Obat kencing tidak lancar adalah obat yang diberikan untuk mengatasi hipertensi, gangguan jantung, ginjal, dan hati, atau penumpukan cairan dalam tubuh. Namun, ada beberapa efek samping dari diuretik, seperti dehidrasi, menurunnya kadar potasium dalam tubuh, dan pusing.
2023-03-19 09:37:04
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Obat pelancar kencing dikenal juga sebagai obat diuretik
Table of Content
Tahukah Anda? Selain obat untuk sembelit yang berguna memperlancar BAB, ada juga obat kencing tidak lancar yang berguna untuk melancarkan pengeluaran air seni.
Advertisement
Namun, penggunaan obat kencing tidak lancar perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Pasalnya, setiap obat susah kencing memiliki cara kerja yang berbeda dan memiliki efek samping.
Susah buang air kecil atau susah kencing bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti melemahnya otot kandung kemih dan sumbatan pada saluran kencing akibat batu atau tumor. Sulit buang air kecil (BAK) bisa menyebabkan retensi urine di dalam kandung kemih dan menimbulkan masalah yang lebih serius.
Beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menjadi penyebab sulit buang air kecil adalah:
Obat kencing tidak lancar umumnya digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dengan mengurangi cairan dan garam dalam pembuluh darah.
Maka dari itu, obat kencing tidak lancar biasanya diberikan untuk penderita hipertensi sebagai obat pertama untuk tekanan darah tinggi. Fungsinya adalah untuk membantu penderitanya mengeluarkan kadar garam dari tubuh lewat air seni.
Obat kencing tidak lancar atau yang dikenal sebagai diuretik juga berfungsi membantu kinerja ginjal dan jantung, termasuk menanggulangi gagal jantung, gangguan ginjal, gagal hati, dan penumpukan cairan dalam tubuh atau edema, serta menurunkan tekanan darah dalam tubuh dengan mengurangi peredaran cairan dalam pembuluh darah.
Obat kencing tidak lancar tidak hanya satu jenis, tetapi ada beberapa jenis obat kencing tidak lancar lainnya, seperti:
Thiazide adalah obat kencing tidak lancar yang paling sering diberikan dan digunakan untuk obat hipertensi.
Obat kencing tidak lancar ini tidak mengurangi cairan dalam tubuh, tetapi membantu melemaskan pembuluh darah. Beberapa contoh diuretik thiazide adalah chlorthalidone, indapamide, dan metolazone.
Berbeda dengan diuretik thiazide, obat kencing tidak lancar jenis diuretik loop digunakan untuk mengatasi gagal jantung. Contoh diuretik loop adalah furosemide, torsemide, dan bumetanide.
Diuretik potassium-sparing berperan dalam menurunkan kadar cairan dalam tubuh tanpa mengeluarkan potasium dari dalam tubuh.
Oleh karenanya, obat kencing tidak lancar tersebut dapat diberikan untuk orang yang rentan mengalami penurunan kadar potasium atau mengonsumsi obat yang dapat menurunkan kadar potasium dalam tubuh.
Beberapa contoh diuretik potassium-sparing adalah amiloride, triamterene, dan spironolactone.
Seperti obat lainnya, obat pelancar kencing juga memiliki beragam efek samping yang dapat dialami oleh beberapa orang. Ada beberapa efek samping umum yang dapat dialami adalah:
Meskipun jarang terjadi, ada beberapa efek samping berbahaya yang bisa terjadi saat mengonsumsi obat kencing tidak lancar adalah:
Jika Anda mengalami efek samping dari obat kencing tidak lancar, jangan langsung berhenti mengonsumsinya, diskusikanlah dengan dokter. Dokter akan memberikan obat yang berbeda atau kombinasi obat lain untuk mengurangi efek samping dari obat kencing tidak lancar.
Obat kencing tidak lancar tentunya tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan, Anda perlu memberitahu dokter setiap obat atau suplemen yang dikonsumsi sebelum mengonsumsi obat kencing tidak lancar.
Anda tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat kencing tidak lancar jika Anda sedang mengonsumsi obat antidepresan, cyclosporine, digoxin, dan obat tekanan darah tinggi tertentu.
Anda juga perlu memberitahu dokter, jika Anda mengalami kondisi medis tertentu, seperti, diabetes, lupus, gangguan ginjal, sering dehidrasi, pankreatitis, lupus, gangguan menstruasi, dan asam urat.
Obat pelancar kencing tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui. Kaum lansia memerlukan pengawasan selama konsumsi obat kencing tidak lancar karena rentan mengalami pusing dan dehidrasi.
Anak-anak bisa mengonsumsi obat kencing tidak lancar tetapi dalam dosis yang kecil, terutama untuk obat kencing tidak lancar jenis potasium-sparing. Pasalnya, jenis diuretik tersebut dapat memicu gangguan pada perkembangan tulang dan kadar kalsium yang rendah.
Hindari konsumsi alkohol dan obat tidur saat sedang mengonsumsi obat kencing tidak lancar. Sebab, keduanya dapat meningkatkan efek samping dari diuretik.
Selain itu, untuk menghindari keluhan susah kencing, Anda disarankan untuk minum air putih yang cukup (8 gelas per hari), tidak sering menahan buang air kecil, serta tidak sering minum kopi atau minuman beralkohol.
Baca Juga
Obat kencing tidak lancar sah-sah saja digunakan dalam dosis yang telah dianjurkan oleh dokter. Anda perlu untuk mengecek tekanan darah secara rutin dan mengonsumsi makanan tinggi potasium saat sedang memakan obat pelancar kencing.
Jika Anda hanya diminta untuk mengonsumsi satu buah obat kencing tidak lancar tiap harinya, maka sebaiknya Anda mengonsumsinya pada pagi hari agar tidak mengganggu tidur Anda.
Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping tertentu sehabis mengonsumsi obat kencing tidak lancar.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu pantangan cacar air yang mesti Anda patuhi adalah tidak menggaruk bentol cacar tersebut meskipun rasanya gatal. Saat mandi, ada pula beberapa pantangan yang perlu Anda pahami.
Batten disease adalah sekelompok gangguan sistem saraf yang disebut neuronal ceroid lipofuscinosis (NCLs). Gejalanya beragam, seperti kejang, perubahan kepribadian dan tingkah laku, hingga demensia.
Fistula arteriovenosus (AV) terjadi ketika pembuluh darah arteri dan vena berada dalam posisi abnormal. Kondisi ini menyebabkan aliran darah tidak merata. Untuk mengatasinya, bisa dilakukan prosedur operasi ringan yaitu cimino agar pembuluh darah terhubung.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved