logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Olahraga

Doping: Pengertian, Jenis, dan Bahayanya bagi Kesehatan

open-summary

Doping adalah penggunaan atau konsumsi zat ilegal untuk meningkatkan performa olahraga. Jenis obat-obatan yang umumnya digunakan untuk doping adalah steroid anabolik hingga stimulan.


close-summary

14 Des 2022

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Doping adalah fenomena yang terus menjadi perbincangan hangat di dunia olahraga.

Doping adalah istilah yang mengacu pada penggunaan zat ilegal untuk meningkatkan performa olahraga.

Table of Content

  • Apa itu doping?
  • Sejarah singkat doping dalam dunia olahraga
  • Jenis obat-obatan doping yang umum digunakan
  • Efek penggunaan doping yang berbahaya

Dari waktu ke waktu, doping kerap menjadi topik perbincangan hangat di dunia olahraga. Selain memicu kecurangan, hal ini memiliki sejumlah potensi efek samping berbahaya bagi pelakunya.

Advertisement

Untuk mengetahui lebih dalam seputar masalah ini, simak penjelasan seputar pengertian, sejarah, dan bahaya doping bagi kesehatan.

Apa itu doping?

Dikutip dari BBC, doping adalah istilah yang mengacu pada penggunaan atau konsumsi zat ilegal untuk meningkatkan performa dalam berolahraga.

Terdapat lima golongan obat yang masuk dalam kategori doping. Akan tetapi, obat-obatan stimulan dan hormon adalah jenis yang paling sering digunakan.

Menurut The UK Anti-Doping Agency, obat-obatan atau metode tertentu akan dilarang dalam ajang olahraga apabila memenuhi setidaknya dua dari tiga kriteria berikut ini.

  • Meningkatkan performa fisik dalam berolahraga
  • Mengancam kesehatan para atlet
  • Melanggar semangat olahraga.

Sejarah singkat doping dalam dunia olahraga

Fenomena doping dalam dunia olahraga bukanlah hal yang baru. Sejak zaman Yunani kuno, penggunaan zat ilegal untuk meningkatkan performa fisik telah dilakukan banyak orang.

Pada tahun 1920-an, larangan terkait penggunaan obat-obatan dalam olahraga mulai mencuat ke permukaan.

Selanjutnya, pada tahun 1928, The International Association of Athletics Federations (IAAF) menjadi federasi olahraga pertama yang melarang doping.

Salah satu atlet ternama yang pernah terjerat kasus doping adalah Lance Armstrong, yaitu mantan pembalap sepeda legendaris asal Amerika Serikat.

Pada tahun 2013, Armstrong mengaku bahwa dirinya pernah melakukan doping. Sebagai konsekuensinya, tujuh gelar kompetisi Tour de France miliknya dicabut dan ia dilarang berpartisipasi dalam kompetisi olahraga seumur hidup.

Baca Juga

  • Minum Antibiotik untuk Atasi Diare? Belum Tentu Efektif, Lho
  • Mengenal Kickboxing dan Bedanya dengan Muay Thai
  • 10 Obat Herbal Darah Tinggi untuk Penderita Hipertensi

Jenis obat-obatan doping yang umum digunakan

1. Steroid anabolik

Salah satu senyawa atau obat yang paling sering digunakan dalam praktik doping adalah steroid anabolik.

Obat ini memungkinkan atlet untuk berlatih lebih keras, pulih lebih cepat, hingga membangun lebih banyak otot.

Steroid anabolik biasanya dikonsumsi dalam bentuk tablet atau disuntikkan langsung ke dalam otot.

Selain itu, ada pula steroid anabolik berupa krim atau gel yang digunakan secara topikal (oles).

2. Obat stimulan

Ada pula obat-obatan stimulan yang bisa membuat atlet lebih waspada dan mengurangi efek kelelahan dengan cara meningkatkan detak jantung serta aliran darah.

3. Obat diuretik dan masking agents

Beberapa atlet juga mengonsumsi obat-obatan diuretik dan zat penutup (masking agents) untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh.

Cara ini memungkinkan mereka untuk menyembunyikan konsumsi obat-obatan lain, serta membantu meraih berat badan yang dinginkan agar bisa berpartisipasi dalam kompetisi olahraga, seperti tinju atau balap kuda.

4. Obat analgesik narkotik dan kanabinoid

Di sisi lain, sejumlah obat analgesik narkotik (opioid) dan kanabinoid dikonsumsi untuk menutupi rasa sakit yang disebabkan cedera maupun rasa lelah.

Padahal, berbagai zat di atas justru bisa memperparah cedera yang tengah dialami dan menimbulkan kecanduan.

5. Penghambat beta

Obat penghambat beta (beta blocker) biasanya diresepkan untuk mencegah serangan jantung dan menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Dalam beberapa kasus, obat ini disalahgunakan dalam olahraga memanah dan menembak dengan tujuan menjaga detak jantung tetap lambat serta mengurangi gemetar pada tangan.

6. Glukokortikoid

Obat glukokortikoid bekerja dengan cara menutupi cedera serius karena bersifat antiradang.

Obat ini juga bisa mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur tingkat glikogen serta tekanan darah.

7. Doping darah

Doping darah atau blood doping adalah metode doping yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari tubuh dan menyuntikkannya kembali untuk meningkatkan kadar oksigen.

Metode ini sangatlah berbahaya karena berpotensi memicu gagal ginjal dan jantung.

Efek penggunaan doping yang berbahaya

Walaupun dapat meningkatkan performa olahraga, praktik doping berpotensi menimbulkan beberapa efek samping berbahaya bagi para atlet yang melakukannya.

Secara umum, berikut adalah berbagai efek penggunaan doping.

  • Kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah): detak jantung tak beraturan, meningkatnya tekanan darah, serangan jantung, dan kematian mendadak.
  • Sistem saraf pusat: insomnia, gangguan kecemasan, depresi, perilaku agresif, bunuh diri, sakit kepala, kecanduan dengan gejala putus obat, psikosis, tremor, pusing, stroke.
  • Pernapasan: mimisan dan sinusitis.
  • Hormonal: gangguan kesuburan, ginekomastia (pembesaran payudara), penurunan ukuran testis, gairah seks rendah, akromegali (produksi hormon pertumbuhan berlebihan pada orang dewasa), dan kanker.

Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Advertisement

penyakitolahraga

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved