Cara mengetahui miss V longgar dapat dilakukan dengan memerhatikan beberapa tanda. Mulai dari tidak kuat menahan kencing, sulit mencapai orgasme, hingga meningkatnya udara yang masuk ke dalam vagina saat berhubungan seks.
3.48
(79)
7 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Elastisitas miss V bisa mengalami perubahan seiring bertambahnya usia
Table of Content
Banyak orang yang percaya bahwa elastisitas vagina dapat menghilang dan menjadi longgar untuk selamanya. Kondisi ini bahkan digadang-gadang menjadi salah satu penyebab ketidakpuasan pasangan dalam berhubungan seks. Namun, benarkah demikian?
Advertisement
Istilah vagina longgar merupakan stigma yang ditujukan pada wanita yang dianggap telah melakukan hubungan intim dengan lebih dari satu pria atau terlalu sering berhubungan seksual. Padahal, stigma ini hanyalah sekadar mitos belaka.
Vagina merupakan organ reproduksi yang elastis. Ini berarti otot-otot miss V dapat meregang ketika ada sesuatu yang masuk atau keluar, seperti penis, mainan seks, atau bayi. Bahkan tak butuh waktu lama bagi vagina untuk kembali ke bentuknya semula.
Akan tetapi, seiring waktu otot-otot di sekitar organ intim ini memang dapat menjadi kurang kuat karena usia dan persalinan. Ini membuat vagina Anda terasa lebih longgar, namun elastisitasnya tak hilang secara permanen. Beberapa pendapat menyatakan bahwa cara mengetahui miss V longgar dapat dilakukan dengan memperhatikan tanda berikut:
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan ke dokter obgyn untuk berkonsultasi seputar masalah ini.
Dengan adanya berbagai anggapan negatif mengenai miss V longgar, banyak wanita yang menginginkan vaginanya kencang. Sehingga, tak jarang mencari berbagai cara merapatkan miss V nya kembali. Namun, vagina yang terlalu kencang juga bisa membuat Anda mengalami ketidaknyamanan atau nyeri saat penetrasi.
Hanya ada dua faktor yang dapat memengaruhi elastisitas vagina, yaitu usia dan melahirkan. Secara alami, kedua hal tersebut membuat vagina menjadi sedikit melonggar seiring waktu. Berikut penjelasan langkap mengenai kedua faktor yang dapat mengubah elastisitas miss V tersebut:
Seiring bertambahnya usia, berbagai bagian tubuh mengalami perubahan. Secara bertahap, kulit dan otot pun secara perlahan melemah sehingga membuat vagian terasa lebih longgar. Anda mulai mungkin melihat adanya perubahan elastisitas vagina di usia 40-an.
Selain itu, selama menopause, kadar hormon estrogen pun menurun. Hal ini menyebabkan lapisan vagina menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis sehingga bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks karena berkurangnya pelumas alami.
Merupakan hal yang wajar jika vagina mengalami perubahan setelah melahirkan normal. Selama persalinan normal, otot-otot vagina meregang agar bayi dapat melewati jalan lahir dan keluar. Beberapa wanita pun melaporkan adanya perubahan bentuk atau elastisitas vagina setelah melahirkan.
Kerusakan pada kulit, jaringan, atau otot saat melahirkan juga bisa menyebabkan perubahan pada vulva dan vagina. Kondisi ini bisa membuat vagina menjadi terasa lebih longgar. Pada beberapa hari setelah melahirkan, vagina harus mulai membaik kembali meski mungkin tak sepenuhnya seperti bentuk semula.
Perubahan ini biasanya lebih terlihat pada wanita yang hamil setelah usia 30 tahun. Sedangkan, wanita yang lebih muda merasa bahwa tubuhnya dapat kembali ke keadaan semula layaknya sebelum hamil, dengan lebih cepat.
Baca Juga
Otot-otot dasar panggul mengelilingi vagina. Ketika otot-otot tersebut mengendur, maka vagina terasa kurang kencang. Latihan panggul pun menjadi cara yang paling baik untuk memperkuat otot-otot dasar panggul tersebut. Berikut beberapa latihan panggul yang bisa Anda coba:
Guna menentukan letak otot dasar panggul, cobalah untuk mengencangkan otot di area vagina seolah Anda menahan laju urine saat buang air kecil. Otot yang menahan urine itulah yang disebut otot dasar panggul Anda. Jika sudah mengetahuinya, ikuti langkah-langkah berikut:
Jika Anda ingin membangun kekuatan otot, maka tingkatkan waktunya menjadi 10 detik. Ketika melakukan senam kegel, usahakan untuk tidak mengencangkan perut, paha, atau bokong. Jangan lupa pula untuk bernapas seperti biasa. Untuk hasil yang maksimal, lakukanlah tiga set senam kegel setiap hari.
Anda dapat memperkuat otot-otot dasar panggul dengan vaginal cone. Vaginal cone berbentuk mirip tampon dengan berat yang bervariasi. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkannya ke dalam vagina dan meremasnya menggunakan otot-otot vagina. Tahan selama 15 menit dan lakukanlah sebanyak dua kali sehari.
Banyak mitos yang beredar bahwa vagina akan semakin longgar seiring dengan seringnya intensitas seseorang melakukan hubungan intim. Padahal tersebut ternyata tidaklah benar. Sebab, menurut sumber, vagina merupakan salah satu organ tubuh yang paling fleksibel dan paling kaya akan sistem saraf dan peredaran darah.
Jadi, mitos yang beranggapan demikian bisa dikatakan salah dan vagina tidak akan longgar secara permanen akibat berhubungan seks. Vagina hanya akan melebar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan ketika seks itu sendiri sedang berlangsung.
Selain melakukan latihan di atas, jangan ragu atau malu untuk berkonsultasi pada dokter obgyn mengenai masalah Miss V yang Anda alami. Dokter akan memberi arahan yang lengkap untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Memasuki masa menopause, ada banyak perubahan di tubuh perempuan. Salah satu usaha demi membuat proses adaptasi lebih mulus, perlu suplemen untuk wanita menopause. Beberapa di antaranya adalan vitamin A, B-12, B6, D, dan E.
Warna darah haid menandakan kesehatan reproduksi seorang wanita. Tak hanya merah, darah haid juga bisa muncul dalam warna lain, di antaranya hitam, abu-abu, cokelat, bahkan oranye.
Obat tradisional miss V kering mungkin dibutuhkan oleh beberapa wanita menjelang atau sesudah menopause akibat kondisi vagina kering. Obat tradisional miss V kering di antaranya minyak kelapa dan lidah buaya
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved