logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Pahami Prosedur Kuret, Mulai dari Proses Awal hingga Perawatan Setelahnya

open-summary

Tak bisa sembarangan, prosedur kuret harus dilakukan sesuai rekomendasi dokter. Apalagi, tidak semua keguguran perlu melakukan kuret. Walaupun aman dilakukan, ada kemungkinan efek samping yang bisa terjadi. Ketahui lengkapnya dalam artikel ini.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

21 Okt 2022

Mengenal apa itu prosedur kuret

Kuret termasuk sebagai prosedur pembedahan leher rahim

Table of Content

  • Apa itu kuret?
  • Tujuan prosedur kuret
  • Bagaimana prosedur kuret?
  • Risiko atau efek samping kuret
  • Perawatan setelah melakukan prosedur kuret
  • Catatan dari SehatQ

Kuret adalah prosedur yang umum dilakukan dalam dunia medis untuk mendiagnosis atau mengatasi kondisi terkait kondisi rahim. Apakah dalam prosesnya kuret akan terasa sakit? Bagaimana perawatan setelahnya? Simak lengkapnya dalam artikel ini.

Advertisement

Apa itu kuret?

Dalam dunia medis, kuret disebut dengan dilation and curettage (D&C).

Kuret adalah prosedur untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim. Prosesnya terdiri dari dilatsi (pelebaran) agar lapisan rahim bisa dikikis (kuret) untuk menghilangkan jaringan abnormal.

Umumnya, kuret dikenal sebagai prosedur pembedahan untuk mengeluarkan sisa jaringan setelah mengalami keguguran. Padahal prosedur ini juga dilakukan untuk kondisi-kondisi tertentu.

Oleh sebab itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk melakukannya.

Tujuan prosedur kuret

Biasanya, prosedur kuret berkaitan dengan keguguran. Dalam Mayo Clinic, dijelaskan kalau dilatasi dan kuretase juga berfungsi untuk mendiagnosis atau mengobati kondisi rahim.

1. Kuret untuk mendiagnosis berbagai kondisi

Setiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berbeda-beda. Prosedur kuret juga mungkin akan direkomendasikan dokter untuk mengetahui penyebab:

  • Perdarahan hebat saat menstruasi
  • Perdarahan hebat di luar siklus menstruasi
  • Perdarahan setelah menopause

Selain itu, prosedur kuret juga mungkin akan dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan, apabila diagnosis sampel endometrium ditemukan:

  • Hiperlapsia intraepitel endometrium
  • Polip rahim
  • Kanker rahim

2. Kuret untuk mengatasi kondisi tertentu

Prosedur dilatasi dan kuret yang bertujuan untuk mengobati suatu kondisi, dokter akan mengeluarkan jaringan dari dalam rahim, seperti:

  • Mencegah infeksi dan perdarahan dengan membersihkan sisa jaringan dalam rahim setelah keguguran atau aborsi
  • Mengangkat tumor jinak yang terbentuk dalam rahim
  • Membersihkan gumpalan darah akibat hamil anggur
  • Mengatasi perdarahan hebat setelah melahirkan dengan membersihkan sisa plasenta
  • Mengangkat polip rahim yang tidak bersifat kanker

Prosedur kuretase juga dapat dikombinasikan dengan prosedur lainnya, seperti histeroskopi. Yaitu, memasukkan alat tipis yang mempunyai lampu dan kamera di bagian ujung ke dalam rahim.

3. Untuk membersihkan rahim setelah keguguran

Kuret bisa dipilih sebagai salah satu cara untuk membersihkan rahim ketika keguguran. Meski demikian, tidak semua keguguran memerlukan kuretase. Dalam beberapa kasus, keguguran mungkin hanya butuh obat untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim.

Jika keguguran terjadi sebelum 10 minggu usia kehamilan, kemungkinan besar akan terjadi dengan sendirinya dan tidak akan menimbulkan risiko.

Namun, apabila Anda mengalami keguguran tidak lengkap pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu, ada risiko yang bisa terjadi. Maka, ada kemungkinan Anda perlu melakukan kuret agar rahim bersih.

Konsultasikan dengan dokter agar Anda mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.

Baca Juga

  • Apakah Minum Jahe Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Penjelasannya
  • Kontraksi Setelah Berhubungan Intim Saat Hamil, Apakah Aman?
  • Perkembangan Janin Trimester 3, Bagaimana Tahapannya?

Bagaimana prosedur kuret?

Mungkin Anda bertanya-tanya apakah kuret akan terasa sakit? Kuret adalah prosedur yang tidak terlalu menyakitkan, karena umumnya dilakukan anestesi atau pembiusan.

Namun, tak menutup kemungkinan jika setelah prosedur Anda akan merasakan rasa sakit ringan atau kram perut mirip dengan kram menstruasi.

Prosedurnya akan memakan waktu sekitar 5 hingga 10 menit. Namun, bisa saja prosesnya lebih lama. Setelah itu, Anda harus menunggu di ruang pemulihan selama beberapa jam.

Sebelum prosedur, Anda akan diberikan anestesi terlebih dahulu. Ada beberapa pilihan anestesi, seperti anestesi umum, anestesi tulang belakang, atau anestesi lokal pada leher rahim.

Selama prosedur, Anda akan berbaring seperti saat pemeriksaan ginekologi. Berikut adalah tahapan prosedur kuret (D&C) yang perlu Anda ketahui:

  • Dokter akan memasukan alat spekulum untuk membuka dinding vagina, sehingga serviks terlihat.
  • Setelah itu, dokter akan melebarkan serviks (dilatasi) dengan menggunakan alat laminaria dan membiarkannya selama beberapa jam.
  • Alat ini akan menyerap cairan dari leher, lalu serviks akan terbuka.
  • Setelah serviks atau leher rahim melebar, dokter akan memasukkan alat berbentuk sendok (kuretase). Nantinya alat akan ditarik pada sepanjang lapisan rahim.
  • Apabila alat kuret tidak dapat mengambil semua jaringan, dokter akan menggunakan alat pengisap.
  • Setelah mengeluarkan jaringan, alat laminaria juga akan dikeluarkan.
  • Sampel jaringan akan dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis.

Risiko atau efek samping kuret

Prosedur kuret tergolong aman dilakukan. Namun, seperti pembedahan pada umumnya, ada beberapa risiko di bawah ini yang mungkin dapat terjadi:

  • Kerusakan pada leher rahim. Bila leher rahim robek saat proses kuret, dokter akan melakukan prosedur tertentu untuk menghentikan pendarahan dan ditutup dengan jahitan.
  • Luka parut pada rahim atau sindrom Asherman
  • Perdarahan hebat
  • Rahim mengalami infeksi
  • Kram pada panggul seperti kram menstruasi
  • Keluar darah dari vagina
  • Pusing dan mual akibat bius

Komplikasi atau efek samping kuret bisa diobati jika ditangani dengan segera. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu Anda waspadai dan perlu segera pergi ke dokter:

  • Sakit perut
  • Demam
  • Perdarahan hebat
  • Kram parah
  • Keputihan berbau tidak sedap

Perawatan setelah melakukan prosedur kuret

Berikut adalah beberapa perawatan pasca kuret yang sebaiknya Anda lakukan di rumah:

  • Dalam beberapa jam, coba berdiri dan berjalan pelan-pelan. Ini berfungsi agar darah di sekitar kaki tidak menggumpal, sehingga kaki pun tetap kuat.
  • Untuk menampung darah setelah kuret, Anda bisa memakai pembalut.
  • Minum obat pereda nyeri
  • Beristirahatlah dengan cukup agar keadaan tubuh lekas pulih.

Sementara itu, hindari hal berikut setelah prosedur kuretase:

  • Menggunakan tampon agar tidak infeksi.
  • Membersihkan vagina dengan sabun pembersih sebagai perawatan pasca kuret.
  • Melakukan hubungan seksual, sebaiknya tunggu sekitar dua minggu.

Pemulihan perut kram biasanya akan memakan waktu beberapa hari. Setelah seminggu, Anda kemungkinan sudah dapat beraktivitas kembali.

Catatan dari SehatQ

Selama ini, pandangan tentang melakukan kuret memang terlihat menakutkan.

Namun, prosedur ini perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya akibat tertinggalnya jaringan kehamilan dalam rahim Anda atau kondisi kesehatan tertentu.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai prosedur dan efek samping kuret? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

kehamilankeguguranmasalah kehamilankuretase

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved