Parkinsonisme adalah kumpulan gejala mirip penyakit Parkinson yang dialami oleh pasien penderita kondisi medis lain. Ada sejumlah faktor yang memicu Parkinsonisme.
16 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala parkinsonisme, seperti tremor dan otot kaku, mirip dengan gejala penyakit Parkinson
Table of Content
Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang ditandai dengan disfungsi dan kematian sel pada bagian otak yang memproduksi dopamin serta dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengarah pada gangguan pergerakan. Namun, beberapa pasien penderita penyakit lain juga bisa mengalami gejala layaknya penyakit Parkinson yang disebut dengan Parkinsonisme.
Advertisement
Ketahui lebih lanjut mengenai Parkinsonisme mulai dari gejala, penyebab, hingga penanganannya berikut ini.
Parkinsonisme adalah kumpulan gejala-gejala berkaitan dengan penyakit Parkinson, seperti tremor dan gangguan pergerakan, yang dialami oleh pasien penderita kondisi medis lain.
Artinya, layaknya pada penderita penyakit Parkinson, pasien yang mengalami sindrom ini juga menunjukkan gejala-gejala berupa masalah pada pergerakan mereka. Gejala-gejala mirip penyakit Parkinson tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Beberapa gejala Parkinsonisme yang mirip dengan penyakit Parkinson, yaitu:
Pasien yang mengalami gangguan medis ini biasanya tidak menunjukkan semua gejala sekaligus, atau biasanya hanya mengalami beberapa gejala di atas.
Selain gejala yang berkaitan dengan penyakit Parkinson di atas, pasien bisa merasakan gejala-gejala lain. Gejala tersebut, misalnya:
Sebaiknya segera kunjungi dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada kondisi ini. Melalui pemeriksaan, dokter dapat mengetahui apakah gejala tersebut hanya sebatas Parkinsonisme atau justru memang pertanda pasien mengalami penyakit Parkinson.
Baca Juga
Baca Juga
Baca Juga
Beberapa penyebab Parkinsonisme yang umum yaitu:
Beberapa zat dapat memengaruhi dan menghambat aktivitas dopamin dan senyawa di otak lain. Dopamin sendiri berperan penting dalam melancarkan pergerakan otot.
Obat yang sering memengaruhi aktivitas dopamin tersebut termasuk antipsikotik, yaitu kelompok obat untuk menangani skizofrenia.
Beberapa penyakit degeneratif, yakni penyakit yang terkait dengan penuaan, juga dapat memicu Parkinsonisme. Beberapa penyakit degeneratif tersebut, yaitu:
Selain penyakit degeneratif, Parkinsonisme juga dapat terjadi akibat cedera dan trauma berulang-ulang – termasuk akibat olahraga tinju.
Penyakit Wilson adalah penyakit keturunan langka yang terjadi karena penumpukan tembaga di organ, seperti di otak dan hati. Penyakit ini dapat memicu gejala berupa gangguan pergerakan, serta gejala lain seperti penyakit kuning, kelelahan, penumpukan cairan di perut dan kaki, kaku otot, serta gangguan berbicara.
Penanganan untuk Parkinsonisme akan bergantung pada penyebab yang terjadi pada pasien. Misalnya, bila Parkinsonisme terjadi akibat obat-obatan seperti antipsikotik, dokter akan menyarankan untuk penggantian jenis obat untuk dikonsumsi.
Bila obat pemicu Parkinsonisme tidak dapat diganti, dokter mungkin akan meresepkan amantadine dan obat yang memiliki efek antikolinergik, seperti benztropine, untuk meredakan gejalanya.
Dokter juga akan meminta pasien untuk lebih aktif bergerak dan menyarankankan penggunaan alat bantu.
Baca Juga
Parkinsonisme adalah kumpulan gejala mirip penyakit Parkinson yang dialami oleh pasien penderita kondisi medis lain. Parkinsonisme bisa terjadi akibat efek samping obat, penyakit degeneratif, hingga trauma berulang pada otak.
Apabila masih memiliki pertanyaan terkait parkinsonisme, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia gratis di App Store dan Play Store yang berikan informasi kesehatan terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sarkopenia terjadi akibat hilangnya massa dan kekuatan otot pada lansia. Kenali lebih jauh pengertian, penyebab, faktor risiko, pencegahan, hingga pengobatan sarkopenia di sini.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan paru-paru yang pada umumnya menyerang usia lanjut, terutama yang memiliki kebiasaan merokok. Untuk pencegahan PPOK, Anda harus mengurangi rokok dan rutin berolahraga.
Posyandu lansia memiliki peran penting untuk menjaga kualitas hidup lansia di masyarakat. Selain memberikan pelayanan kesehatan, unit pelayanan terkecil ini juga memiliki manfaat lainnya. Apa saja itu? Berikut informasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved