logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Catcalling: Pengertian, Dampak, dan Cara Menghadapinya

open-summary

Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual di jalanan yang biasanya berupa siulan, teriakan, atau komentar tidak pantas terhadap seseorang, umumnya wanita. Tak hanya di jalanan, perilaku ini bisa terjadi di mal atau transportasi publik.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

1 Sep 2023

Catcalling adalah tindakan tidak terpuji yang bisa berdampak buruk bagi korbannya

Catcalling adalah tindakan tidak terpuji yang bisa berdampak buruk bagi korbannya (Sumber: Midjourney)

Table of Content

  • Apa itu catcalling?
  • Dampak catcalling terhadap wanita
  • Cara menghadapi catcalling

Terdapat sejumlah bentuk pelecehan di jalanan (street harassment) yang kerap ditemui di tengah-tengah masyarakat. Salah satu yang paling sering terjadi adalah catcalling. Meski umumnya menimpa wanita, bentuk pelecehan ini juga bisa dialami oleh pria, lho

Advertisement

Karena itu, penting untuk mengenali apa itu catcalling, dampak, dan cara menghadapinya agar kita bisa tahu apa yang harus dilakukan ketika mengalaminya. 

Apa itu catcalling?

Catcalling adalah bentuk pelecehan di jalan yang umumnya berupa siulan, teriakan, atau komentar tidak pantas yang ditujukan pada seseorang. Korbannya umumnya adalah wanita. 

Tidak hanya di jalanan, jenis pelecehan ini dapat terjadi tempat umum lain, misalnya di mal hingga transportasi publik.Berikut sejumlah contoh catcalling yang perlu dikenali:

  • Melontarkan komentar, permintaan, atau tuntutan pada seseorang yang tak dikenal di jalanan
  • Mengomentari penampilan fisik, seperti tubuh atau pakaian yang digunakan
  • Meminta berkenalan, nomor telepon, atau informasi pribadi lain secara terus-menerus 
  • Meminta seseorang untuk bersenyum 
  • Bersiul pada seseorang

Ironisnya, pelaku catcalling cenderung memandang korbannya sebagai sebuah objek. Ketika diberi peringatan atau korbannya bereaksi, pelaku justru berdalih bahwa tindakannya tersebut hanyalah lelucon, pujian, atau nasihat. 

Dalam beberapa kasus, pelaku malah mengatakan bahwa korban mudah tersinggung atau baper. 

Pelecehan di jalanan, seperti catcalling, memiliki dampak buruk bagi korban dan masyarakat pada umumnya. 

Dilecehkan di tempat umum dapat membuat seseorang merasa khawatir terkait keamanan fisiknya dan memicu terciptanya lingkungan yang penuh ketakutan serta intimidasi. 

Dampak catcalling terhadap wanita

Berikut beberapa dampak catcalling terhadap wanita yang sebaiknya tidak disepelekan:

1. Merasa cemas dan gelisah

Catcalling dianggap sebagai pelecehan yang berpotensi terjadi berulang kali. 

Efek kumulatif dari komentar dan perilaku dari pelaku catcalling dapat membuat korban mengalami gangguan kecemasan atau merasa gelisah setiap saat. 

2. Membatasi kemampuan wanita untuk beraktivitas di tempat umum

Catcalling bisa membatasi kemampuan seorang wanita untuk beraktivitas di tempat umum. 

Karena catcalling, seorang wanita mungkin tidak mau meninggalkan rumah, bekerja, atau sekolah karena takut dilecehkan. Akses korban terhadap peluang-peluang dalam pekerjaan dan masyarakat pun akhirnya menjadi terbatas. 

3. Memicu rasa tidak percaya diri terhadap tubuhnya

Sering dianggap sebagai obyek dipercaya dapat membuat korban menjadi tidak percaya diri terhadap tubuhnya (body shame). 

Bahkan, objektifikasi yang dibuat oleh pelaku catcalling diyakini bisa menimbulkan depresi, bahkan perilaku yang lebih kompleks. Contohnya, memilih diam dan menarik diri karena takut akan komentar orang lain. 

4. Berdampak buruk pada finansial korban

Sebagian besar korban catcalling atau pelecehan di jalan merasa tidak aman ketika harus berjalan kaki untuk pulang, keluar rumah di malam hari, atau naik transportasi umum sendirian. 

Karena ketakutan tersebut, banyak korban catcalling yang terpaksa mengeluarkan uang untuk menggunakan transportasi pribadi atau transportasi online. Padahal, mereka sebenarnya bisa menggunakan transportasi umum atau jalan kaki

5. Mengalami trauma

Korban catcalling dapat mengalami  trauma terhadap hal-hal yang membuat mereka mengingat kembali peristiwa catcalling di masa lampau. 

Sebagai contoh, jika korban mengalami catcalling di malam hari ketika sedang mengendarai motor sendirian, mereka bisa trauma karena mengingat kejadian tersebut dan ketakutan ketika harus kembali naik motor saat hari sudah gelap. 

Selain itu, catcalling bisa membuat korban takut pergi sendirian dan menghindari orang yang bergerombol ketika berada di tempat sepi. 

Agar terhindar dari sejumlah dampak buruk di atas, penting bagi wanita ataupun pria untuk mengetahui cara menghadapi catcalling

Baca Juga: Jenis-jenis Perlakuan yang Termasuk Pelecehan Seksual

Cara menghadapi catcalling

Berikut sederet cara menghadapi catcalling yang bisa kamu coba:

1. Lawan dengan kata-kata

Jika kamu sedang berada di tengah banyak orang dan merasa aman, kamu bisa melawan pelaku catcalling dengan kata-kata. Contohnya,"itu termasuk pelecehan" atau "hentikan". Ini dianggap bisa menjadi cara menghadapi catcalling yang efektif. 

Namun, jika kamu merasa takut atau tidak siap untuk melawan dengan kata-kata, lebih baik cari cara lain yang bisa kamu lakukan.

Di sisi lain, jika situasinya tidak mendukung, kamu sebaiknya menghindari pelaku dan tidak menyahut demi keamanan dirimu sendiri. 

2. Dokumentasikan peristiwa catcalling

Ketika menjadi korban catcalling, kamu dapat mendokumentasikan pengalamanmu melalui video, foto, atau tulisan. 

Pelecehan, seperti catcalling, dapat menimbulkan perasaan tidak berdaya bagi korbannya. Dengan mendokumentasikannya, kamu bisa kembali mendapatkan kekuatan yang dirampas darimu saat menjadi korban catcall.

Terlebih lagi, kamu juga bisa menggunakan dokumentasi tersebut sebagai "bahan bakar" untuk mengobarkan api semangat di tengah masyarakat dalam melawan pelecehan di jalanan. 

3. Beri tahu orang terdekat

Menceritakan pengalaman burukmu ketika menjadi korban catcalling dipercaya bisa memberikan perasaan lega dan mengangkat beban dari pundakmu. 

Karena itu, jangan ragu untuk curhat atau menceritakannya pada anggota keluarga, pasangan, atau sahabat. 

4. Tatap mata pelaku dengan berani

Saat menjadi korban catcalling, kamu bisa berhenti dan menatap pelaku dengan berani. Pelaku kerap menganggap korban sebagai individu yang lemah dan tidak berdaya. 

Dengan kamu berhenti dan menatap pelaku, kamu bisa menunjukkan keberanianmu dan membungkam mereka. 

5. Selalu percaya diri dan berani melapor

Kepercayaan diri sangat diperlukan karena gestur tubuh kita bisa mengurangi tindakan pelecehan seksual seperti catcalling

Jangan lupa juga memberanikan diri untuk melapor dan minta tolong pada orang yang ada di sekitar, bahkan pihak yang berwajib. 

6. Abaikan saja

Jika ragu, abaikan saja pelaku catcalling. Langkah ini sering kali dianggap sebagai pilihan terbaik, terutama kalau kamu khawatir bahwa situasi bisa memburuk jika kamu membalas perkataan pelaku. 

Perlu diingat, pelaku catcalling menyukai perhatian. Dengan mengabaikannya, pelaku akan kehilangan kekuatannya. 

Baca Juga: 6 Cara Menghadapi Pelecehan Seksual di Kantor

Apabila kamu memiliki pengalaman buruk terkait catcalling sampai kualitas hidupmu terganggu, jangan ragu untuk datang ke psikolog maupun psikiater untuk berkonsultasi. Dengan ini, kamu diharapkan mampu menghilangkan trauma dan kembali menjalani hidup tanpa rasa takut. 

Advertisement

kesehatan mentalpelecehan sexual

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved