Ambivert adalah kepribadian yang berada di tengah-tengah introvert dan ekstrovert. Kepribadian ini diketahui dapat menjadi pendengar maupun pembicara yang baik. Ambivert sering juga disebut sebagai omnivert.
4 Okt 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ambivert adalah kepribadian tengah-tengah antara introvert dan ekstrovert
Table of Content
Apa itu ambivert? Mungkin Anda sudah familier dengan istilah introvert sebagai kepribadian tertutup dan ekstrovert sebagai kepribadian terbuka. Ada satu lagi istilah yang menggambarkan kepribadian di antara introvert dan ekstrovert, yakni ambivert.
Advertisement
Simak lebih lanjut terkait apa itu ambivert beserta ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangannya berikut ini.
Selain kepribadian introvert dan ekstrovert, ada pula istilah kepribadian ambivert yang mungkin masih jarang diketahui oleh banyak orang.
Ambivert adalah kepribadian yang digambarkan sebagai sosok dengan campuran introvert dan ekstrovert. Pribadi ambivert senang bersosialisasi dengan orang lain, tetapi terkadang suka menyendiri pada waktu lainnya.
Pasalnya, orang ambivert memiliki perilaku yang mengarah ke introvert ataupun ekstrovert, bergantung pada situasi tertentu. Kepribadian ini juga sering dikenal dengan istilah omnivert.
Ada beberapa perilaku yang menunjukkan bahwa Anda termasuk orang yang ambivert, antara lain:
Orang ekstrovert cenderung lebih senang berbicara lebih banyak, sedangkan orang introvert lebih suka mengamati dan mendengarkan. Lantas, bagaimana dengan orang yang memiliki kepribadian ambivert?
Orang yang ambivert adalah pendengar sekaligus pembicara yang baik. Ini berarti orang ambivert tahu kapan waktu yang tepat untuk berbicara atau mengeluarkan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, ambivert adalah pribadi yang mengarah ke introvert maupun ekstrovert. Artinya, mereka dapat menyesuaikan perilaku sesuai dengan orang atau situasi yang sedang dihadapi.
Misalnya, ketika seseorang berada dalam sebuah lift dengan orang lain, seorang ekstrovert mungkin akan memulai obrolan ringan. sedangkan orang introvert cenderung menghindari interaksi dengan orang lain.
Dalam situasi yang sama, sosok ambivert mungkin menjadi orang yang melakukan salah satu dari kedua hal tersebut, tergantung keinginan dan situasi yang dihadapi.
Berbeda dengan introvert dan ekstrovert, ambivert cenderung memiliki kepribadian yang unik. Orang yang ambivert cenderung senang bersosialisasi dengan orang lain seperti orang ekstrovert. Namun di sisi lain, mereka juga suka menyendiri layaknya orang introvert.
Menurut Psychology Today, orang yang ambivert sangat menikmati kedua hal ini, senang bersosialisasi tetapi juga senang menyendiri.
Baca juga: Tak Harus Ekspresif, Ini 6 Tips Menjadi Introvert yang Bahagia
Ciri-ciri ambivert yang satu ini membuat mereka biasanya jadi tujuan orang terdekat untuk mencurahkan yang mereka rasakan.
Orang yang ambivert cenderung lebih dulu mendengarkan masalah secara keseluruhan saat menjadi tempat curhat. Setelah mendengarkan masalah secara keseluruhan, orang ambivert akan mengajukan pertanyaan, lalu mencoba memberikan solusi.
Dalam sebuah kelompok pertemanan, orang ambivert sangat dibutuhkan karena dapat memberikan keseimbangan dalam berkomunikasi.
Orang ambivert dapat membantu memecah kesunyian dalam sebuah pembicaraan, serta membuat orang introvert cenderung merasa lebih nyaman memulai percakapan.
Ciri-ciri ambivert lainnya yang cukup unik adalah senang dengan keramaian, tapi cenderung pasif.
Seorang ambivert akan terlihat sebagai kombinasi dari ekstrovert-introvert ketika sedang berada di keramaian. Meski cenderung membenci situasi ramai seperti introvert, tapi sosok ambivert dapat menikmati suasana ketika sedang berada di keramaian layaknya ekstrovert.
Meski begitu, seorang ambivert tidak akan bersikap senang bersosialisasi seperti seorang ekstrovert di tengah keramaian. Seorang ambivert biasanya cenderung diam dan hanya mengamati orang-orang di keramaian.
Kepribadian seorang ambivert membuat mereka senang dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang ekstrovert, tapi juga senang dengan apa yang dilakukan oleh seorang introvert. Hal ini cukup membawa dampak negatif bagi kehidupan seorang ambivert, terutama ketika harus mengambil keputusan.
Mudah galau dalam menentukan pilihan bisa jadi contoh orang ambivert. Bahkan, seorang ambivert kadang bingung menentukan apa yang menyenangkan atau tidak bagi dirinya. Di satu sisi, ia senang menyendiri dan berdiam diri tanpa dikelilingi banyak orang, tapi ia juga tertarik untuk mengeksplor dunia luar dan keramaiannya.
Baca juga: 5 Strategi Temukan Kembali Makna Hidup saat Kehilangan Jati Diri
Memiliki kepribadian ambivert memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Meski dianggap lebih fleksibel karena berada di antara kepribadian introvert dan ekstrovert, tapi terkadang hal ini bisa sangat melelahkan bagi mereka.
Sifat fleksibel inilah yang mungkin menghadapkan seorang dengan kepribadian ambivert berada dalam posisi menjaga keseimbangan atau perdamaian dalam lingkungan sosial maupun pekerjaan.
Mereka juga mungkin sulit untuk mengatakan “ya” atau “tidak” dalam situasi tertentu. Ini memberikan tekanan ekstra pada diri ambivert.
Baca Juga
Ambivert adalah kepribadian yang berada di tengah-tengah antara introvert dan ekstrovert. Orang ambivert senang bersosialisasi dengan orang lain, tetapi juga dapat menikmati waktu saat sedang sendiri.
Orang ambivert cenderung fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi. Sosok ambivert tahu kapan waktu yang tepat untuk berbicara dan kapan harus mendengarkan. Keterampilan tersebut sangat penting dimiliki dalam sebuah kelompok interaksi sosial yang berbeda.
Nah, apakah Anda salah satunya yang memiliki kepribadian ambivert?
Jika masih adap pertanyaan seputar apa itu ambivert atau contoh kepribadian lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan bipolar adalah kondisi mental, yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Tips berkencan dengan penderita bipolar yaitu, berempati, mencari dukungan, tawarkan untuk proses pemulihan.
Aerophobia adalah rasa takut luar biasa yang muncul saat harus naik pesawat. Kondisi ini bisa muncul akibat pengalaman atau faktor lingkungan keluarga dekat
Manfaat liburan sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental. Aktivitas ini bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved