logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Apa itu Dispepsia Fungsional? Ketahui Gejala dan Faktor Risikonya

open-summary

Dispepsia fungsional adalah kumpulan gejala pada saluran pencernaan bagian atas yang tidak diketahui penyebabnya. Dispepsia fungsional dapat diatasi dengan kombinasi obat-obatan dan perubahan gaya hidup.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

9 Des 2020

Dispepsia fungsional adalah kumpulan gejala pada saluran pencernaan bagian atas yang tidak diketahui penyebabnya

Salah satu gejala dispepsia disfungsional adalah perut kembung

Table of Content

  • Apa itu dispepsia fungsional?
  • Ragam gejala dispepsia fungsional
  • Apa sebenarnya penyebab dispepsia fungsional?
  • Penanganan untuk dispepsia fungsional
  • Apakah penyakit dispepsia itu berbahaya?
  • Catatan dari SehatQ

Secara umum, dispepsia adalah kumpulan gejala pada saluran pencernaan seperti nyeri, sensasi terbakar, dan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Pada beberapa kasus, dispepsia yang dialami seseorang tidak dapat diketahui penyebabnya. Jenis dispepsia ini disebut dengan dispepsia fungsional. Apa saja gejala dispepsia fungsional?

Advertisement

Apa itu dispepsia fungsional?

Dispepsia fungsional adalah kumpulan gejala tanpa sebab pada saluran pencernaan bagian atas. Gejala tersebut dapat berupa rasa sakit, nyeri, dan tak nyaman pada perut bagian atas atau ulu hati. Penderita dispepsia fungsional juga akan merasakan kenyang lebih cepat dan sensasi perut penuh berkepanjangan. Gejala-gejala tersebut bisa berlangsung selama sebulan atau lebih.

Dispepsia ini memiliki nama “fungsional” karena kumpulan gejalanya tidak memiliki penyebab yang jelas. Dilihat dari fungsi dan struktur saluran pencernaan, dokter tidak menemukan hal yang salah. Namun, gejalanya bisa sangat mengganggu dan menyiksa. Dispepsia fungsional disebut juga dengan dispepsia nonulkus.

Diperkirakan bahwa 20% masyarakat dunia menderita dispepsia fungsional. Kondisi ini berisiko tinggi dialami oleh wanita, perokok, dan orang yang mengonsumsi obat anti-peradangan nonsteroid (NSAID).

Dispepsia fungsional bisa bersifat kronis dan mengganggu kehidupan penderitanya. Namun beruntung, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengendalikan gejala dispepsia ini. Strategi tersebut termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan terapi.

Ragam gejala dispepsia fungsional

Gejala dispepsia fungsional dapat bervariasi antara satu pasien dengan pasien lain. Beberapa tanda yang bisa dirasakan seseorang, yaitu:

  • Sensasi terbakar atau nyeri di saluran pencernaan bagian atas
  • Perut kembung
  • Cepat merasa kenyang walau baru makan sedikit
  • Mual
  • Muntah
  • Bersendawa
  • Rasa asam di mulut
  • Penurunan berat badan
  • Tekanan psikologis terkait dengan kondisi yang dialami

Apa sebenarnya penyebab dispepsia fungsional?

Sebagai penyakit fungsional, dokter mengkategorikan dispepsia ini sebagai penyakit yang tidak diketahui penyebabnya. 

Hanya saja, beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang terkena dispepsia fungsional. Faktor risiko tersebut, termasuk:

  • Alergi terhadap zat tertentu
  • Perubahan mikrobioma usus
  • Infeksi, seperti yang dipicu oleh bakteri Helicobacter pylori
  • Sekresi asam lambung yang tidak normal
  • Peradangan pada saluran pencernaan bagian atas
  • Gangguan pada fungsi lambung untuk mencerna makanan
  • Pola makan tertentu
  • Gaya hidup tidak sehat
  • Stres
  • Kecemasan atau depresi
  • Efek samping pemakaian obat seperti obat antiinflamasi nonsteroid

Penanganan untuk dispepsia fungsional

Ada banyak pilihan pengobatan untuk dispepsia fungsional. Seperti yang disampaikan di atas, tidak ada penyebab tunggal dispepsia ini yang bisa diketahui. Gejala yang dialami antara satu pasien juga mungkin amat berbeda dari orang lain.

Dengan demikian, jenis pengobatan dispepsia fungsional juga akan bervariasi. Beberapa pilihan strategi penanganan untuk dispepsia fungsional, meliputi:

1. Obat-obatan

Ada beberapa jenis obat yang mungkin akan diberikan dokter, seperti

  • Obat penetral asam lambung yang disebut penghambat reseptor H2
  • Obat penghambat produksi asam lambung yang disebut proton pump inhibitors
  • Obat untuk mengendalikan gas di perut yang mengandung simetikon
  • Antidepresan seperti amitriptyline
  • Obat penguat kerongkongan yang disebut agen prokinetik
  • Obat untuk pengosongan isi lambung seperti metoclopramide
  • Antibiotik jika dokter mendeteksi adanya infeksi bakteri H. pylori 

2. Anjuran terkait perubahan gaya hidup

Selain obat-obatan, dokter akan memberikan rekomendasi perubahan gaya hidup yang harus diterapkan pasien. Tips terkait perubahan gaya hidup termasuk:

  • Makan lebih sering namun dengan porsi yang lebih sedikit
  • Menjauhi makanan berlemak karena memperlambat pengosongan makanan di lambung
  • Menjauhi jenis makanan lain yang memicu gejala dispepsia, seperti makanan pedas, makanan tinggi asam, produk susu, dan produk kafein
  • Menjauhi rokok

Dokter juga akan meminta pasien untuk mencari cara untuk mengendalikan stres, tidur dengan kepala lebih tinggi, dan menjalankan usaha untuk mengendalikan berat badan.

Baca Juga

  • Ketahui Kebutuhan Serat Per Hari dan Makanan yang Jadi Sumbernya
  • Warna Feses Bisa Menandakan Kondisi Tubuh Anda
  • Obat Cacing untuk Cegah Cacingan dan Risiko Gizi Buruk

Apakah penyakit dispepsia itu berbahaya?

Dispepsia, termasuk dispepsia fungsional, dapat menjadi kronis dengan gejala yang menyiksa. Jika tidak ditangani, dispepsia tentu dapat berbahaya dan mengganggu kehidupan pasien. Segera hubungi dokter apabila Anda merasakan gejala dispepsia, terlebih jika tidak merespons obat-obatan yang dijual bebas.

Catatan dari SehatQ

Dispepsia fungsional adalah kumpulan gejala pada saluran pencernaan bagian atas yang tidak diketahui penyebabnya. Dispepsia fungsional dapat ditangani dengan kombinasi obat-obatan dan perubahan gaya hidup. 

Jika masih memiliki pertanyaan terkait dispepsia fungsional, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ bisa diunduh gratis di Appstore dan Playstore yang berikan informasi penyakit terpercaya.

Advertisement

masalah pencernaangangguan pencernaansaluran pencernaandispepsia

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved