atau tidak sadar dan meyakini sugesti tersebut.
Sementara, pemberi sugesti dapat berasal dari orang lain, maupun dari diri sendiri. Sugesti juga dapat bersumber dari kelompok atau sugesti massal.
Sugesti memiliki berbagai tingkatan dalam penerimaannya. Ini bergantung pada sejauh mana dan durasi sugesti tersebut diberikan. Sugesti yang ekstrem ada pada hipnotisme sehingga orang sama sekali tidak sadar telah melakukan sesuatu atas perintah orang lain.
Baca juga: Pekerjaan yang Cocok untuk Penderita Gangguan Kecemasan Sosial
Setelah mengetahui apa itu sugesti, perlu diketahui juga bahwa sugesti ada beberapa macamnya. Berikut ini penjelasan 3 jenis sugesti.
Sugesti yang disengaja bisa berasal dari pengalaman subjektif, seperti merasakan badan lebih ringan ketika sedang duduk. Sementara, sugesti yang tidak disengaja terjadi sepanjang waktu. Kedua sugesti ini dapat memengaruhi cara seseorang bertindak dalam belajar dan mengingat suatu hal.
Dalam sebuah fenomena dalam penelitian psikologis, ada yang disebut Efek Hawthorn, yaitu sugesti yang membuat seseorang berperilaku berbeda ketika mereka tahu sedang diamati. Efek placebo juga bisa dianggap sugesti yang tidak disengaja. Misalnya, seorang pasien yang merasa lebih baik ketika minum obat untuk penyakitnya.
Sugesti Hipnotik terjadi dalam konteks hipnosis dalam terapi medis. Sugesti dapat terjadi di luar konteks ini yang disebut sugesti nonhipnotik atau sugesti imajinatif. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sugesti hipnotik hanya sedikit lebih efektif daripada sugesti imajinatif.
Umumnya, sugesti yang dilakukan kepada seseorang adalah sugesti verbal. Namun, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sugesti dapat disampaikan tanpa kata-kata atau nonverbal.
Sugesti ini diberikan dengan gerakan atau suara dan penerima sugesti mungkin tidak menyadari hal tersebut. Misalnya, gerakan mengangguk atau menggeleng menunjukkan penerimaan atau penolakan, atau mengepalkan tangan menyugestikan aksi kekerasan.
Baca juga: Apa Itu Hipnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Berdasarkan sumbernya, sugesti dapat terbagi dalam 4 jenis. Berikut ini penjelasannya.
Kadang-kadang seseorang dapat menyugesti dirinya sendiri dari dalam hati nuraninya sendiri. Dalam sugesti jenis ini, pemberi dan penerima sugesti adalah orang yang sama. Itu sebabnya, sugesti auto juga biasa disebut sugesti diri (self-suggestion)
Misalnya, orang yang sakit menyugesti dirinya sendiri bahwa dia akan membaik hari demi hari atau dia akan segera sembuh. Konon katanya, hal ini bisa berdampak baik pada seseorang.
Sugesti kontra terjadi ketika sumber sugesti atau pemberi sugesti adalah orang yang tidak disukai. Hal ini membuat orang yang menerima sugesti justru melakukan hal yang sebaliknya.
Dalam bidang pendidikan, sugesti kontra lebih baik dihindari. Misalnya, ketika murid kehilangan kepercayaan pada guru atau orang tua, tidak puas dengan diri sendiri, atau tidak bisa beradaptasi, murid bisa memiliki sikap memberontak yang menimbulkan sugesti kontra.
Dalam sugesti prestise, sumber sugesti berasal dari orang kedudukannya di atas penerima sugesti. Sumber sugesti bisa berupa orang yang lebih tua, lebih dihormati, atau lebih unggul dalam pengetahuan, pengalaman, status sosial, dan sebagainya. Contohnya adalah orang tua, bos, dokter, politikus, dan lain-lain.
Seseorang biasanya cenderung menerima anjuran dari orang yang kedudukannya di atas tanpa berikir panjang.
Sugesti massal terjadi ketika penerima sugesti berada dalam kelompok atau kerumunan. Ia menerima sugesti tanpa melalui proses berpikir kritis. Ini terjadi karena dia terpengaruh oleh orang-orang dalam kelompoknya.
Baca juga: Manfaat Self Hypnosis untuk Kesehatan Mental
Sugesti dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang tertarik membeli tas merek A, tetapi masih ragu membeli karena kualitasnya. Kemudian, dia melihat review atau testimoni seseorang yang telah memakai tas merek A. Dia mengatakan tas tersebut kuat, awet, dan bahannya bagus. Pendapat ini membuat orang tersebut menjadi yakin bahwa tas merek A memang bagus.
Sugesti yang terjadi pun dapat berupa sugesti yang positif dan negatif. Misalnya, dalam sugesti auto, seorang mahasiswa akan menjalani ujian akhir. Jika terjadi sugesti positif, dia akan bersikap optimis dan percaya diri. Kemudian, dia menyugesti dirinya sendiri bahwa dia akan lulus ujian.
Jika terjadi sugesti negatif, mahasiswa tersebut akan menyugesti dirinya dengan ucapan yang pesimis. Misalnya, dia tidak akan lulus ujian, tidak pintar, kemampuannya kurang dibandingkan teman-temannya, dan sebagainya.
Sugesti juga dapat terjadi pada seorang atlet. Ketika akan bertanding, sang pelatih memberikan kata-kata penyemangat bahwa atlet tersebut bisa menjadi juara. Ini bisa termasuk ke dalam sugesti prestise.
Contoh lain dari sugesti misalnya dalam kampanye pemilu. Pilihan seseorang bisa dipengaruhi oleh pilihan mayoritas atau suara terbanyak dalam kelompoknya.
Baca juga: Merenung Memiliki Dampak Positif dan Negatif
Sugesti sebaiknya ditujukan untuk hal positif, seperti menyemangati diri saat kesulitan atau sakit.
Anda pun bisa mendapatkan saran dan sugesti positif tentang kesehatan dari orang yang tepat, seperti dokter maupun psikiater. Apabila ingin mendapatkan tersebut, Anda bisa melakukan konsultasi secara online yang mudah dilakukan dengan smartphone. Temukan dokter spesialis kesehatan mental dari aplikasi SehatQ.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Savior complex adalah kecenderungan seseorang yang selalu ingin membantu orang lain hingga mengorbankan dirinya sendiri.
29 Mar 2021
Menghargai diri sendiri menjadi salah satu ciri-ciri mental sehat yang perlu dimiliki setiap orang. Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan mental?
18 Jun 2022
Ada kalanya seseorang bisa mengalami hilang semangat. Saat semangat menghilang, melakukan apapun terasa hambar. Namun ada cara mengatasi hilang semangat yanng bisa dilakukan sendiri seperti, beristirahat, mendengarkan musik, hingga melakukan hobi.
5 Agt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved