Disleksia pada anak dapat ditandai dengan sulit belajar membaca, memiliki masalah dalam membentuk kata, hingga lama menyelesaikan tugas yang mengharuskannya membaca atau menulis.
2023-03-19 07:01:49
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Disleksia membuat anak kesulitan membaca dan mengingat huruf
Table of Content
Disleksia pada anak adalah gangguan belajar yang perlu diketahui orangtua. Salah satu anak dengan disleksia yang cukup mendapat banyak sorotan adalah Azka Corbuzier, anak dari presenter terkenal Deddy Corbuzier.
Advertisement
Penyakit disleksia pada anak dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan belajar membaca dan menulis. Namun, biasanya kesulitan tersebut baru disadari oleh orangtua setelah sekian lama. Maka dari itu, penting untuk memahami ciri-ciri disleksia pada anak berikut ini.
Pengertian disleksia adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai dengan kesulitan mengeja, membaca, dan menulis.
Kondisi ini bukan disebabkan oleh kecerdasan anak yang kurang atau mereka tidak ingin belajar, melainkan karena adanya masalah pada area otak yang memproses kata dan angka.
Anak dengan disleksia memproses kata dan angka secara berbeda sehingga membuat mereka sulit mengenali kata dan angka tersebut. Penyakit ini umumnya bersifat genetik, jadi jika orangtua memiliki disleksia maka kemungkinan besar bisa menurun pada anaknya.
Disleksia pada anak bukanlah suatu penyakit keterbelakangan mental, melainkan hanya sebuah bentuk kesulitan dalam proses belajar. Misalnya ketika belajar membaca, anak disleksia akan melihat huruf ‘d’ seperti huruf ‘b’ atau huruf ‘l’ seperti huruf ‘n’.
Ketika anak dengan disleksia membaca, mereka akan menggunakan bagian otak yang berbeda dari anak tanpa disleksia. Otak anak yang mengalami disleksia tidak bekerja secara efisien selama membaca sehingga membuatnya menjadi lebih lambat dalam memahami.
Akan tetapi, anak dengan disleksia bukan berarti malas ataupun bodoh. Sebagian besar dari penderita disleksia tetap memiliki kecerdasan rata-rata, atau bahkan di atas rata-rata, dan sangat berusaha untuk mengatasi masalah belajarnya tersebut.
Terkadang disleksia tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun dan tidak disadari hingga dewasa. Sebelum anak masuk sekolah, memang gejala disleksia sulit dikenali. Namun, beberapa gejala awal dapat menunjukkan adanya masalah. Kondisi disleksia biasanya baru disadari oleh orangtua ketika anaknya mulai belajar membaca.
Terdapat beberapa ciri-ciri disleksia yang bisa diidentifikasi oleh orangtua. Meski sebagian besar baru dikenali setelah anak bersekolah, jauh sebelum itu anak disleksia dapat menunjukkan tanda-tandanya.
Berikut adalah ciri-ciri disleksia pada anak usia prasekolah:
Ciri anak disleksia salah satunya disleksia dapat mengalami keterlambatan dalam berbicara karena sulit mengenali kata-kata.
Perbendaharaan kata yang tidak banyak membuat anak dengan disleksia sulit untuk mengucapkan kata-kata yang panjang.
Ciri-ciri disleksia pada anak selanjutnya adalah lambat mempelajari kata baru. Gangguan kemampuan anak dengan disleksia dalam memproses kata membuatnya kesulitan dalam mempelajari kata-kata baru.
Anak dengan dislekesia dapat mengalami kesulitan dalam membentuk kata, bahkan bisa membuatnya menjadi terbolak-balik, seperti pesawat menjadi sepawat.
Sulit dalam mempelajari abjad menjadi salah satu ciri anak disleksia. Ketika dihadapkan dengan abjad, anak dengan disleksia malah akan kebingungan.
Anak dengan disleksia akan mengalami kesulitan dalam mengingat atau menamai huruf, angka, warna, dan bentuk. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan otak yang sulit memproses informasi mengenai huruf, angka, warna ataupun bentuk.
Jika anak Anda menunjukkan ciri-ciri di atas, maka Anda perlu waspada meski belum tentu itu merupakan disleksia.
Sementara itu, gejala yang terjadi pada anak disleksia di usia sekolah biasanya menjadi lebih jelas. Berikut adalah ciri-ciri disleksia yang bisa diidentifikasi:
Kesulitan anak disleksia dalam mengingat huruf juga bisa membuatnya sulit untuk mengeja huruf dengan benar sehingga mungkin tertinggal dari teman-temannya.
Anak yang mengalami disleksia juga sulit belajar membaca, sehingga kemampuannya untuk membaca berada di bawah rata-rata anak seusianya.
Ciri anak disleksia selanjutnya adalah kesulitan dalam menulis tangan. Hal ini terjadi karena ketidakmampuannya dalam mengingat huruf ataupun angka.
Ketidaktahuan anak disleksia mengenai berbagai kata membuatnya sulit memproses dan memahami apa yang didengar olehnya.
Ketika diberi pertanyaan, anak disleksia akan kesulitan dalam menjawab karena ketidakmampuannya dalam menemukan kata yang tepat.
Ciri-ciri anak disleksia juga sulit untuk mengingat urutan abjad ataupun angka. Ia bisa menyebut "g" terlebih dahulu baru "f" sehingga latihan khusus sangat diperlukan.
Sulit bagi anak disleksia untuk menemukan persamaan dan perbedaan dalam huruf ataupun kata. Hal ini disebabkan karena sulitnya otak mengingat huruf yang ada.
Salah satu ciri-ciri disleksia pada anak adalah sulit mengucapkan kata yang tidak dikenal karena terbatasnya kosakata yang diketahui oleh anak disleksia.
Anak dengan disleksia akan memerlukan waktu yang lama dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan membaca atau menulis. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kesulitan mereka dalam memahami instruksi yang diberikan.
Karena memiliki kesulitan membaca, membuat anak disleksia enggan untuk mengikuti kegiatan yang mengharuskan mereka membaca. Ini juga bisa dipicu oleh rasa malu terhadap teman sebayanya yang sudah lancar membaca.
Baca Juga
Belum diketahui secara pasti penyebab disleksia pada anak, tetapi kondisi ini disinyalir berkaitan dengan gen tertentu yang mempengaruhi cara otak dalam membaca dan berbahasa, serta faktor risiko di lingkungan.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko disleksia pada anak, yaitu:
Untuk benar-benar memastikan anak mengalami disleksia atau tidak, Anda harus berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan melakukan diagnosis terhadap kondisi anak Anda untuk memastikan keadaannya.
Namun, tidak ada tes disleksia tunggal yang dapat mendiagnosis kondisi tersebut. Sejumlah faktor dipertimbangkan dalam disleksia pada anak, seperti:
Mengenai pengobatan disleksia pada anak, sebetulnya belum ada obat untuk menyembuhkannya. Meskipun disleksia menjadi kondisi seumur hidup yang tidak ada obatnya, terdapat perawatan yang bisa dilakukan.
Salah satunya dengan terapi disleksia. Program pendidikan khusus dapat membantu mengatasi kesulitan anak dalam membaca, menulis, mengingat kata, ataupun lainnya.
Dalam cara mengajarkan anak yang sulit membaca karena disleksia, pengajar juga dapat menggunakan teknik yang melibatkan pendengaran, penglihatan, dan sentuhan untuk meningkatkan keterampilan membaca anak.
Selain itu, langkah-langkah tertentu bisa dilakukan untuk membantu mengatasi disleksia, yaitu:
Selain cara mengatasi anak disleksia di atas, dukungan emosional dari keluarga juga sangat diperlukan untuk mendorong anak mengendalikan disleksia yang dialaminya.
Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam cara mengajar anak disleksia. Anda juga perlu berkonsultasi seputar anak disleksia dengan tenaga profesional yang tepat.
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar disleksia pada anak, Anda bisa bertanya langsung lewar fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya gratis di App Store dan Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Disgrafia adalah gangguan belajar yang berpusat pada kemampuan menulis anak. Gejala dari kondisi medis ini cukup beragam, seperti sulit menyalin tulisan, kesulitan membayangkan kata sebelum ditulis, hingga memperhatikan tangan sambil menulis. Bagaimana cara mengobatinya?
Cara meningkatkan konsentrasi anak dapat dilakukan dengan melatih fokus mereka dengan di antaranya mencoba permainan melatih konsentrasi anak, meningkatkan kualitas tidur si kecil, hingga membiasakan si buah hati berolahraga secara teratur.
Memperkenalkan si kecil pada berbagai hal bisa menjadi salah satu cara mengetahui bakat anak sejak dini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved