logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Disleksia pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

open-summary

Disleksia pada anak dapat ditandai dengan sulit belajar membaca, memiliki masalah dalam membentuk kata, hingga lama menyelesaikan tugas yang mengharuskannya membaca atau menulis.


close-summary

2023-03-19 07:01:49

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Disleksia pada anak bisa menyebabkan kesulitan dalam membaca dan mengingat

Disleksia membuat anak kesulitan membaca dan mengingat huruf

Table of Content

  • Apa itu disleksia pada anak?
  • Ciri-ciri disleksia pada anak usia pra sekolah
  • Gejala disleksia pada anak usia sekolah
  • Penyebab disleksia pada anak
  • Tes disleksia pada anak
  • Pengobatan disleksia pada anak

Disleksia pada anak adalah gangguan belajar yang perlu diketahui orangtua. Salah satu anak dengan disleksia yang cukup mendapat banyak sorotan adalah Azka Corbuzier, anak dari presenter terkenal Deddy Corbuzier.

Advertisement

Penyakit disleksia pada anak dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis. Namun, biasanya kesulitan tersebut baru disadari oleh orangtua setelah sekian lama. Maka dari itu, penting untuk memahami ciri-ciri disleksia pada anak berikut ini.

Apa itu disleksia pada anak?

Pengertian disleksia adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai dengan kesulitan mengeja, membaca, dan menulis. 

Kondisi ini bukan disebabkan oleh kecerdasan anak yang kurang atau mereka tidak ingin belajar, melainkan karena adanya masalah pada area otak yang memproses kata dan angka.

Anak dengan disleksia memproses kata dan angka secara berbeda sehingga membuat mereka sulit mengenali kata dan angka tersebut. Penyakit ini umumnya bersifat genetik, jadi jika orangtua memiliki disleksia maka kemungkinan besar bisa menurun pada anaknya.

Disleksia pada anak bukanlah suatu penyakit keterbelakangan mental, melainkan hanya sebuah bentuk kesulitan dalam proses belajar. Misalnya ketika belajar membaca, anak disleksia akan melihat huruf ‘d’ seperti huruf ‘b’ atau huruf ‘l’ seperti huruf ‘n’.

Ketika anak dengan disleksia membaca, mereka akan menggunakan bagian otak yang berbeda dari anak tanpa disleksia. Otak anak yang mengalami disleksia tidak bekerja secara efisien selama membaca sehingga membuatnya menjadi lebih lambat dalam memahami.

Akan tetapi, anak dengan disleksia bukan berarti malas ataupun bodoh. Sebagian besar dari penderita disleksia tetap memiliki kecerdasan rata-rata, atau bahkan di atas rata-rata, dan sangat berusaha untuk mengatasi masalah belajarnya tersebut.

Terkadang disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak disadari hingga dewasa. Sebelum anak masuk sekolah, memang gejala disleksia sulit dikenali. Namun, beberapa gejala awal dapat menunjukkan adanya masalah. Kondisi disleksia biasanya baru disadari oleh orangtua ketika anaknya mulai belajar membaca.

Ciri-ciri disleksia pada anak usia pra sekolah

anak disleksia
Anak disleksia sulit mengingat atau menamai huruf

Terdapat beberapa ciri-ciri disleksia yang bisa diidentifikasi oleh orangtua. Meski sebagian besar baru dikenali setelah anak bersekolah, jauh sebelum itu anak disleksia dapat menunjukkan tanda-tandanya. 

Berikut adalah ciri-ciri disleksia pada anak usia prasekolah:

1. Lambat berbicara

Ciri anak disleksia salah satunya disleksia dapat mengalami keterlambatan dalam berbicara karena sulit mengenali kata-kata.

2. Sulit mengucap kata-kata yang panjang

Perbendaharaan kata yang tidak banyak membuat anak dengan disleksia sulit untuk mengucapkan kata-kata yang panjang.

3. Lambat mempelajari kata baru

Ciri-ciri disleksia pada anak selanjutnya adalah lambat mempelajari kata baru. Gangguan kemampuan anak dengan disleksia dalam memproses kata membuatnya kesulitan dalam mempelajari kata-kata baru.

4. Memiliki masalah dalam membentuk kata

Anak dengan dislekesia dapat mengalami kesulitan dalam membentuk kata, bahkan bisa membuatnya menjadi terbolak-balik, seperti pesawat menjadi sepawat.

5. Sulit belajar abjad

Sulit dalam mempelajari abjad menjadi salah satu ciri anak disleksia. Ketika dihadapkan dengan abjad, anak dengan disleksia malah akan kebingungan.

6. Sulit mengingat atau menamai huruf, angka, warna, dan bentuk

Anak dengan disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengingat atau menamai huruf, angka, warna, dan bentuk. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan otak yang sulit memproses informasi mengenai huruf, angka, warna ataupun bentuk.

Jika anak Anda menunjukkan ciri-ciri di atas, maka Anda perlu waspada meski belum tentu itu merupakan disleksia.

Gejala disleksia pada anak usia sekolah

Sementara itu, gejala yang terjadi pada anak disleksia di usia sekolah biasanya menjadi lebih jelas. Berikut adalah ciri-ciri disleksia yang bisa diidentifikasi:

1. Sulit mengeja dengan huruf yang benar

Kesulitan anak disleksia dalam mengingat huruf juga bisa membuatnya sulit untuk mengeja huruf dengan benar sehingga mungkin tertinggal dari teman-temannya.

2. Sulit belajar membaca

Anak yang mengalami disleksia juga sulit belajar membaca, sehingga kemampuannya untuk membaca berada di bawah rata-rata anak seusianya.

3. Sulit menulis tangan

Ciri anak disleksia selanjutnya adalah kesulitan dalam menulis tangan. Hal ini terjadi karena ketidakmampuannya dalam mengingat huruf ataupun angka.

4. Memiliki masalah dalam memproses dan memahami yang didengar

Ketidaktahuan anak disleksia mengenai berbagai kata membuatnya sulit memproses dan memahami apa yang didengar olehnya.

5. Kesulitan menemukan kata yang tepat atau jawaban atas pertanyaan

Ketika diberi pertanyaan, anak disleksia akan kesulitan dalam menjawab karena ketidakmampuannya dalam menemukan kata yang tepat.

6. Sulit mengingat urutan suatu hal, seperti abjad atau angka

Ciri-ciri anak disleksia juga sulit untuk mengingat urutan abjad ataupun angka. Ia bisa menyebut "g" terlebih dahulu baru "f" sehingga latihan khusus sangat diperlukan.

7. Sulit menemukan persamaan dan perbedaan dalam huruf maupun kata

Sulit bagi anak disleksia untuk menemukan persamaan dan perbedaan dalam huruf ataupun kata. Hal ini disebabkan karena sulitnya otak mengingat huruf yang ada.

8. Kesulitan dalam mengucapkan kata yang tidak dikenal

Salah satu ciri-ciri disleksia pada anak adalah sulit mengucapkan kata yang tidak dikenal karena terbatasnya kosakata yang diketahui oleh anak disleksia.

9. Lama dalam menyelesaikan tugas yang mengharuskan membaca atau menulis

Anak dengan disleksia akan memerlukan waktu yang lama dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan membaca atau menulis. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kesulitan mereka dalam memahami instruksi yang diberikan.

10. Menghindari kegiatan yang mengharuskan membaca

Karena memiliki kesulitan membaca, membuat anak disleksia enggan untuk mengikuti kegiatan yang mengharuskan mereka membaca. Ini juga bisa dipicu oleh rasa malu terhadap teman sebayanya yang sudah lancar membaca.

Baca Juga

  • Memahami Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
  • Memahami Kesiapan Sekolah Anak Berdasarkan Sudut Pandang Psikolog Anak
  • 10 Manfaat Permainan Puzzle untuk Anak, Salah Satunya Mengasah Kemampuan Kognitif!

Penyebab disleksia pada anak

Belum diketahui secara pasti penyebab disleksia pada anak, tetapi kondisi ini disinyalir berkaitan dengan gen tertentu yang mempengaruhi cara otak dalam membaca dan berbahasa, serta faktor risiko di lingkungan.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko disleksia pada anak, yaitu:

  • Riwayat disleksia atau gangguan belajar dalam keluarga
  • Kelahiran prematur atau berat lahir rendah
  • Infeksi atau paparan nikotin, alkohol, atau obat-obatan terlarang selama kehamilan.

Tes disleksia pada anak

Untuk benar-benar memastikan anak mengalami disleksia atau tidak, Anda harus berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan melakukan diagnosis terhadap kondisi anak Anda untuk memastikan keadaannya.

Namun, tidak ada tes disleksia tunggal yang dapat mendiagnosis kondisi tersebut. Sejumlah faktor dipertimbangkan dalam disleksia pada anak, seperti:

  • Perkembangan anak, masalah pendidikan, dan riwayat kesehatan
  • Kuesioner
  • Tes penglihatan, pendengaran, dan neurologis
  • Tes psikologi
  • Tes membaca dan keterampilan akademik lainnya.

Pengobatan disleksia pada anak

anak membaca
Anak membaca di tempat yang tenang tanpa gangguan

Mengenai pengobatan disleksia pada anak, sebetulnya belum ada obat untuk menyembuhkannya. Meskipun disleksia menjadi kondisi seumur hidup yang tidak ada obatnya, terdapat perawatan yang bisa dilakukan.

Salah satunya dengan terapi disleksia. Program pendidikan khusus dapat membantu mengatasi kesulitan anak dalam membaca, menulis, mengingat kata, ataupun lainnya. 

Dalam cara mengajarkan anak yang sulit membaca karena disleksia, pengajar juga dapat menggunakan teknik yang melibatkan pendengaran, penglihatan, dan sentuhan untuk meningkatkan keterampilan membaca anak.

Selain itu, langkah-langkah tertentu bisa dilakukan untuk membantu mengatasi disleksia, yaitu:

  • Membaca di tempat yang tenang tanpa gangguan
  • Mendengarkan buku audio dan membaca bersama suara rekamannya
  • Membagi tugas membaca dan tugas lainnya menjadi bagian-bagian kecil yang mudah dikelola
  • Batasi waktu menonton televisi atau bermain gawai
  • Bekerja sama dengan guru di sekolah
  • Memberi anak makanan bergizi.

Selain cara mengatasi anak disleksia di atas, dukungan emosional dari keluarga juga sangat diperlukan untuk mendorong anak mengendalikan disleksia yang dialaminya.

Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam cara mengajar anak disleksia. Anda juga perlu berkonsultasi seputar anak disleksia dengan tenaga profesional yang tepat.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar disleksia pada anak, Anda bisa bertanya langsung lewar fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya gratis di App Store dan Google Play sekarang juga.

Advertisement

perkembangan anakdisleksiaanak sekolah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved