Egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Ia juga tidak mau dikritik, suka melebih-lebihkan pencapaian, namun takut mengambil risiko. Berikut beberapa karakteristik dari orang egois.
13 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Egois adala orang yang mementingkan diri sendiri tanpa peduli sekitar
Table of Content
Hampir semua orang setuju bahwa egois adalah sifat yang menyebalkan, tidak heran jika banyak orang yang menjauhi pribadi dengan karakter seperti ini. Orang yang egois hanya bahagia ketika tujuannya tercapai. Baginya, tujuan bermasyarakat tidak penting, bahkan cenderung untuk diabaikan atau dilanggar jika bertentangan dengan kepentingan dirinya sendiri.
Advertisement
Memiliki sifat egois seringkali bisa mengganggu kelancaran bersosialisasi, baik bergaul dengan teman di rumah, hingga sekolah dan tempat kerja. Karena itu, kenali lebih jauh mengenai sifat negatif ini.
Egois atau egoism adalah karakteristik kepribadian yang ditandai dengan sikap hanya memikirkan diri sendiri. Orang yang egois selalu memutuskan sesuatu berdasarkan pada kepentingan diri sendiri dengan mengabaikan kebutuhan orang lain.
Sifat egois membuat orang tersebut terlihat ingin menang sendiri, tidak peduli kepada orang lain, dan bahkan tidak ragu mengorbankan orang lain untuk kepentingannya sendiri. Kebalikan dari sifat egois adalah kasih sayang, empati, dan rela berkorban.
Sebenarnya hingga tingkat tertentu, bersikap egois adalah hal yang normal asal tidak berlebihan. Misalnya, memastikan kebutuhan dasar diri sendiri terpenuhi terlebih dahulu sebelum mulai berusaha memenuhi kebutuhan orang lain.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki dorongan untuk bertahan hidup dan sehat. Keegoisan mungkin merupakan perwujudan yang salah dari dorongan tersebut.
Tetapi, sifat egois menjadi negatif ketika kebutuhan kecil untuk diri sendiri yang tidak terlalu penting, didahulukan dibanding membantu orang lain yang sangat membutuhkan atau hal-hal lain yang sifatnya penting.
Misalnya, bersikukuh tidak memberikan bangku untuk duduk padahal ada ibu hamil atau orang lanjut usia yang terlihat kesulitan untuk bediri atau kelelahan di transportasi umum.
Sifat egois juga bisa muncul karena adanya masalah kesehatan mental. Banyak gangguan kepribadian yang menyebabkan orang hanya fokus pada keinginannya sendiri sehingga tidak peduli pada kebutuhan orang lain.
Sifat ini seringkali dimiliki oleh orang dengan gangguan kepribadian antisosial dan gangguan kepribadian narsistik.
Selain itu gangguan mental lainnya yang menyebabkan keterlibatan diri yang ekstrem seperti depresi, juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih egois karena terlalu tenggelam dengan penderitaannya sendiri, sehingga mengabaikan kebutuhan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Mengenal Altruisme, Lawan dari Sifat Egois
Bukan hal aneh jika Anda tidak menyadari bahwa diri Anda egois sampai ada seseorang yang mengatakannya di depan muka Anda. Sebaliknya, Anda juga bisa mengenali seseorang itu egois atau tidak berdasarkan beberapa ciri yang khas. Tanda-tanda egois meliputi:
Kritik yang membangun dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi dan hasil kerja kita, tapi tidak demikian pola pikir yang ada dalam kepala orang egois. Bagi mereka, semua kritik adalah langkah untuk menjatuhkan sehingga harus ditangkis dengan segala cara.
Orang egois tidak mau dikritik, tapi senang mengkritik orang lain di belakang punggung. Sayangnya, orang egois ini hanya melihat dari sudut pandangnya dan tidak berempati pada keadaan orang lain.
Contoh konkretnya ketika tetangga yang hidup di bawah garis kemiskinan, maka sikap pertama orang egois adalah menyalahkan orang itu karena malas bekerja. Padahal, bisa saja si miskin tadi sudah berusaha lebih keras dari orang egois, tapi hasilnya tidak seperti yang ia harapkan.
Egois adalah mereka yang menganggap orang lain yang lebih pintar atau lebih matang adalah musuh, apalagi jika orang itu tidak sependapat dengan si egois. Apakah Anda merasa sering merasakannya?
Orang egois merasa dirinya bisa sukses, tapi tidak berjuang lebih keras dari orang lain. Kendati demikian, si egois ini hanya menyalahkan keadaan, bahkan menyalahkan orang lain, atas kesusahan yang dideritanya.
Anda pernah bertemu dengan orang yang suka membanggakan pencapaiannya yang tidak seberapa? Itu adalah salah satu tanda orang egois mengingat mereka memang tidak memiliki sikap rendah hati.
Ketika bekerja secara kelompok, si egois adalah orang pertama yang akan mengklaim kesuksesan, tapi juga orang pertama yang akan ‘cuci tangan’ ketika proyek buntu. Oleh karena itu, mengerjakan tugas bersama orang egois tidak disarankan, apalagi jika tugas itu berat dan menantang.
Karakter lain dari orang egois adalah tidak berani mengambil risiko. Pasalnya, mereka memang takut gagal.
Bagi orang-orang yang egois, mendahulukan kepentingan orang lain adalah bentuk kelemahan atau ketidakamanan dalam diri sendiri. Orang egois mengabaikan anggapan yang menyatakan semua manusia pasti memiliki kekurangan yang seharusnya dapat dilengkapi oleh bantuan dari orang lain.
Baca Juga: Tips unutk Menghadapi Teman yang Egois
Egois tidak selalu buruk, misalnya ketika Anda mempertahankan nilai-nilai yang dianut oleh agama di tengah lingkungan yang berbeda 180 derajat. Meski demikian, sikap egois yang berlebihan akan membawa dampak negatif sehingga tidak ada salahnya menurunkan kadar keegoisan di dalam diri Anda sendiri.
Beriktu tips yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan sifat egois dalam diri:
Jangan membuat keputusan saat Anda tengah emosi atau tengah berada dalam tekanan. Menjalankan keseharian dengan pola hidup yang lebih pelan dapat menyegarkan pikiran sehingga Anda lebih bijak.
Hidup ini bukan hanya tentang Anda, namun ada juga tujuan sosial yang merupakan konsensus bersama. Ulurkan tangan untuk membantu orang lain, dan sebaliknya biarkan orang lain membantu Anda jika Anda membutuhkannya.
Jangan merasa puas dengan pencapaian yang Anda dapatkan saat ini. Mulailah ambil risiko dan tantang diri Anda sendiri untuk melakukan hal-hal baru agar pola pikir juga lebih terbuka.
Baca Juga
Kadang kala, menjadi egois adalah pilihan yang tepat, terutama bagi orang-orang altruis alias berjiwa sosial dan membutuhkan ‘me-time’ untuk menyeimbangkan kesehatan mental. Meski begitu, Anda tetap harus mengetahui saat yang paling tepat untuk bisa sedikit egois tanpa harus mengganggu kepentingan bersama. Bedakan antara selfishness dengan self-care.
Untuk berdiskusi lebih jauh soal sifat egois dan cara menghilangkannya, konsultasikan langsung dengan psikolog maupun psikiater lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beban kerja yang dianggap berat dan lingkungan yang tidak mendukung membuat Anda mudah mengalami lelah, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara emosional. Kondisi ini merupakan suatu fenomena yang dinamakan dengan burnout.
Amarah adalah sebuah bentuk emosi yang normal, bahkan baik bagi kesehatan. Namun, memperhatikan cara mengendalikan emosi sangat penting agar bisa menghadapi masalah dengan positif dan lebih baik. Kendalikan emosi dengan mengenal penyebab munculnya rasa marah dan mempelajari cara untuk menenangkan diri.
Kepribadian ENFJ dikenal sangat ramah, berempati tinggi, dan karismatik. Kenali kelebihan, kekurangan, serta jalan karier yang cocok untuk kepribadian ENFJ.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved