Indeks glikemik adalah sistem penomoran terkait kandungan karbohidrat dalam makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut menaikkan kadar gula darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Nov 2019
Sayur dan buahan cenderung memiliki indeks glikemik rendah, kecuali semangka
Table of Content
Ternyata, karbohidrat dalam makanan tak semuanya sama. Sebagian makanan ada yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat begitu cepat saat Anda mengonsumsinya.
Advertisement
Makanan yang memicu lonjakan gula darah tersebut berkaitan dengan suatu skala atau sistem yang disebut sebagai indeks glikemik. Tak heran, sistem ini diyakini membantu pola makan penderita diabetes melitus dalam mengonsumsi makanan.Artikel ini akan membahas dengan singkat apa itu indeks glikemik, serta kaitannya dengan diabetes melitus.
Indeks glikemik adalah sistem penomoran terkait kandungan karbohidrat dalam makanan berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Jenis makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi cenderung lebih dapat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga memicu lonjakan kadar gula darah dalam tubuh. Sistem indeks glikemik diciptakan pada awal 1980-an.
Indeks glikemik hanya berlaku untuk jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Dengan demikian, sistem ini tidak berlaku untuk jenis makanan, seperti daging sapi, daging ayam, ikan, atau telur.
Pembagian dari kelompok makanan berdasarkan angka indeks glikemik, yakni sebagai berikut:
Sejumlah faktor dapat memengaruhi indeks glikemik. Faktor-faktor tersebut meliputi:
Indeks glikemik dari gula sebenarnya tak sama. Misalnya, fruktosa memiliki indeks glikemik sebesar 19. Sementara itu, maltosa memiliki indeks tertinggi, yaitu 105. Jenis gula ini memengaruhi indeks glikemik suatu makanan.
Pati atau starch adalah karbohidrat yang tersusun atas dua jenis molekul, yakni molekul amilosa dan molekul amilopektin. Amilosa merupakan molekul yang sulit dicerna. Sebaliknya, amilopektin merupakan molekul pati yang mudah diproses tubuh.
Dengan demikian, jenis makanan yang mengandung amilosa lebih tinggi cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah karena lebih sulit dicerna.
Singkatnya, apabila suatu makanan memiliki tingkat pengolahan yang tinggi, makanan tersebut cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi.
Asam dan lemak cenderung memperlambat laju pencernaan suatu makanan sehingga memengaruhi makanan untuk memiliki indeks glikemik yang rendah. Apabila Anda menambahkan lemak sehat dan asam ke suatu makanan, seperti alpukat dan lemon, indeks glikemik makanan tersebut akan lebih rendah.
Tak hanya sifat alami makanan yang berpengaruh terhadap indeks glikemik. Cara Anda mengolahnya pun juga dapat mengubah angka tersebut. Pada umumnya, makanan yang dimasak lebih lama secara perlahan akan meningkatkan nilai indeks glikemik karena gulanya akan diproses tubuh lebih cepat.
Buah mentah mengandung karbohidrat kompleks yang kemudian akan terurai menjadi gula (karbohidrat sederhana) seiring buah tersebut matang. Dengan demikian, semakin matang buah, semakin tinggi pula indeks glikemik buah tersebut.
Misalnya, pisang yang masih mentah memiliki indeks glikemik 30. Sementara itu, pisang matang memiliki angka indeks glikemik 48.
Diabetes masih menjadi penyakit yang pelik untuk diatasi, termasuk di Indonesia. Tubuh penderita diabetes akan sulit untuk memproses gula dengan efektif sehingga menimbulkan kesulitan untuk mengendalikan kadar glukosa darah.
Beragam penelitian telah menemukan bahwa diet dengan memerhatikan indeks glikemik efektif untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh penderita diabetes. Selain itu, berbagai kajian juga menyimpulkan, makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dalam rentang 8-40%.
Pola makan yang lebih fokus pada jenis makanan dengan indeks glikemik rendah juga menurunkan risiko diabetes gestasional pada ibu hamil. Diabetes gestasional sendiri merupakan jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Berikut ini tiga pengolompokan indeks glikemik, yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
Ada banyak makanan sehat dan bergizi untuk dikonsumsi, yang memiliki indeks glikemik rendah. Beberapa di antaranya, yaitu:
Makanan berikut ini memiliki indeks glikemik tinggi.
Baca Juga
Indeksi glikemik tentu dapat memberikan gambaran terkait jenis karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi. Selain itu, nilai indeks glikemik yang disematkan juga dapat bermanfaat untuk penderita diabetes.
Walau begitu, penting untuk digarisbawahi, tidak semua jenis makanan indeks glikemik rendah tergolong dalam makanan sehat. Misalnya, es krim dan cokelat.
Beberapa makanan dengan indeks glikemik tinggi juga ada yang lebih sehat dibandingkan “rekannya” yang memiliki nilai rendah. Misalnya, french fries merupakan makanan kurang sehat yang memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan kentang panggang yang lebih sehat.
Pada akhirnya, yang harus Anda perhatikan adalah kecukupan dan keseimbangan nutrisi dalam makanan sehat, yakni zat gizi makro (lemak sehat, protein, karbohidrat), zat gizi mikro (vitamin dan mineral), dan serat pangan. Mengurangi dan menghindari jenis makanan yang diproses juga sangat disarankan.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Tidak semua buah bisa dikonsumsi saat diet. Beberapa jenis buah tinggi kalori justru memiliki kandungan karbohidrat dan kalori yang lebih tinggi sehingga memicu berat badan naik, salah satunya pisang.
17 Okt 2021
Selain ikan salmon atau kacang almond, masih banyak makanan bergizi yang belum banyak diketahui orang. Beberapa makanan sehat yang jarang orang tahu, antara lain kembang kol, sarden, tempe, bit, kefir, kacang lentil, dan rumput laut.
9 Mei 2019
Cara menghilangkan varises bisa dilakukan dengan mudah di rumah, seperti olahraga yang teratur, ubah pola makan, hingga menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.
14 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved