Pleuropneumonia berbeda dengan pneumonia. Pada pneumonia, peradangan hanya terjadi paru-paru. Sementara itu, pleuropneumonia merupakan peradangan yang terjadi pada paru dan pleura.
26 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Diagnosis pleuropneumonia biasanya muncul pada hasil rontgen dada
Table of Content
Istilah pleuropneumonia mungkin masih terdengar asing dibandingkan dengan pneumonia. Meski begitu, keduanya merupakan gangguan pada paru-paru. Anda mungkin akan menemukan istilah pleuropneumonia di hasil rontgen dada pada pasien gangguan paru.
Advertisement
Lantas, apa sebenarnya pleuropneumonia dan bedanya dengan pneumonia? Simak ulasannya berikut ini.
Pleuropneumonia adalah peradangan pada paru-paru dan pleura yang terjadi akibat infeksi bakteri. Pleura sendiri adalah lapisan yang memisahkan bagian luar paru-paru dengan dinding rongga dada bagian dalam.
Peradangan pada kondisi pleuropneumonia biasanya disertai dengan penumpukan nanah di rongga pleura.
Istilah pleuropneumonia biasanya muncul pada hasil rontgen dada (thorax) penderita gangguan paru.
Rontgen dada mampu menghasilkan gambaran organ tubuh yang dicurigai memiliki masalah, paru-paru misalnya. Pemeriksaan ini juga bisa mengungkapkan adanya cairan dalam paru-paru yang mengindikasikan adanya pleuropneumonia.
BACA JUGA: Berbagai Penyakit Sistem Pernapasan yang Umum Terjadi dan Cara Mencegahnya
Mirip dengan gejala pneumonia dan beberapa penyakit gangguan paru lainnya, tanda-tanda umum pleuropneumonia meliputi:
Secara umum, penyebab pleuropneumonia adalah bakteri Mycoplasma. Mycoplasma pneumoniae adalah organisme mirip bakteri yang paling umum menjadi penyebab pneumonia, terutama pada anak-anak.
Dikutip dari jurnal Lung India, bakteri ini menjadi penyebab 40% lebih kejadian pneumonia dan menyebabkan 18% kasus pada anak-anak yang membutuhkan perawatan rawat inap di rumah sakit.
Kejadian pleuropneumonia juga sering dikaitkan dengan virus demam berdarah dan uretritis atau peradangan pada uretra.
Pada kasus demam berdarah yang parah, gangguan paru mungkin saja terjadi. Dikutip dari Egyptian Journal of Chest Disease and Tuberculosis, demam berdarah dengue bisa menyebabkan gagal napas akut (ARDS), disfungsi paru, hingga efusi pleura.
Lebih lanjut, dalam peradangan pada uretra yang terjadi akibat patogen bisa meningkatkan risiko kejadian infeksi pada paru atau pneumonia, terutama pada bayi dari ibu yang mengalami uretritis.
Sesuai namanya, perbedaan pneumonia dan pleuropneumonia terletak pada lokasi peradangan yang terjadi di paru.
Pada pneumonia, peradangan hanya terjadi di paru-paru, baik di salah satu atau kedua paru. Sementara itu, pada pleuropneumonia, peradangan terjadi di paru dan pleura (selaput paru).
Pleuropneumonia juga bisa menjadi bentuk komplikasi pneumonia yang sudah parah. Tepatnya, ketika pneumonia sudah berkembang dan menyebabkan efusi pleura, yakni penumpukan cairan di sekitar paru, termasuk rongga pleura.
Selebihnya, baik pneumonia maupun pleuropneumonia memiliki gejala yang mirip dengan gangguan paru pada umumnya.
BACA JUGA: Ciri-ciri Paru-paru Basah dan Sederet Penyakit yang Jadi Penyebabnya
Dikutip dari Mayo Clinic, adanya penumpukan cairan atau nanah di ruangan tipis antara lapisan jaringan yang melapisi paru dan rongga dada (pleura) bisa diatasi dengan drainase melalui selang dada atau diangkat melalui tindakan operasi.
Tak jauh berbeda, Charles Sturt University menyatakan bahwa pengobatan pleuropneumonia melibatkan beberapa cara, yaitu:
Lebih lanjut, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Berbeda dengan pneumonia, pleuropneumonia menyerang paru-paru dan lapisan pleura. Istilah pleuropneumonia mungkin akan Anda temukan dalam hasil rontgen dada pada pasien dengan indikasi gangguan paru.
Infeksi virus dan bakteri serta kondisi kesehatan tertentu bisa menjadi penyebab pleuropneumonia. Secara umum, gejala pleuropneumonia hampir mirip dengan gejala penyakit gangguan paru lainnya, termasuk pneumonia. Artinya, kondisi ini hanya dapat dipastikan dengan melakukan rontgen dada.
Pemberian obat anti-inflamasi, antimikroba, NSAID, pemberian cairan dan nutrisi, drainase, hingga operasi menjadi pilihan pengobatan pleuropneumonia yang mungkin direkomendasikan oleh dokter sesuai dengan kondisi Anda.
Jika masih ada pertanyaan seputar pleuropneumonia, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perfusi paru terjadi ketika darah yang tidak lagi mengandung oksigen (deoksigenasi) mengalir ke paru-paru. Setelah itu, terjadi pertukaran udara di pembuluh kapiler paru-paru. Agar pertukaran udara berlangsung efektif, kantong udara kecil atau alveoli harus dalam kondisi baik.
Analisa gas darah adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat asam basa dalam darah. Pemeriksaan ini, ditujukan untuk orang-orang yang mengalami gangguan di paru-paru dan pasien syok.
Dampak pencemaran udara bisa menyebabkan : asma kambuh, kanker paru-paru, tingkatkan risiko sakit jantung, hambat perkembangan anak, berat badan lahir rendah pada janin,dsb.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved