Kulit kombinasi adalah perpaduan jenis kulit berminyak dan kulit kering. Ini berarti, cara perawatannya tentu tidak bisa sembarangan. Lantas, bagaimana perawatan kulit kombinasi yang tepat?
2023-03-22 20:52:17
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kulit kombinasi ditandai dengan area kulit yang berminyak pada salah satu sisinya
Table of Content
Kulit kombinasi adalah gabungan dari dua jenis kulit yang berbeda, yakni kulit kering dan kulit berminyak. Maka, tak heran bila merawat kulit kombinasi tidak semudah seperti melakukan perawatan satu jenis kulit wajah saja.
Advertisement
Ketidaktepatan dalam melakukan perawatan kulit kombinasi dapat memperburuk masalah kulit yang sudah ada.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa itu kulit kombinasi, ciri-ciri, dan langkah perawatannya dengan tepat agar kesehatan kulit dapat terjaga dengan baik.
Kulit kombinasi adalah perpaduan jenis kulit berminyak dan kulit kering.
Ciri kulit kombinasi yang mudah dikenali adalah area dahi, hidung, dan dagu Anda akan terasa berminyak setelah cuci muka.
Area kulit tersebut tampak lebih bersinar lantaran produksi minyak berlebih.
Sedangkan, pada area pipi dan kulit bawah mata akan terasa lebih kering.
Jika memiliki kulit kombinasi, artinya Anda akan memiliki masalah kerutan dan garis halus bersamaan dengan pori-pori besar, jerawat, dan komedo.
Perpaduan dua jenis kulit berbeda inilah yang membuat Anda perlu cermat dalam memilih produk perawatan kulit.
Sebab, pada beberapa orang, kulit kombinasi dapat menimbulkan reaksi tertentu bila menggunakan produk perawatan kulit yang sama.
Baca Juga: Jenis Kulit Wajah Lainnya dan Perawatannya yang Tepat
Meski kulit dapat berubah-ubah tergantung pada cuaca dan hormon, ada beberapa ciri-ciri kulit kombinasi yang mudah dikenali, yakni:
Jika merasa tidak yakin akan ciri kulit kombinasi di atas, Anda bisa melakukan tes sederhana pada kulit dengan cara sebagai berikut.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kulit kombinasi dapat terjadi.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Salah satu penyebab kulit kombinasi yang utama adalah faktor keturunan atau genetik.
Jadi, bila orangtua atau anggota keluarga Anda mempunyai tipe kulit kombinasi, maka Anda kemungkinan akan memilikinya.
Penyebab kulit kombinasi ini dapat menentukan jumlah minyak yang diproduksi oleh kulit yang memengaruhi produksi sel.
Ketika kelenjar sebasea terlalu banyak memproduksi minyak, maka bisa jadi Anda memiliki kulit kombinasi.
Ketidakseimbangan hormon juga menjadi penyebab kulit kombinasi bisa terjadi.
Ketidakseimbangan hormon mampu memproduksi minyak berlebih pada kulit sehingga kulit jadi terasa berminyak.
Meski demikian, saat memasuki masa menopause, kulit akan menghasilkan minyak lebih sedikit sehingga kulit cenderung kering.
Kelenjar sebasea yang dimiliki setiap orang juga menjadi penyebab kulit kombinasi.
Pasalnya, kelenjar sebasea yang berfungsi memproduksi minyak cenderung bervariasi antara satu orang dengan orang yang lain.
Jika Anda memiliki kelenjar sebasea yang terlalu aktif maka bisa membuat produksi minyak berlebih sehingga memicu kulit kombinasi.
Penyebab kulit kombinasi lainnya adalah cuaca dan kelembapan.
Pada kondisi cuaca yang panas dan kelembapan udara tinggi, kulit secara alami akan memproduksi lebih banyak minyak sehingga tampilan kulit jadi tampak berkilau.
Akan tetapi, ketika kelembapan udara rendah, kulit cenderung mengalami dehidrasi sehingga membuat kulit terasa kering.
Saat cuaca dingin, minyak pada kulit akan hilang sehingga kulit area pipi justru terasa kering, bahkan bersisik.
Pada dasarnya, kunci perawatan kulit kombinasi adalah menyeimbangkan area kulit yang berminyak dan area kulit yang kering.
Adapun cara merawat kulit kombinasi yang tepat adalah sebagai berikut.
Salah satu cara merawat kulit kombinasi yang paling penting adalah membersihkan wajah secara rutin.
Gunakan sabun cuci muka yang kandungannya ringan dan lembut di kulit.
Tak ada salahnya untuk menggunakan pencuci muka untuk kulit kombinasi bertekstur gel atau lotion yang mengandung sejumlah vitamin dan antioksidan guna mengeksfoliasi kulit wajah sekaligus.
Anda bisa cuci muka dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari. Caranya, bilas wajah dengan air hangat, lalu keringkan menggunakan handuk dengan cara menepuk-nepuknya perlahan.
Ingat, jangan keringkan wajah dengan menggosok-gosoknya menggunakan handuk.
Cara merawat kulit kombinasi berikutnya adalah menggunakan toner.
Anda bisa menggunakan toner sesaat setelah cuci muka yang bertujuan untuk melembapkan sekaligus mengurangi produksi minyak berlebih di wajah.
Gunakan toner untuk kulit kombinasi yang mengandung antioksidan untuk menjaga kulit tetap ternutrisi dengan baik serta tidak terlalu berminyak dan tidak terlalu kering dalam waktu yang bersamaan.
Bagi Anda yang memiliki masalah jerawat, pilihlah toner yang mengandung AHA dan BHA. Akan tetapi, hanya oleskan pada area kulit yang berminyak.
Hindari penggunaan toner wajah yang mengandung alkohol karena dapat membuat area kulit yang kering menjadi semakin kering.
Cara memakai toner wajah adalah menuangkan secukupnya pada kapas, lalu mengusapkannya pada permukaan wajah hingga leher.
Beberapa orang dengan kulit kombinasi mungkin menghindari penggunaan pelembap lantaran dianggap bisa membuat area T wajah semakin berminyak.
Padahal penggunaan pelembap penting untuk semua jenis kulit, termasuk tipe kulit kombinasi.
Selain itu, menggunakan pelembap yang tepat bisa menjadi cara mengatasi area kulit Anda yang berminyak.
Sebagai solusinya, gunakan moisturizer untuk kulit kombinasi berlabel bebas minyak (oil-free) atau tidak rentan menyumbat pori-pori (noncomedogenic).
Selalu gunakan pelembap secara rutin, yakni 2 kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
Perawatan kulit kombinasi juga meliputi penggunaan sunscreen atau tabir surya.
Penggunaan tabir surya dapat membantu mencegah kulit keriput dan flek hitam akibat paparan sinar matahari.
Pilihlah sunscreen yang tidak mengandung minyak dan tidak rentan menyumbat pori-pori.
Melakukan eksfoliasi kulit secara rutin juga bisa jadi cara merawat kulit kombinasi.
Langkah ini dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati di wajah yang menjadi penyebab penyumbatan pori-pori.
Dengan demikian, Anda akan terhindar dari munculnya masalah jerawat.
Selain itu, eksfoliasi juga dapat membantu mengatasi masalah pori-pori besar.
Anda bisa menggunakan produk perawatan eksfoliasi kulit mengandung BHA yang cenderung lembut di kulit dan minim menimbulkan iritasi.
Anda disarankan untuk melakukan eksfoliasi kulit setiap 2-3 kali dalam seminggu.
Terlalu sering melakukan pengelupasan sel kulit mati dapat menyebabkan kulit jadi iritasi, bahkan memperburuk masalah kulit yang sudah Anda alami.
Perhatikan penggunaan produk perawatan kulit sebagai cara merawat kulit kombinasi.
Sebaiknya, Anda memilih produk perawatan kulit, seperti sabun pembersih wajah sampai pelembap, bebas minyak atau berlabel “noncomedogenic”.
Pasalnya, produk tersebut tidak rentan menyumbat pori-pori wajah sehingga munculnya jerawat dapat terhindarkan.
Ini juga berlaku dengan penggunaan kosmetik atau make up.
Perawatan kulit kombinasi semakin lengkap bila Anda menggunakan produk perawatan kulit mengandung retinol.
Retinol adalah senyawa turunan vitamin A yang baik untuk mengurangi produksi minyak, mengobati jerawat, serta mengatasi masalah berkaitan dengan penuaan.
Anda bisa menggunakannya secara berselang dengan produk eksfoliasi wajah mengandung BHA.
Penggunaan retinol dan skincare golongan asam secara bersamaan dapat meningkatkan risiko kulit kering.
Pastikan untuk mengoleskan pelembap sesaat setelah menggunakan produk skincare mengandung retinol.
Lalu, gunakan sunscreen setiap pagi hari sebelum beraktivitas selama menggunakan produk retinol.
Clay mask adalah masker tanah liat yang mengandung berbagai macam mineral, seperti zat besi, sodium, kalsium, kalium, dan magnesium.
Penggunaan clay mask cocok untuk kulit kombinasi karena dapat membantu membersihkan pori-pori secara efektif serta menyerap produksi minyak berlebih di wajah tanpa membuat kulit iritasi.
Sebaiknya, hindari penggunaan produk skincare mengandung wewangian atau zat iritan lain sebagai rangkaian perawatan kulit kombinasi.
Produk skincare mengandung wewangian, alkohol, atau zat iritan lain dapat mengiritasi kulit yang kering dan kulit berminyak.
Area kulit yang kering bisa semakin kering. Sedangkan, area kulit yang berminyak dapat memproduksi lebih banyak minyak sehingga rentan menyebabkan jerawat.
Kulit kombinasi biasanya memiliki keseimbangan kadar pH kulit yang berbeda akibat perpaduan kulit kering dan berminyak.
Maka dari itu, pastikan produk perawatan kulit yang digunakan tidak mengandung alkohol sehingga tidak membuat kulit semakin kering serta tidak merangsang produksi kelenjar minyak secara berlebihan.
Selain menggunakan berbagai produk perawatan kulit kombinasi, cara merawat kulit semakin maksimal bila Anda menghidrasi kulit dengan minum banyak air putih.
Kulit yang terhidrasi dengan baik dapat mencegah kulit wajah kering dan mengelupas serta menghentikan produksi minyak berlebih.
Memang, hasil penelitian yang membuktikan keterkaitan konsumsi air putih dan kulit yang terhidrasi dengan baik masih dipertanyakan, alangkah baiknya Anda memenuhi asupan cairan tubuh dengan minum air putih 8 gelas per hari.
Baca Juga: Skincare untuk Kulit Kombinasi yang Tepat agar Bebas Masalah Kulit
Baca Juga
Meski cukup menantang, cara merawat kulit kombinasi tetap penting dilakukan asal Anda cermat menggunakan produk perawatan kulit yang tepat.
Jika kulit kombinasi masih sulit ditangani walaupun sudah melakukan perawatan kulit kombinasi di atas, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit guna mendapatkan rekomendasi perawatan lebih lanjut.
Anda pun dapat berkonsultasi langsung dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk bertanya seputar apa itu kulit kombinasi dan perawatannya lebih lanjut.
Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat ampas kopi untuk wajah dan perawatan kulit lainnya adalah melindungi kulit dari sinar matahari, mengangkat sel kulit mati, hingga mengurangi tampilan selulit.
Cara memutihkan kulit dengan tepung beras dapat dilakukan dengan diolah menjadi masker wajah atau larutan pembersih tubuh alias lulur. Kedua metode ini dapat dilakukan dengan mudah dari rumah.
Penyakit kulit pada bayi bisa terjadi karena sistem imun bayi belum berkembang dengan sempurna. Beberapa jenis penyakit kulit yang umum, di antaranya seperti biang keringat, eksim, hingga cacar.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved