Stockholm syndrome adalah gangguan mental yang namanya sering dijadikan referensi karya para musisi dunia. Jangan salah, kondisi ini harus segera ditangani.
2023-03-30 11:21:30
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pertama kali ditemukan pada tahun 1973 di Stockholm, Swedia. Apa itu stockholm syndrome?
Table of Content
Stockholm syndrome adalah gangguan mental yang namanya sering dijadikan referensi karya para musisi dunia. Mulai dari Muse, Blink-182 hingga One Direction, banyak sekali musisi mancanegara yang suka menamai karyanya dengan judul Stockholm syndrome. Sebenarnya, itu adalah nama dari gangguan mental yang diidap beberapa orang di dunia. Apa itu Stockholm syndrome?
Advertisement
Sindrom ini pertama kali muncul pada tahun 1973, di saat dua pria sedang berusaha mencuri bank di Stockholm, ibu kota Swedia. Kala itu, empat pegawai bank harus disandera selama enam hari di dalam lemari besi bank. Di sanalah sindrom "mencurigakan" mulai muncul.
Terjebak bersama dua orang pencuri bank di dalam tempat sempit mulai memberikan efek samping terhadap keempat sandera.
Menurut para psikiater, beberapa sandera ini malah menunjukkan perasaan positif kepada para pencuri, seakan setuju dengan tindakan kriminal tersebut. Sejak saat itu, dunia medis mengenal karakteristik psikologis ini dengan nama Stockholm syndrome.
Gejala awal Stockholm syndrome dapat terlihat saat seseorang yang sedang menjadi korban penculikan atau hal kriminal lainnya, menunjukkan keakrabannya dengan si penyandera. Tidak hanya itu, bahkan pengidap Stockholm syndrome bisa menggantukan dirinya kepada sang penyandera.
Hal ini bisa terjadi karena rasa takut dan depresi, membuat pengidap Stockholm syndrome kehilangan kemampuan untuk peduli terhadap diri sendiri. Alhasil, penderita Stockholm syndrome akan merasa “haus” perhatian dari penyandera.
Satu kasus lagi yang menggambarkan karakteristik psikologis pengidap Stockholm syndrome dapat dilihat dari kasus Patty Hearst, seorang aktris Amerika Serikat, yang pernah diculik oleh selama 9 bulan lamanya.
Padahal, ia punya kesempatan untuk kabur atau meminta tolong. Namun, ia malah terdiam dan tetap bertahan dengan sang penyandera secara sukarela. Bahkan, ia sampai ikut ke dalam kelompok orang jahat tersebut, dan membantu mereka melakukan pencurian bank.
Berikut ini ialah beberapa karakteristik utama yang menggambarkan ciri-ciri penderita Stockholm syndrome.
Tidak ada kriteria yang jelas untuk mengidentifikasi Stockholm syndrome. Namun, gejalanya juga hampir mirip seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Sampai saat ini, para peneliti masih belum bisa menemukan jawaban tepat terkait mengapa Stockholm syndrome bisa muncul dan teridap oleh seseorang. Namun, seorang psikiater dari Minnesota, Amerika Serikat, Steve Norton, menegaskan bahwa Stockholm syndrome adalah cara dan strategi bertahan hidup yang didasari oleh tingkat ketakutan, ketergantungan dan trauma akan situasi.
Ahli juga menyatakan bahwa kondisi ini dapat membuat Anda tidak ingin mengakui perasaan-perasaan tertentu dan justru mengekspresikan kebalikan dari perasaan itu. Objek keinginan Anda akhirnya menjadi objek kebencian yang pahit untuk Anda.
Beberapa kondisi di bawah ini juga diyakini bisa menyebabkan munculnya Stockholm syndrome dalam diri seseorang.
Satu penjelasan yang mungkin bisa menjabarkan bagaimana Stockholm syndrome dapat diderita seseorang, yakni dengan melihat bahwa para penyandera bisa saja mengancam untuk membunuh korban, yang akhirnya menyebabkan rasa takut.
Akan tetapi, jika para penyandera bersikap baik kepada korban, seperti tidak menyakiti atau memberi makan, bisa saja, korban merasa “bersyukur” dan mulai menunjukkan gejala Stockholm syndrome.
Perlu diketahui, Stockholm syndrome tidak hanya terjadi pada situasi penyanderaan saja, tapi juga bisa muncul dalam sebuah hubungan, anak yang mendapatkan perlakuan tak wajar dari orangtuanya, hingga lingkungan kerja yang toxic.
Memahami karakteristik Stockholm syndrome memungkinkan Anda mendiagnosis orang-orang yang mengidapnya. TIdak hanya itu, Anda juga bisa melakukan beberapa hal untuk membantunya, seperti:
Dengan mengetahui Stockholm syndrome dan memahami perilaku para korbannya, Anda diharapkan bisa melihat serta mendiagnosis para pengidapnya di dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Berhadapan dengan para pengidap Stockholm syndrome tidaklah mudah. Di saat pikiran mereka sudah tertuju pada sang penyandera, Anda harus bisa meyakinkan bahwa kebenaran tidak ada di tangan orang jahat yang telah menyanderanya.
Jika ada teman atau keluarga yang mengalami Stockholm syndrome, ada baiknya langsung mendampinginya ke psikiater, agar mereka bisa berkeluh-kesah tanpa harus takut dicap buruk. Psikiater tahu yang harus dilakukan, untuk bisa menghilangkan Stockholm syndrome dalam diri seseorang.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Maladaptive daydreaming adalah kondisi saat seseorang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melamun selama berjam-jam, bahkan hingga terhanyut dalam khayalannya.
Morning person adalah istilah bagi orang yang terbiasa bangun pagi hari dan langsung beraktivitas setelahnya. Menjadi morning person ini memberi banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengurangi risiko diabetes dan sindrom metabolik, hingga membuat tidur menjadi lebih berkualitas.
Alexithymia adalah kondisi seseorang yang membuatnya sulit memahami atau mengungkapkan emosi. Diperkirakan satu dari sepuluh orang mengalami kondisi ini. Walau bukan gangguan mental yang berdiri sendiri, alexithymia tetap dapat ditangani oleh ahli kejiwaan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved